Senin, 30 Agustus 2010

Sejarah Sepeda Onthel




Aku masih ingat dengan sepeda onthel milik ayahku, yang selalu mengantarku kalau pergi ke sekolah. Sampai saat ini sepeda onthel ayahku masih terawatt dengan baik, bahkan masih menemani kemana ayahku pergi. Rasanya lebih nyaman dengan mengayuh sepeda onthel itu daripada naik motor. Seandainya dijakarta orang – orangnya pakai sepeda onthel semua pasti polusi udara dapat diatasi dan dicegah, mungkin juga kemacetan akan sedikit berkurang. Tapi rata – rata masyarakat kita agak merasa gengsi kalau harus mengayuh sepeda onthel, yah mungkin saja sudah mengalami pergeseran nilai, dari konvensional ke modern.

SEJARAH SEPEDA ONTHEL
Sepeda pertama kali dibuat di negara Prancis pada 1791. Pada tahun 1817 Baron Von Drais de Sauerbrun membuat sepeda kayu tanpa pedal yang pertama. Sepeda ini disebut Hobby Horse (sepeda kuda-kudaan). Dan pada 1839 sepeda memakai pedal pertama kali digunakan, namun bentuknya juga sangat lucu, karena roda depan besar sementara roda belakang kecil. Sehingga cara memakainya pun dibutuhkan keterampilan akrobatik.

Sepeda masuk Indonesia baru di awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1910. Kala itu sepeda yang dipakai para kolonial itu dibawa dari negara asalnya. Baru setelah itu sepeda mulai dipakai para bangsawan, para misionaris dan saudagar kaya. Fiets, begitu para kolonial ini menyebut (menamakan) sepeda. Namun, karena lidah Jawa tak fasih, orang lantas menyebut dengan "pit". Sementara onthel dimaksudkan mengayuh, jadi sepeda onthel ini artinya sepeda yang di kayuh.

hoho...hoho....biar nambah wawasan nih.....