Sudah sejak tahun 1960an hingga saat ini, Kuta dikenal sebagai tempat wisata paling sibuk di Bali. Dan merupakan salah satu tempat tujuan wisata favourite di Indonesia. Banyak sekali wisatawan yang ingin sekali berkunjung ke pantai kuta di waktu liburan ataupun waktu senggang, rasanya belum pas bila ke Bali bila belum ke pantai kuta.
Sebenarnya bagaimanakah sejarah daripada pantai kuta ini sendiri. Menurut buku sejarah resmi dari Pemerintah Kelurahan Kuta, Kuta mulai dikenal ketika pada 1336 M, Gajahmada dan pasukannya dari Majapahit mendarat di bagian selatan pantai ini. Daerah ini kemudian dikenal dengan nama Tuban, seperti salah satu nama kota kecil di pesisir Jawa Timur. Karena tempatnya bagus untuk pendaratan kapal, pelan-pelan daerah ini pun jadi pelabuhan kecil. Warga pun menyebut kawasan di Banjar Segara Kuta ini dengan nama Pasih Perahu yang berarti pantai perahu.
Bukti fisik bahwa tempat tersebut pernah jadi pelabuhan bisa dilihat dari bangunan di Pura Pesanggrahan di tempat ini. Di bagian depan pura, terdapat miniatur perahu yang dibangun pada 2002. Miniatur perahu ini merupakan sebagai bentuk penghormatan warga setempat pada leluhur mereka yang mendarat di tempat tersebut, karena salah satu perahu pernah tenggelam disana dan kemudian muncul mata air tawar. Ukuran perahu miniatur ini sekitar 6 x 2 meter persegi. Di tengah perahu ini terdapat sumber air yang uniknya adalah air tawar meski berada di tepi pantai.
Spoiler for miniatur perahu:
Pantai Kuta berpasir putih halus, tanpa karang, menjadikan lokasi ini sangat ideal didatangi turis. Terutama turis Manca Negara yang mencari sinar matahari, berjemur sambil berenang dan surfing disini. Sea, Sand, Sun, Surf, and Shopping kemudian melekat erat menjadi identitas Kuta hingga kini. Dan memang, sepanjang koridor jalan di Kuta, kita akan melihat banyak galeri dan toko yang mengusung tema diatas itu. Surf board, sun glasses, celana pantai, aksesoris ala beach boy, sun lotion dan lain-lain bertebaran rata disana sini. Inilah surga bagi siapa saja yang suka olahraga pantai.
Spoiler for Kuta main street:
Spoiler for Shop in Kuta:
Keramaian di Kuta ini sempat terhenti pada tahun 2002 dan 2005 karena adanya pengeboman di Kuta, dan menyebabkan banyak turis manca negara yang menjadi korban daripada peristiwa ini, sehingga banyak Negara Asing yang melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia pada waktu itu. Serangan teroris yang pertama terjadi pada 12 Oktober 2002, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat pada waktu itu.
Spoiler for lokasi ledakan bom:
Spoiler for lokasi ledakan bom:
Spoiler for keluarga korban bom:
Spoiler for monumen bom:
Seiring berjalannya waktu hingga saat ini, kuta terus mengalami perbaikan-perbaikan baik dengan adanya berbagai macam hiburan baru, maupun service pelayanan dari lokasi wisata setempat. Pemerintah daerah Bali berinisiatif untuk membuat rencana induk pengembangan wilayah ini untuk melestarikan pantai Kuta sebagai sebuah tempat wisata yang bernuansakan alam. Dengan demikian, setiap orang yang berkunjung ke pantai Kuta akan merasakan sebuah suasana yang baru dan nyaman serta lain dengan yang dirasakan di tempat lain. Sehingga promosi wisata tidaklah harus dilakukan dengan membuat promosi besar-besaran, namun cukup dengan kesan yang diterima oleh setiap orang yang datang ke pantai Kuta dan mereka puas, kemudian mereka pulang ke tempat asalnya dapat menceritakan pengalamannya di Bali, terutama di pantai Kuta. Dan seiring hal ini berjalan maka dapat kita lihat pada hari ini Kuta yang merupakan jantung pariwisata dari pulau Bali tersebut tetap menjadi tujuan utama para wisatawan baik Domestik maupun Internasional.
Spoiler for kumpulan foto:
Spoiler for kumpulan foto:
Spoiler for kumpulan foto:
Spoiler for kumpulan foto:
Di akhir kata, pesan TS :
"Bhinneka Tunggal Ika"
"Walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu kesatuan Rakyat Indonesia"
"Cintailah Negeri Kita Indonesia, mari kita bersama-sama memajukan potensi wisata di Indonesia"
"Walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu kesatuan Rakyat Indonesia"
"Cintailah Negeri Kita Indonesia, mari kita bersama-sama memajukan potensi wisata di Indonesia"