Tampilkan postingan dengan label Sejarah Asia Selatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Asia Selatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Oktober 2011

Peran Muhammad Ali Jinnah Dalam Kemerdekaan Pakistan

Pembaharuan dalam Islam sudah dimulai sejak 150 tahun yang lalu. Beberapa tokoh Islam di Mesir, Turki, India, Pakistan dan dibeberapa tempat lainnya sudah menemukan penyebab mundurnya umat Islam perabad-abad. Dan mereka juga sudah menemukan solusi untuk mengadakan perubahan agar umat Islam mengalami kejayaan seperti halnya umat Islam pada zaman klasik. Namun pendapat penyebab mundurnya umat Islam menurut tokoh-tokoh Islam di Mesir, Turki, India, Pakistan dan di beberapa tempat lainnya sangat beragam. Seperti pendapatnya Muhammad Ali Jinnah, seorang tokoh pembaharu Islam sekaligus sebagai tokoh yang berperan dalam kemerdekaan Negara Islam Pakistan.


A. PROFIL MUHAMMAD ALI JINNAH
Muhammad Ali Jinnah adalah anak seorang saudagar dan lahir di Karachi pada tanggal 25 Desember 1876. Sebagai seorang anggota muslim beliau masuk ke golongan khodja yaitu orang muslimin yang berasal dari Hindu. Di masa remaja ia telah pergi ke London untuk meneruskan studi dan di sanalah ia memperoleh kesarjanaannya dalam bidang hukum di tahun 1896. Pada tahun itu juga ia kembali ke India dan bekerja sebagai pengacara di Bombay. Tiada lama sesudah itu ia menggabungkan diri dengan Partai Kongres . Jinnah adalah seorang advokat yang masyur lagi kaya di Bombay. Jinnah adalah menyuarakan harapan setiap Pakistani yang terpelajar.

Pada tahun 1913 itu juga Jinnah dipilih menjadi Presiden Liga Muslim. Pada waktu itu ia masih mempunyai keyakinan bahwa kepentingan umat Islam India dapat dijamin melalui ketentuan-ketentuan tertentu dalam Undang-Undang Dasar. Untuk itu ia mengadakan pembicaraan dan perundingan dengan pihak Kongres Nasional India. Salah satu hasil dari perundingan ialah perjanjian Lucknow 1916. Menurut perjanjian itu ummat Islam India akan memperoleh daerah pemilihan terpisah dan ketentuan ini akan dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar India yang akan disusun kelak kalau telah tiba waktunya.

Selanjutnya dalam Konferensi Meja Bundar London yang diadakan pada tahun 1930-1932 ia menjumpai hal-hal yang menimbulkan perasaan kecewa dalam dirinya. Ia memutuskan mengundurkan diri dari lapangan politik dan menetap di London. Di sana ia bekerja sebagai pengacara. Pada itu Liga Muslimin perlu pada pimpinan baru lagi aktif, maka di tahun 1934 ia diminta pulang oleh teman-temannya dan pada tahun itu juga ia dilih menjadi Ketua tetap dari Liga Muslimin. Dibawah pimpinan Jinnah kali ini, Liga Muslimin berubah menjadi gerakan rakyat yang kuat.

ali jinnah
Gambar : Muhammad Ali Jinnah


Dengan adanya perkembangan ini ummat Islam India tiba-tiba mulai sadar, demikian Al-Biruni menulis bahwa apa yang ditakutkan Sir Sayyid Ahmad Khan dan Vigar Al-Mulk sebelumnya sekarang mulai menjadi kenyataan, kekuasaan Hindu mulai terasa. Para Perdana Menteri Punjab, Bengal dan Sindi juga mulai mengadakan kerjasama dengan Jinnah. Sokongan ummat Islam India kepada Jinnah dan Liga Muslimin bertambah kuat lagi dan ini ternyata dari hasil pemilihan 1946. di Dewan pusat (Central Assembly) seluruh kursi yang disediakan untuk golongan Islam, dapat diperoleh oleh Liga Muslimin. Kedudukan Jinnah dalam perundingan dengan Inggris dan Partai Kongres Nasional India mengenai masa depan Ummat Islam India bertambahkuat. Pada tahun 1942 Inggris telah mengeluarkan janji akan memberi kemerdekaan kepada India sesudah Perang Dunia 2 selesai. Pelaksanaannya mulai dibicarakan dari tahun 1945.

Dalam pertemuan itu diputuskan untuk mengadakan sidang Dewan Konstitusi pada bulan Desember 1946, dan Jinnah melihat bahwa dalam suasana demikian sidang tidak bisa diadakan dan oleh karena itu meminta supaya ditunda. Setahun kemudian keluarlah putusan Inggris untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua Dewan Konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu untuk India. Pada tanggal 14 Agustus 1947 Dewan Konstitusi Pakistan dibuka dengan resmi dan keesokan harinya 15 Agustus 1947 Pakistan lahir sebagai negara bagi ummat Islam India. Jinnah diangkat menjadi Gubernur Jenderal dan mendapat gelar Qaid-i-Azam (pemimpin Besar) dari rakyat Pakistan.

Pembaharuan-pembaharuan di India mempunyai peranan masing-masing, disengaja atau tidak, dalam perwujudan Pakistan. Sayyid Ahmad Khan dengan idenya tentang pentingnya ilmu pengetahuan, Sayyid Amir Ali dengan idenya bahwa Islam tidak menentang kemajuan modern, dan Iqbal dengan ide dinamikanya, amat membantu bagi usaha-usaha Jinnah dalam menggerakan ummat Islam India, yang seratus tahun yang lalu masih merupakan masyarakat yang berada dalam kemunduran, untuk menciptakan negara dan masyarakat Islam modern di anak benua India.


B. SEJARAH LAHIRNYA NEGARA ISLAM PAKISTAN
Pakistan mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 14 Agustus 1947. Nama Islam-i Jumhuriya-e Pakistan (Republik Islam Pakistan) memiliki arti dan peran penting dalam perkembangan sejarah Islam modern. Tampak jelas dalam kata-kata Muhammad Ali Jinnaah –seorang tokoh revolusioner- pendiri negara ini yang mengatakan, "kita tidak memperjuangkan berdirinya Pakistan semata-mata untuk mendapatkan sebidang tanah, tetapi kita menginginkan suatu wilayah di mana kita bisa menerapkan prinsip dan ajaran Islam". Sejak perjuangan awal mendirikan negara Islam yang terpisah dari India, hingga terbentuk sebuah negara merdeka, Pakistan telah memberikan sumbangsih jasa bagi umat Islam masa kini. Dengan bekas-bekas militer mereka kaum muslimin Poonchi mengadakan demonstrasi diakhir Agustus 1947 untuk menunjukkan keinginan mereka bergabung dengan Pakistan.

bendera pakistan
Gambar : Bendera Pakistan


Bagi masyarakat Pakistan, Islam bukan sesuatu yang asing. Sejak pemerintahan Sultan al Walid I (705-715), para pendakwah Islam sudah melakukan ekspedisi dan penyiaran Islam ke seluruh Pakistan (pendahulu India) yang saat itu mayoritas beragama Budha. Namun, pengislaman sesungguhnya baru terjadi pada era Sultan Mahmud al Gaznawi (971-1030), yang berpusat di Kota Gazni, Afganistan. Dan semakin cemerlang pada era Dinasti Mogul berkuasa di India (1526-1858). Undang-undang Negara juga berdasarkan Syariat yang dilaksanakan oleh pemerintah. Kesan Islam pada sub-benua Asia Selatan sangat dalam dan dalam jangkauan yang cukup luas. Islam diperkenalkan bukan merupakan suatu agama baru saja, tetapi suatu peradaban baru, suatu cara baru dalam kehidupan dan set nilai yang baru. dan kesusasteraan dari tradisi Islam, suatu kebudayaan dan pemurnian yang halus, institusi sosial dan kesejahteraan, didirikan dengan aturan Islam di seluruh sub-benua. Sebuah bahasa baru diperkenalkan, Urdu berasal terutama dari Bahasa Arab.

Sebelum pisah menjadi Pakistan, umat Islam India merupakan minoritas amat lemah, di tengah mayoritas Hindu dan kekuasan politik serta militer Inggris. Islam dan Hindu ibarat dua arus sungai yang mengalir dan bersumber dari muara yang berbeda. Walaupun pemeluknya telah hidup berdampingan bersama selama berabad-abad, namun pandangan mereka tentang hidup dan kehidupan merupakan batas pemisah yang tidak bisa dijembatani. Maka muncullah gagasan membentuk negara sendiri bagi umat Islam. Gagasan yang diprakarsai Sir Syed Ahmad Khan (l817-1898), kemudian berkembang luas menjadi cita-cita perjuangan, segera dirumuskan oleh Sir Muhammad Iqbal (1873-1938) melalui organisasi "Liga Muslim India". Akhirnya direalisasikan oleh Muhammad Ali Jinnah, yang dibaiat menjadi Qaid-i Azam (Pemimpin Besar) sekaligus Presiden pertama Republik Islam Pakistan. Dalam salah satu pidatonya Ali Jinnah mengatakan, "dari sudut pandang apapun ummat Islam adalah satu bangsa, mereka berhak mendirikan Negara sendiri dan menerapkan cara apapun untuk melindungi dan meningkatkan kepentingan mereka dari dominasi India".

sir syed ahmad khan
Gambar : Sir Syed Ahmad Khan


Aral tak henti menghadang pertumbuhan negara yang tengah berjuang menerapkan syari'ah (hukum Islam), yang mengakomodasi demokrasi, HAM, toleransi, dan keadilan sosial tersebut. Mayoritas negara-negara anggota PBB rata-rata "gerah" menyaksikan kemajuan Pakistan di bidang penerapan syari'ah dan pengembangan sains modern. Puncak kekhawatiran itu, berubah menjadi ketakutan dan berujung kepada konspirasi untuk memecah belah. Tahun 1971 timbul perang saudara antara Pakistan Barat yang dipimpin Presiden Yahya Khan dan Pakistan Timur yang dipimpin Mujibur Rahman.

Dengan bantuan penuh India, serta kelompok konspirasi lainnya, Pakistan Timur berhasil melepaskan diri dari Republik Islam Pakistan. Berdirilah Republik Bangladesh. Republik Islam Pakistan kehilangan satu sayap terpenting, berupa penyusutan wilayah geografis. Setelah tragedi pisahnya Pakistan Barat-Pakistan Timur, Republik Islam Pakistan senantiasa dililit masalah. Selain ketegangan abadi dengan India, baik mengenai perbatasan maupun kepemilikan Khasmir, juga ketengangan internal yang selalu meruntuhkan kewibawaan pemerintahan.

Tahun 1974, Jenderal Yahya Khan dikudeta oleh Jenderal Zulfikar Ali Butho. Juli 1977, Jenderal Ziaul Haq mengambil alih kekuasaan. Ali Butho dihukum gantung tanggal 4 April 1979. Pemerintah Ziaul Haq memberi dukungan penuh kepada Mujahidin Afganistan, yang sedang berjuang melawan invasi militer Uni Soviet (1979-1989). Namun tahun 1988, Ziaul Haq tewas, ketika helikopter yang ditumpanginya bersama Dubes Amerika Serikat di Pakistan, meledak. Kekuasan berpindah. Hingga muncul Benazir Butho, putri mendiang Zulfikar Ali Butho, merebut takhta Perdana Menteri. Hanya bertahan dua tahun. Tahun 1990, Benazir lengser karena dituduh korupsi. Digantikan Nawaz Sharif, seorang pengikut panatik Ziaul Haq. Sejak itu, pemerintahan Pakistan tak pernah stabil.
Serangan AS ke Afganistan awal 2002, membawa pengaruh luar biasa terhadap Pakistan. Peran Pakistan membesarkan Milisi Thaliban, hingga mampu mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan tahun 1996, berubah drastis setelah mendapat tekanan keras AS. Pakistan balik membantu AS menghancurkan Milisi Thaliban. Presiden Pervez Musharraf berperan besar dalam perubahan sikap itu. Seorang Presiden yang berhasil naik tahta dengan aksi kudeta militer tak berdarah ini, merupakan kata kunci bagi perkembangan politik dan ekonomi Pakistan kontemporer.

In the Line of Fire karya Peresiden Musharraf terbaru (2006), adalah buku yang cukup kontroversial untuk dekade akhir ini. Banyak hal yang ia paparkan dalam buku tersebut, mulai dari perbaikan ekonomi Pakistan, pemulihan demokratisasi, pengentasan kemiskinan, peningkatan taraf pendidikan, emansipasi wanita, sampai kepada perang terhadap terorisme. Dengan langkah-langkah reformasinya ini, seolah ia tengah bermain api, baik kepada kalangan yang memiliki dendam sejarah atasnya, atau kepada kalangan yang menolak terhadap ide demokrasi liberal. Kalangan oposisi pemerintah, sampai kalangan fundamentalis pun selalu memberikan catatan-catatan kritis terhadap perjalanan rezim Musyharaf ini. Nampaknya ideologi Negara Syariat yang sejak awal dirancang, tengah menhadapi ujian, khususnya di saat negara-negara Barat menemukan momentumnya dalam setting perang melawan terorisme. Maka tak heran jika sekarang mulai muncul kembali wacana, bahwa Pakistan lahir atas dasar kepentingan mendirikan Negara Islam, ataukah sebatas membela kepentingan pemeluk Islam dari ketertindasan bangsa India saja. Entah akan ke mana akhir dari firksi ini akan bermuara, yang jelas bola api itu masih terus bergulir sampai saat ini.


C. PERAN MUHAMMAD ALI JINNAH DALAM POLITIK PAKISTAN
Jinnah adalah seorang advokat yang terkenal di Bombay, ketika dia terjun dalam politik dia menjadi pengikut kongres yang aktif sampai tahun 1906. Kemudian dia masuk ke dalam persatuan muslimin, akan tetapi dia termasuk pemimpin yang selalu mencari hubungan rapat dengan kongres. Di tahun 1909 diandiangkat menjadi anggota dewan legislatif dari gubernur-jendral dengan beberapa anggota kongres yang terkenal, contohnya Gokhale, Bannerji, dan Mohan Malaviya. Di Lucknow tahun 1916 pada perang dunia pertama ketika rakyat menuntut Home Rule partai Kongres dan liga mengadakan rencana bersama. Dari pihak liga Muhammad ali Jinnah yang mendesak agar usaha bersama itu tercapai pada waktu itu. Tetapi aksi Gandhi yang mengadakan non-kooperasi melemahkan persatuan tersebut. Lalu kedua partai itu menempuh jalan sendiri-sendiri.

Golongan muslimin pada umumnya tidak mendukung satyagraha dan swadesi yang dianggap oleh golongan muslimin bercorak Hindu. Kemudian dari tahun 1921 sampai di masa komisi simon nama Jinnah jarang terdengar. Akan tetapi sejak tahun 1930 dia lah pemimpin yang diakui oleh liga dan yang mengemudikan partai itu untuk mencapai maksud yang nyata, ialah Negara Pakistan. Jinnah bukan sahabat orang Inggris, rasa kebangsaan dan kemerdekaan dia tidak kurang dari pemimpin-pemimpin kongres yang ternama. Ketika suatu komite di Bombay akan mendirikan tanda untuk memperingati gubernur Lord Wilington yang akan berangkat mengupas maksud itu sehingga tidak jadi. Akan tetapi, tidak lama kemudian suatu gedung yang besar diberi nama Gedung Rakyat “Jinnah”, gedung ini sengaja dibuat untuk memperingati jasa-jasa dia terhadap negara Pakistan. Dalam perjuangan untuk mencapai cita-cita negara Pakistan dia mendapat gelar Quaid-i-Azam atau Pemimpin Rakyat. Setelah Pakistan menjadi negara yang merdeka pada 15 Agustus 1917, dia diangkat sebagai Gubernur-Jendral pertama.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Lahirnya All Indian National Congress (AINC)

Lahirnya All Indian National Congress berawal dari gagasan untuk memperbaiki nasib rakyat India dengan cara menghimpun kaum Intelektual dari kalangan bangsa India sendiri. Kebetulan gagasan tersebut berasal dari seorang Inggris bernama Allan Oktavian Hume, seorang bekas Pegawai ICS. Terdapat tiga gagasan dalam benak Hume mengenai tujuan untuk menghimpun potensi kaum intelektual India yaitu :
a. Mempersatuakan semua golongan yang ada pada rakyat.
b. Pembaharuan dalam lapangan pembaharuan.
c. Memperbaiki hubungan bangsa Inggris dengan rakyat India.

Gagasan ini dinyatakan didalam surat edaran yang dikirimnya kepada kaum terpelajar India pada tahun 1883. Gagasannya ini disambut oleh kaum terpelajar di India dengan perhatian yang besar persiapan-persiapan untuk mengadakan rapat pembentukannya akan di langsungkan di Poona (di pantai barat India) tetapi karena di kota tersebut timbul wabah penyakit maka, maka rapat di laksanakan di Bombay yang diketuai oleh W.C.Bannerji.

Pada bulan Desember 1885 diadakan pertemuan atau kongres yang pertama organisasi yang baru dibentuk itu di Bombay. Pada kesempatan tersebut organisasi tersebut di ubah menjadi All Indian National Congress.India Nasional Kongres tersebut bergerak untuk mengadakan perlawanan terhadap pemerintah Inggris. Rakyat India yang memiliki nasionalisme yang berpijak pada ajaran agama karena mayoritas pemimpin AINC beragama Hindu, sehingga gerakan-gerakan aksinyapun didasarkan pada ajaran agama Hindu, misalnya Mahatma Gandhi menyandarkan non koperasinya itu pada “Ahimsa”, yang melarang segala sikap penyerangan. Inilah salah satu faktor yang mengakibatkan India didahului Indonesia, karena non koperasi India, menurut sukarno terlalu pasif, walaupun sebenarnya rakyat India mampu merebut kemerdekaan dengan kekerasan. Tapi ini semua terhalang oleh ajaran agama Hindu.

Pertemuan di Bombay itu tidak melahirkan keputusan-keputusan yang bersifat radikal, seperti tuntutan kemerdekaan, umumnya masih terlontar pernyataan-pernyataan loyal pada pemerintah Inggris yang dianggap telah melindungi India terhadap ancaman dari luar. Tapai mereka memang masih menmgira-ngira mengenai dasar atau tujuan umum perjuangan organisai kongres, namun demikian dalam kongres dihasilkan usulan-uslan sebagai berikut yang tertuju pada pemerintah Inggris:
1. Penghapusan Dewan Penasehat Mentri Jajahan di London, karena dewan yang terdiri dari pensiunan pejabat itu sering memberikan usulan-usulan yang Konservatif sehingga merugikan rakyat India.

2. Mengadakan susunan baru dalam Dewan Pembantu atau Penasehat Raja Muda (Supereme Concil). Anggaran belanja tingkat negara maupun propinsi harus dibicarakan terlebih dahulu dengan para anggota dewan pusat maupun propinsi, hendaknya paraanggota legislative tersebut memiliki hak interpelasi, yaitu mengajukan pertanyaan pada Raja Muda India. Agar parlemen Inggris memiliki hak membatalkan putusan Raja Muda yang berlawanan dengan anggota terbanyak dalam Dewan. Dianggap tidak perlunya penambahan anggran militer di India, mengingat mudahnya pendapatan negara dan kemakmuaran rayat

3. Mengkritik penaklukan Birma Hulu dan maksud menjadikanya sebagai jajahan Inggris yang digabungkan dengan India.

ainc
Gambar : All Indian National Congress


Kongres atau pertemuan ke dua direncanakan pada 28 Desember 1886. Diantara 72 orang anggota kongres hanya 2 orang yang dari golongan muslim. Anggota kongres berasalal dari golongan menengah seperti saudagar, pemilik pabrik, wartawan, pengacara, guru. Sedangkan dari masyarakat bawah seperti kaum tani, dan golongan atas seperti bangsawan dan tuan-tuan tanah besar tidak ambil bagian. Perinsip organisasi tersebut adalah mencapai tujuan kerjasama dengan pemerintah Inggris (perinsip kooperatif). Bahkan sejumlah tokohnya seperti Pandit Narayan Dhar dan Surrendranath Banerji, menyatakan kesetiaan mereka pada pemerintah Inggris dan menegaskan bahwa tuntutan-tuntutan kongres hanya akantercapai jika India percaya pada keadilan dan kejujuran British Raj. Disamping itu mereka masih khawatir terhadap ancaman dari luar India, antara lain dari Rusia di utara India.

Di dalam tahun 1898 tujuan Kongres dinyatakan dengan jelas yaitu bahwa Kongres Kebangsaan India bermaksud mencapai kesejahteraan bangsa dan rakyat India dengan memakai jalan yang tidak melanggar Undang-undang. Didalam pernyataan tersebut tampaklah bahwa kongres tidak akan memakai politik kekerasan. Seorang anggota bernama Tilak, seorang Maratha yang berasal dari Dekhan, melihat tindakan-tindakan kongres dengantidak sabar lagi. Tilak berpendapat bahwa keadaan rakyat memaksa untuk mengambil tindakan-tindakan yang lebih keras dan tepat.

Waktu Lord Curzon menjadi raja muda dari tahun 1998–1905, perjuangan-perjuangan kebangsaan mengalami banyak rintangan–rintangan di dalam usaha–usahanya. Ia berusaha untuk menghalangi perkembangan perguruan di India yang dipandangnya hanya menghasilkan orang-orang pandai yang menghalangi politik penjajahan Inggris di India. Ia berpendapat bahwa perkembangan aliran nasionalis itu akan membahayakan kedudukan Inggris.

Pada tahun 1893 terjadi suatu tindakan yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa India yaitu Usaha membagi daerah Benggala menjadi 2 bagian. Maksud Lord Curzon membagi daerah tersebut yaitu hendak menimbulkan perpecahan antara rakyat muslim dan hindu agar kekuatan perjuangan nasionalisme India yang mulai berkembang itu dapat terhalang. Akan tetapi politik Curzon mendapat kritikan dari segala pihak rakyat di India, bahkan di kalangan bangsa Inggris ada yang tidak setuju.Meskipun demikian Curzon meneruskan tindakan ini. Pemerintah Inggris seakan-akan menyetujui rencana tersebut karena tidak mendengarkan suaranya.

surendranath banerji
Gambar : Surendranath Banerji


Bannerji, yang pada waktu itu mempunyai pengaruh besar di dalam dan di luar kongres, memperkuat perjuangan mengenai tuntutan–tuntutan nasional di India. Bannerji adalah seorang yang pada mulanya hanya mencurahkan perhatiannya terhadap soal-soal pendidikan dan ia pernah menjadi guru besar pada sekolah tinggi di Calcuta dan memimpin majalah Bengalee. Suatu sifatnya membuat namanya menjadi populer dikalangan lawan dan kawan adalah sifat berpantang menyerah terhadap segala sesuatu yangdihadapinya.Pengaruhnya yang besar telah terjadi dalam tahun 1895 dan 1902 dimana ia telah dipilih menjadi ketua kongres.

Sebagai jawaban terhadap tindakan pembagian Benggala itu ia telah menganjurkan suatu gerakan yang terkenal dengan nama “Swadhesi”. Maksud Bannerji dengan perkataan ini adalah untuk memupuk perasaan persatuan dikalangan rakyat di India dan yakin akan kekuatan dan usha sendiri.Bersama dengan gerakan swadhesi itu telah dilaksanakan pula aksi pemboikotan terhadap barang-barang Inggris. Aksi pemboikotan yang pertama telah dilaksanakan tepat pada hari pembagian tanah Benggala itu. Hari itu telah dipandang sebagai suatu hari untuk berkabung.

Tindakan pemboikotan dan gerakan swadhesi ini menimbulkan kesulitan di dalam perniagaan Inggris. Penjualan hasil tenunan Inggrs merosot. Pabrik-pabrik tekstil di Bombay dan kota-kota lainnya mengalami kesukaran. Di lain pihak hasil kerajinan rakyat timbul kembali terutama di Benggala. Aksi ini dipandang oleh pemerintah Inggris sebagai suatu tindakan yang telah melanggar Undang-undang karena membahayakan kedudukannya di India. Tindakan-tindakan yang keras dijalankan untuk melemahkan aliaran swadhesi ini. Kekacauan timbul dimana-mana. Salah seorang pemimpin di Punjab yaitu Lala Ladjapat Rai, ditangkap dan dibuang ke Birma dengan tidak diketahui apa kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya.

lala lajpat rai
Gambar : Lala Lajpat Rai


Dengan tindakan-tindakan kekerasan ini pemerintah mengira akan mencapai ketentraman kembali akan tetapi perkiran tersebut telah meleset. Gerakan-gerakan rahasia mulai menghebat, pemboikotan mulai meluas. Aliran nasionalisme di India semakin hari semakin memuncak. Hal ini tidak hanya didorong oleh pengarih-pengaruh dari dalam negeri saja akan tetapi pengaruh- pengaruh dari luarpun memainkan peranan yang penting. Kemenangan–kemenangan Jepang terhadap Rusia di dalam tahun 1905 dan berkembangnya sosialisme di asia adalah faktor-faktor yang menyuburkan tumbunya perasaan kenasionalan ini, bukan hanya di India saja akan tetapi meluas sampai ke seluruh Asia. Demikianlah di dalam tahun 1906 untuk pertama kali telah terdengar di India tuntutan-tuntutan kemerdekaan di India yang tersimpul di dalam sebuah kata : “swaraj”.

Pada tahun 1904 terjadi peristiwa yang menyakiti hati bangsa India, ialah peraturan-peraturan yang diadakan di Afrika Selatan terhadap bangsa kulit berwarna. Beberapa tahun kemudian, tuntutan tuntutan AINC menjadi semakin radikal dalam menghadapi perlawanan terus-menerus dari pemerintah, dan partai ini menjadi sangat aktif dalam kemerdekaan. Pada 1907 partai ini terpecah menjadi dua:

1. Partai Ekstremis ( fraksi panas ) yang dipimpin oleh Garam Dal
2. Partai Moderat ( Fraksi lunak ) yang dipimpin Gopal Krisna Gokhale.

Setelah perang dunia I partai ini dikaitkan dengan Mahatma Gandhi, yang tetap merupakan pemimpin rohaninya secara tidak resmi dan menjadi lambing massa (meskipun tidak pernah menjadi anggota partai ini), bahkan ketika orang-orang yang lebih muda menjadi persiden partai. Partai ini dalam banyak hal merupakan organisasi paying, yang menampung di dalamnya kelompok-kelompok sosialisasi radikal, tradisional dan bahkan konservatif Hindu dan Muslim.

Pada masanya sebagai pemimpin bangsa dalam perjuangan kemerdekaan, partai ini menghasilkan pemimpin-pemimpin terbesar negara. Sebelum era Ghandi muncul pemimpin-pemimpin seperti Bal Gangadhar Tilak, Bipin Chandra Pal, Lala Lajpat Rai, Gopal Khirshna Gokhale, Mohamad Ali Jinnah ( belakangan pemimpin liga muslim dan berperan dalam pembentukan Pakistan ), semuanya mulai dengan tokoh legendaries India pertama: Dadahbay Naoroji, Persiden dari Asosiasi Nasional India, sebuah organisasi rekannya. Naoroji belakangan menjadi anggota parelmen di majelis Rendah, orang India pertama yang menduduki kursi di situ.

Sejak kelahirannya hingga menjelang berakhirnya abad ke 19, kongres masih dalam tahap pembentukan. Beragamnya golongan dalam kongres mengagibatkan beragamnya pendapat, sehingga sulit merumuskan suatu perinsip poko perjungan. Baru pada tahun 1898, berhasil disusun perinsip pokok perjuangan kongres kendati tampak kurang tegas, yaitu kongres kebangsaan India bermaksud mencapai kesejahtraan rakyat India dengan mempergunakan jalanan yang tidak melanggar UU.

Ketidaktegasan garis perjuangan kongres selama ini meimbulkan pula ketidakpuasan di sebagian anggota kongres yang ingin garis perjuangan yang lebih tegas menentang Inggris. Sesuai dengan yang telah dikemukakan bahwa keanggotaan dalam kongres terdiri berbagai golongan yang memiliki kepentingan masing-masing, diantaranya terdapat golongan menengah yang telah mapan, yang menginginkan perubahan politik di India secara bertahap tanpa menimbulkan goncangan sosial, karena apabila itu terjadi maka akan menimbulkan kerugian terhadap mereka. Karenanya mereka mengusulkan pergerakan politik yang dilkkukan adalah kerjasama dengan pemerintahan Inggris.

bal gangadhar tilak
Gambar : Bal Gangadhar Tilak


Salah seorang pelopor dalam golongan Radikal dalam kongres adalah Bal Gangadhar Tilak. Tilak berasal dari bangsa Maratha di Deccan, iab telah melihat penderitaan di rakyat India, Tilak juga memimpin dan mengelola Majalah mingguan yang bernama Kesari, merupakan kata yang berasal dari bahassa Maratha yang berarti Singa dan Tilak juga merupakan orator dan ahli pidato ulung. Tilak menolak perubahan sosial politik yang dating dari luar, seperti yang dating dari orang-orang Inggris, karenanya ia kurang setuju padda politik kongres yang bekerja sama dengan pemerintah Inggris. Ia menganggap lemahnya kongres karena terlalu condong pada keinginan mempertahankan persatuan di antara angota-anggota kongres yang terdiri dari beragam golongan termasuk golongan muslim. Dan pada tahun 1897 Talk ditangkap pemerintah Inggris karena menuduh tulisannya dalam majalah kesari telah menimbulkan hasutan pada rakyat sehingga mengakibatkan terjadinya pembunuhan terhadap seorang pegawai kesehatan Inggris dan seorang anak buahnya.

Penangkapan dan penetapan hukuman penjara terhadap Tilak menimbulkan protes dikalangan anggota kongres, dalam protesnya terhadap pemerintah Inggris, Kongres memperingatkan bahwa penahanan Talak akan mengakibatkan timbulnya tindakan-tindakan kekerasan dari rakyat. Dari tahun ditangkapnya Tilak yaitu tahun 1879 dapat dikatakan sebagai tahun kebangkitan golongan radikal dan paham mereka meluas terutama di daerah Banggaia. Tokoh-tokoh golongan kiri atau ekstrimis tersebut adalah Bepin Candra Paid an Arabinda Gose, perbedaan prinsip perjuangan antara golongan Kooperatif-Moderat dengan golongan Radikal-ekstrimis dalam kongres pecah menjadi perkelahian fisik diantara anggota Kongres, kejadian tersebut terjadi pada pertemuan Kongres di Surat tahun 1907. Perbedaan mendasar yang tercetus dalam pertemuan tersebut adalah dalam hal tujuan perjuangan nasional yang dikemukakan masing-masing golongan dalam Kongres diantaranya:

1. Pihak golongan Ekstrimis menginkan agar India secepatnya melepaskan diri dari kekuasaan Inggris, dan membentuk pemerintahan sendiri yang lepas dari pemerintah Inggris. Tuntutan golongan Kiri tersebut disebut Purna Swaraj.

2. Sedangkan golongan Kanan atau moderat menginginkan peralihan kekuasaan politik yang hati-hati dan tenang, tanpa kekerasan dan tidak menimbulkan gejolak sehingga padatahap awal cukup dengan tuntutan pemerintahan sendiri dalam lingkungan kekuasaan kerajaan Inggris. Tuntutan golongan kanan atau Kooperatif-Moderat tersebut disebut Swaraj. Tokoh golongan kanan antara lain W. Banerji dan Motilal Nehru.

Minggu, 24 Juli 2011

Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat di India

Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonialisme dan penderitaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme atau penjajahan. Rakyat hidup diliputi kebodohan akibat tidak mengenal pendidikan selama masa penjajahan Inggris. Banyak industri Bangladesh tetap primitif menurut standar modern. Meskipun Bangladesh telah berusaha meningkatkan prospek ekonomi baik di dalam negeri maupun luar negeri beserta usaha meningkatkan prospek demografi, Bangladesh masih tetap menjadi negara terbelakang dan kelebihan penduduk. Negara India merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting di Asia Selatan. Sebelum kemerdekaan India tercapai, India dibawah Inggris sudah mulai ikut serta dalam pekerjaan organisasi-organisasi internasional. Diantara organisasi-organisasi Internasional lainnya India ikut serta secara aktif ialah dalam UNICEF (Children’s Emergency Fund), FATT (General Agreement On Tariff and Trade), IBRD (International Bank of Reconstruction Development) dan IMF (International Monetary Fund). Namun, setelah India merdeka terjadi konflik intern yang menyebabkan wilayah India terbagi menjadi tiga negara.


A. KEDATANGAN BANGSA KULIT PUTIH DI INDIA
Ratu Elizabeth dari Inggris sudah berusaha menjalin hubungan baik dengan India sejak pemerintahan Akbar. Ratu tersebut pernah meminta kepada Akbar agar Inggris mendapat kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk berdagang di India.1) Akhirnya pada tahun 1600 Inggris berhasil mendirikan English East India Company (EIC) kemudian menyusul Prancis mendirikan Compaignie des Indes juga VOC Belanda. Mereka makin bersaing dengan ketat, tidak hanya berdagang tetapi mereka juga meperluas daerah kekuasaannya. Namun Belanda dan Perancis mengundurkan diri, sehingga situasi tersebut memperkokoh kekuatan Inggris di India.

Beberapa faktor yang mempermudah Inggris menguasai India yaitu satu peristiwa penting yang paling menentukan adalah perang tujuh tahun (1756-1763) antara Inggris dan Perancis yang menjalar sampai ke Amerika dan India akhirnya dimenangkan oleh Inggris. Dengan kemenangan ini Inggris memperkuat daerah jajahannya yang dipimpin oleh Robert Clive. Nama Robert Clive makin harum ketika ia berhasil mengatasi “The Tragedy of The Black Hole” di India. Peristiwa itu terjadi karena Raja Benggala yang menyerang tentara Inggris di daerahnya.dalam waktu 6 hari Inggris berhasil dikalahkan dan 140 orang tawanan disekap dalam satu kamar penjara yang kecil.

robert clive
Gambar : Robert Clive


Akhirnya 120 orang meninggal di dalam penjara yang pengap itu, 20 orang Inggris sisanya dapat diselamatkan Clive dengan tipu muslihat kepada raja Benggala itu.setelah kembali ke Iggris pada tahun 1760 dia diberi gelar Lord Clive. Dia dikembalikan di India pada tahun 1764-1767. Kedatangannya ini justru menghancurkan nama harumnya karena dia dituduh memperkaya diri sendiri. akhir hidupnya dia bunuh diri karena malu. Dia digantikan oleh Warrent Hastings (1767-1784).

warrent hastings
Gambar : Warrent Hastings


Pada masa pemerintahan Hastings ia menghadapi tantangan dari dua arah yaitu dari kaum Maratha di India dan dari pemerintahan Inggris sendiri. ia tidak hanya memperbesar kongsi dagangnya tetapi juga berusaha keras untuk mendirikan daerah jajahan Inggris di India. Keadaan keuangan yang makin buruk mengakibatkan pemerintahan Inggris untuk campur tangan di dalam perkembangan-perkembangan di India. Pada tahun 1773 pemerintah mengeluarkan suatu peraturan dengan nama Regulating Act. Untuk selanjutnya pekerjaan kompeni Inggris di India di dalam beberapa hal harus dahulu mendapat pengesahan dari pemerintah Inggris. Hasting yang tadinya bertindak dengan pendapat sendiri sekarang terkekang oleh peraturan-peraturan tersebut. Pemerintahannya harus melaksanakan bersama dengan suatu dewan.

Keadaan keuangan yang kurang baik sangat melemahkan kekuasaan Inggris di India. Sehingga kadang-kadang jalan yang tidak luruspun dapat ia tempuh untuk mendapatkan uang. Diantara yang tidak seuju dengan politik Hastings adalah Perdana menteri Wiliam Pit. Hastings yang merasa politiknya selalu dihalang-halangi oleh pembesar Inggris meminta untuk mundur dari jabatannya dalam tahun 1784. Usaha Warrent Hastings di India mendapat banyak rintangan, akan tetapi di kalangan ilmu pengetahuan banyaklah jasanya, salah suatu usahanya yang penting adalah mempersiapkan sebuah peta baru di India yang kemudian disempurnakan oleh Lord Wellesley yang memerintah tahun 1769-1805.

lord wellesley
Gambar : Lord Wellesley


Pada masa Lord Wellesley bertugas di India keadaan makin bertambah buruk apalagi terjadinya perang antara Inggris dan Napoleon memperburuk keadaan. Dengsn tsngsn besi Ia mulai menjalankan suatu politik yang agresif terhadap raja-raja India. Ia mulai penghapusan kerajaan-kerajaan India yang masih merdeka.Pada tahun 1805 ia dipanggil kembali ke Inggris dan digantikan oleh Lord Minto.

lord minto
Gambar : Lord Minto


Kemudian pada tahun 1827 dilanjutkan dengan pemerintahan liberal di bawah Lord Bettinck.Tindakan yang pertama ia lakukan adalah penghematan. Peraturan-peraturan mengenai pegawai-pegawai dirubahnya dengan suatu peraturan baru yang tidak membeda-bedakan bangsa dan warna kulit. Salah satu tindakan yang ia lakukan ialah menghapus kebiasaan orang Hindu, yang terkenal dengan nama ”Satti” yang merupakan suatu peraturan membunuh diri oleh seorang janda, pada waktu jenazah suaminya dibakar.

lord bentinck
Gambar : Lord Bentinck


Keadaan India sesudah Gubernur Jenderal Lord Bentinck mulai menjadi keruh. Perlakuan terhadap serdadu-serdadu (Sepoy) bangsa India di dalam ketentaraan Inggris sangat buruk. Serdadu-serdadu tersebut kemudian mempersatukan diri dengan rakyat. Kebencian terhadap Inggris mencapai punckanya ketika pada tahun 1857 tangsi-tangsi diperintahkan untuk menjalankan suatu pekerjaan yang menyinggung kaum Hindhu dan Muslimin. Serdadu-serdadu di tangsi mulai melawan. Pada tanggal 10Mei 1857 meletuslah pemberontakan Delhi diduduki kaum pemberontak dan merajakan seoarang turunan Moghul menjadi raja Hindustan. Pemerintah Inggris kemudian dipegang langsung oleh raja dan parlemen. Peralihan pemerintahan ini diumumkan oleh Ratu Victoria, Lord Coming yang sementara itu menjadi Gubernur Jenderal diangkat menjadi raja muda pertama. Pada tahun 1935 Ingrris memperluas daerah kekuasaannya di Burma Hulu dan mempersatukannya dengan India. Salah seorang pemimpin yang melanjutkan perjuangannya adalah Suwami Vivekananda. Ia juga mengunjungi negara Eropa dan Amerika untuk mendengarkan kritikan-kritikan terhadap kebudayaan barat yang matrrealistis itu. Ia mendirikan sebuah perkumpulan bernama Rama Krisma dan telah banyak menunjukkan jasanya di dalam lapangan kemasyarakatan India.


B. SIASAT PEMERINTAH INGGRIS DIMUKA PERANG DUNIA I
Suasana di India mendesak pemerintah Inggris di London untuk meninjau kembali pemerintahannya. Pemerintah sadar bahwa dengan tindakan-tindakan kekerasan saja tidak cukup untuk mendatangkan ketentaman dan perubahan di India. Suatu jalan lain yang dipandang dapat merubah suasana itu ialah memenuhi tuntutan-tuntutan dan menambah hak suara di India. Rencana pemerintah ialah membentuk suatu dewan pembentuk undang-undang (badan legislatif) di India yang terdiri dari Raja muda bersama 53 anggota lainnya.

lord hardinge
Gambar : Lord Hardinge


Dalam tahun 1910 datanglah di India seorang raja muda yang baru Lord Hardinge yang memerintah sampai tahun 1916. tindakan-tindakannya ke arah perbaikan yang sangat mendapatkan penghargaan di kalangan kongress, ialah memperbaiki politi Lord Curzon dengan mempersatukan kembali daerah Benggala yang terwujud pada tahun 1911. dalam hal ini golongan muslimpun mulai mempersatukan diri dengan mendirikan ”Moslem League” yang dipimpin oleh Agha Khan. Tujuannya adalah tidak berbeda dengan Indian National Congress, hanya mempnunyai corak Islam. Rapat pengurus pertama dilakukan di Lucknow pada tahun 1911.

Suatu gerakan Home Rule (pemerintahan sendiri) yang telah dimufakati oleh Indian National Congres dan Moslem League pada tahun 1917 tak dapat ditolak oleh pemerintah begitu saja. Usul-usul mengenai ketatanegaraan dikirim ke London dan lima bulan kemudian Menteri urusan India Mr. Montagu, berjanji akan ke India untuk mengadakan pembicaraan-pembicaraan mengenai soal tersebut. Kedatangannya ke India menghasilkan suatu laporan yang disebut “Diarchy”. Pokok laporan itu adalah disemua propinsi di India, kecuali Burma, akan diadakan suatu pemerintah yang mempunyai dua bagian (diarchy).

Kedua bagian inilah bersama-sama akan merupakan pemerintah propinsi hak memillih akan diberikan seluas-luasnya. Raja mempunyai hak veto terhadap pengesahan tersebut. Pada tahun 1918 kongres menyatakan pertentangannya terhadap pelaksanaan “Defence of India Act” komisi yang ditugaskan pemerintah untuk menyelidikinya diketuai oleh seorang hakim bernama Rowlat. Usul-usul komisi ini yang disebut Rowlat-bills antara lain berisi untuk menangkap barang siapa saja yang dianggap berbahaya. Rowlatt-bills ini tentu mendapat pertentangan hebat dari Gandhi dan menyebabkan pula munculnya peristiwa Amritsar yang banyak menumpahkan darah itu.



Rabu, 20 Juli 2011

Konflik Kashmir

Aksi mogok dan demonstrasi besar-besaran telah terjadi di Kashmir India (Jammu Kashmir) akhir-akhir ini. Dalam demonstrasi tersebut setidaknya telah menelan korban jiwa yang tidak sedikit, baik dari pihak demonstran maupun aparat keamanan India. Aksi ini kemungkinan akan terus berlangsung selama pemerintah India tidak mengabulkan keinginan mereka untuk melepaskan diri dengan India. Sebelum bergabung dengan India sendiri, wilayah Kashmir menjadi perebutan antara 2 negara, yaitu India dan Pakistan. Konflik Kashmir yang mengakibatkan peperangan antara India dan Pakistan telah terjadi sejak tahun 1948.

Kashmir merupakan salah satu konflik yang sulit diselesaikan, sebagian karena bagi India dan Pakistan wilayah itu dianggap sebagai cikal bakal kedua bangsa tersebut. Kedua Negara terus bergejolak, bahkan saat Kashmir memilih bergabung dengan India pun pada akhirnya ingin melepaskan diri. Karena pada dasarnya Negara Kashmir lebih mempunyai kesamaan identitas dengan Pakistan yang mayoritas beragama islam, sama dengan mayoritas agama penduduk Kashmir sendiri.


A. KEADAAN FISIK, EKONOMI DAN SOSIAL NEGARA KASHMIR
Secara lengkap Negara Kashmir disebut negara Yammu Kashmir, yaitu sebuah Negara kerajaan India yang terbesar sebelum 15 Agustus 1947. Mempunyai luas area 84471 mil persegi dengan jumlah penduduk sekitar 4022000 jiwa(1941). Dari jumlah ini 71,11% adalah muslim, sisanya Hindu 20,12%, Sikh 1,64%, Budha kira-kira 1% dan beberapa % kristen1. Kashmir berada di sebelah utara dari sub kontingen India yang dibatasi oleh Pakistan di sebelah barat bagian Timur lautnya oleh Tibet, uataranya oleh Sinkyang, bagian barat lautnya oleh Republic Sovyet, Turkistan, dan bagian selatannya bersinggungan dengan Pakistan dan India.

Negara Yammu Kashmir terletak pada barisan karakoram pada sisi bagian barat dari Himalaya dan berdekatan dengan Ladakh, Zaskar, dan barisan-barisan lainnya. Wilayah Negara ini dialiri oleh sungai Indus, Yhelum, Khenab, Zaskar dan Shyok. Kota-kota penting di Negara ini ialah Srinagar, Gilgit, Chilas, Muzaffarabat, Bramamula, Leh, Poonch, Anantuag, Mirpur, Leasi, Udhampur, Khatua, dan Yammu. Kashmir merupakan penghasil gandum, jelai, kapas, rotan, gula, buah-buahan, dan ternak.

peta kashmir
Gambar : Peta Wilayah Kashmir



B. SEJARAH SINGKAT KASHMIR
Tahun 1587 raja kerajaan Moghul yaitu Akbar menaklukkan Kashmir. Ketika kerajaan Moghul jatuh, Kashmir berpindah tangan di bawah kekuasaan kerajaan Asghan dari Kabul tahun 1752 dan 1819 Kashmir jatuh ke tangan kaum Sikh. Setelah kaum Sikh kalah dalam peperangan tahun 1846 Kashmir diserahkan kepada maharaja Sulab Singh seorang Hindu kasta atas dari Yammu oleh Inggris dengan membayar 1 juta pound. Dengan demikian Yammu dan Kashmir jadi satu kesatuan politik atau Negara yang disebut Negara Yammu Kashmir. Negara ini terdiri atas tiga provinsi waktu itu, yaitu provinsi Kashmir, Yammu, dan daerah perbatasan.


C. ARTI PENTING KASHMIR
Pakistan dan India merupakan dua Negara yang memiliki kepentingan terhadap Yammu Kashmir. Hal ini terkait dengan nilai strategis yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Terkait letak geografis, Yammu Kashmir merupakan tempat yang sangat cocok untuk benteng pertahanan karena lokasinya yang terlindung oleh gunug. Begitu strategisnya wilayah ini, sehingga pada abad ke 19 pernah menjadi rebutan antara imperium Rusia dan Inggris.

1. Bagi Pakistan
bendera pakistan
Negara Yammu Kashmir disamping mempunyai atri penting untuk strategi, tetapi juga besar artinya untuk kehidupan perekonomian Pakistan. Kehidupan perekonomian atau kemakmuran Pakistan Barat tergantung kepada sungai-sungai yang berhulu di Kashmir seperti sungai Indus, Jhelem, dan Chemab. Ketiga sungai ini mengalir ke Pakistan Barat dari Kashmir, ditambah sungai Sutley dan Ravi yang berhulu di India. Jika Negara Yammu Kashmir misalnya dikuasai oleh Negara lain maka 19 juta akre tanah pertanian di Pakistan Barat yang persediaan airnya tergantung kepada sungai-sungai di atas, mungkin akan terancam karena “the economic life of Pakistan depended upon the control of these rivers”.

2. Bagi India
bendera india
Kashmir juga besar artinya bagi India untuk keperluan strategi pertahanan, karena Kashmir adalah suatu wilayah perbatasan yang berdampingan dengan bangsa-bangsa besar. Untuk lalu lintas ekonomi kiranya kurang berarti karena lalu lintas penting seperti kereta api dan sungai-sungai yang menghanyutkan kayu-kayu yang merupakan bahan eksport terutama dari Kashmir semuanya menuju ke Pakistan. Ditambah pula satu-satunya jalan yang menghubungkan Kashmir dengan India dari Yammu ke Punyab Timur dalam musim dingin tak ada jalan yang dapat tetap terbuka bagi lembah Kashmir selain menuju Pakistan.


D. KEINGINAN SERTA HARAPAN KASHMIR, INDIA, DAN PAKISTAN
Berdasarkan factor-faktor geografis, hubungan lalu-lintas, perekonomian dan komposisi penduduknya ditambah pula penting artinya untuk kepentingan pertahanan, maka Pakistan mengharapkan Negara Yammu dan Kashmir bergabung dengan Pakistan. India pun demikian, meskipun Negara Yammu Kashmir hanya penting untuk kepentingan pertahanan. Harapan India dan Pakistan itu mengingat karena sesudah hari kemerdekaan pada 15 Agustus 1947, pengendali pemerintah Kashmir tidak memberikan petunjuk tentang pilihannya, apakah akan bergabung dengan Pakistan atau bersatu dengan India. Ini menunjukkan bahwa Kashmir ingin berdiri sendiri.

bendera kashmir
Gambar : Bendera Kashmir



E. SUMBER PERJUANGAN KASHMIR
Sumber tuntutan kemerdekaan Kahsmir bukan hal sederhana, tetapi bersifat multiple :

1.Sumber primordial
Pengalaman sebagai bangsa terjajah, dan keyakinan mereka secara historis mempunyai identitas yang berbeda dengan kelompok etnik lainnya. Identitas terkenal mereka adalah Kashmiriyat (Kashmiriness), identitas yang memberikan ekslusivitas agama, bahasa, dan teritori. Apabila muslim lainnya di India menggunakan bahasa Urdu sedang orang Hindu menggunakan bahasa Hind, Kashmir menggunakan bahasa Kashmiri. Mereka merasa memiliki alasan sejarah, kultural, dan geografis (yang terisolasi).

2. Sumber Konstekstual
a. Sumber politik
Intervensi New Delhi yang membuat rakyat Kahsmir semakin tidak percaya, serta semakin banyaknya masyarakat Kashmir yang berpendidikan. Sulitnya warga Kashmir masuk institusi militer dan lembaga pemerintahan, dan pembatasan media massa. Juga banyak tokoh politik vokal yang diintimidasi atau ditangkap seperti Syed Ali Shah Geelani m(Jama’at-i-Islam), Abdul Gani Lone (Pepople’s Conference), Maulana Abbas, Qqazi Nissar, Abdul ghani Bhat (Muslim United Front).

b.Sumber Ekonomi
Bukan faktor utama, tetapi berpengaruh terutama dalam diskriminasi perolehan pekerjaan dan pendidikan. Kashmir justru termasuk negara yang angka kemiskinannya di bawah rata-rata India, walau daerah ini terus dilanda konflik politik.

c. Sumber Sosial
-Kebijakan beragama diskriminatif, sebagai misal Konstitusi India 1950 yang memberikan kebebasan menjalankan ibadah, sering tidak sesuai dengan juklak atau kenyataan yang ada (Edwin MB Tambunan: 2004). Sebagai contoh pembatasan kegiatan dakwah, pengkaderan dan pendidikan Islam yang dibatasi oleh pemerintah India. Kegiatan keagamaan Islam sering dibatasi karena dikhawatirkan akan merangsang konflik dengan Hindu. Kebijakan ini juga berlaku di Kashmir yang secara sosiologis berbeda dengan penduduk India di tempat lainnya.

-Kebijakan bahasa, dengan penggunaan bahasa Hindi sebagai bahasa nasional, dan bahasa Inggris dalam bahasa birokrasi atau bahasa kantor dan merupakan bahasa wajib di sekolah dianggap Kashmir sebagai ancaman terhadap bahasa Kahsmiri.

-Munculnya sentimen pemeluk Hindu menjelang akhir tahun 1980-an yang menuntut persatuan nasional atas dasar kebudayaan dan agama yang seragam. Kemudian muncul Shiv Sena, Bajran Dal, Vish-wa Hindu, Parishad, dan Partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang kesemuanya bersatu di bawah Hindutva yang menginginkan Hindu dijadikan sebagai acuan pokok dalam penyelenggaraan negara.

d. Sumber Konstruktif
Tiga kelompok sumber pejuang Kashmir
-Para plebisit front mereka yang menentang pendudukan India, menginginkan aksesi dengan Pakistan
-Politisi dan pejabat sipil yang tersingkir
-Kaum muda yang idealis dan militant.


F. SEBAB, AKIBAT, DAN USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN DALAM MASALAH KASHMIR
Telah dijelaskan diatas bahwa pada tahun 1846 Kashmir diserahkan atau dengan kata lain diijual seharga satu juta pound kepada Maharaja Dogra Gulab Sings oleh Inggris. Kemudian pemerintahan diperintah oleh Raja Dogra yang beragama Hindu, walaupun sebagian besar rakyat Kashmir adalah muslim. Pemerintahan maharaja Dogra bersifat aristokrasi dan lalim. Meskipun komposisi penduduk Kashmir beragama Islam, namun dalam pemerintahan maupun militer, seluruhnya berada dalam tangan bukan muslim. Banyak pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang muslim karena pemerintahan raja yang memang lalim, diskriminasi kaum muslim, tekanan-tekanan pajak, dan tidak adanya keadilan dalam lembaga-lembaga kenegaraan. Rakyat Kashmir terutama kaum muslim pun menghendaki pembaharuan-pembaharuan konstitusional dengan membentuk prganisasi-organisasi politik untuk menyatukan pandangan dan keinginan.

sheikh mohammad abdullah
Gambar : Sheikh Mohammad Abdullah


Tahun 1938 berdiri organisasi politik yang bernama Yammu and Kashmir National Conference yang didirikan oleh Sheikh Mohammad Abdullah. Organisasi politik ini mempersiapkan suatu program seperti pembaharuan-pembaharuan politik dan rancangan ekonomi dalam naskah Undang-undang Dasar. Gerakan politik ini juga menginginkan suatu Negara sendiri yang bebas dari kekuasaan Maharaja hari Sings. Untuk menghindari suatu konflik, pada bulan Agustus 1947 Maharaja Hari Singh membuat suatu Standstill Agreement dengan Pakistan, yaitu suatu persetujuan dimana kepengurusan mengenai jalan kereta api, jawatan pos, dan beacukai diurus oleh pemerintah Pakistan.

maharaja hari singh
Gambar : Maharaja Hari Singh


Namun terjadi kekacauan di Punjab pada bulan Agustus 1947 yang dimulai oleh kaum Sikh yang dibantu oleh suatu organisasi rahasia Hindu yang bersifat militan yang disebut Rasthriya Swayan Sevak Sangha, terkenal dengan sebutan The Sangh. Mereka melakukan terror atau kekejaman seperti pembunuhan-pembunuhan terhadap kaum muslim di Punjab Timur dan Punjab Barat. Mereka juga melakukan pembakaran dan perampokan.

Pada bulan September 1947, pecahlah pemberontakan di daerah Poonch di Kashmir. Kaum muslim berontak menentang pemerintahan Negara itu. Kemudian Maharaja Hari Singh membebaskan Shekh Mohammad Abdullah dari penjara dengan maksud mengharapakan bantuan darinya untuk menangani pemberontakan yang terjadi. Adanya kondisi yang sangat rawan dan berbahaya yang mengancam, kaum muslim Kashmir yang khawatir akan kelangsungan hidupnya akhirnya pergi meninggalkan Kashmir dengan tujuan ke Pakistan.

Kaum muslim Kashmir yang pergi ke Pakistan mendapat bentuan dari suku bangsa yang beragama islam dari North West Frontier. Suku bangsa itu adalah bangsa yang suka perang dan merampok di daerah-daerah yang kaya. Mereka kemudian menyerang Kashmir untuk memolong kaum seagamnya di Kashmir.
Karena semakin terdesak oleh serangan-serangan dari sejumlah pasukan besar yang berasal dari bangsa North West Frontier, akhirnya pada tanggal 26 Oktober 1947 Maharaja Kashmir, Hari Singh menyatakan bergabung dengan India.

Dalam menanggapi penggabungan Kashmir dengan India, Mountbatton dan Nehru menyatakan bahwa penggabungan Kashmir dengan India adalah bersifat sementara. Bahwa masa depan Kashmir akan ditentukan sesuai dengan kehendak rakyat Negara itu melalui peblisit. Tetapi plebisit di Kashmir baru dapat dilaksanakan jika keamanan, hokum, dan tata tertib telah normal kembali.
Penggabungan Kashmir kepada India ditentang oleh Pakistan. Pakistan memandang penggabungan itu sebagai suatu pelanggaran sari Standstill Agreement. Konflik di Kashmir tidak juga reda, bahkan semakin bergejolak. Rakyat muslim Kashmir terus mengadakan penyerangan, India pun terus melakukan penguasaan untuk mengurus administrasi di Kashmir.

Untuk menghindari kemungkinan perluasan perang dan untuk menyelesaikan pertikaian, pemerintah Pakistan mengambil inisiatif mengusulkan suatu pertemuan antara para Gubernur Jenderal dan para Perdana Menteri India dan Pakistan. Pembicaraan antara Maountbatten dan Yinnah diadakan di Lahore pada 1 November 1947. Maountbatten mengusulkan suatu plebisit di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dan Perdana Menteri Pakistan, Liaquat Ali Khan menyetui ide plebisit tersebut. Dalam usaha-usaha berikutnya untuk menyelesaikan perselisihan, Lord Ismay, kepala staf Gubernur Jenderal India hingga Desember 1974 ikut mengambil bagian. Setelah mendapat petunjuk pendahuluan seperti usul-usul dan pengumuman, dia berusaha menyatukan pendapat baik dari Pakistan maupun India. Dia menjalankan beberapa persoalan penting tentang Kashmir kepada Nehru dan Liaquat. Atas bantuan V.P Menon dan Mohammad Ali, keduanya atas nama Pemerintah-pemerintah India dan Pakistan, Ismay berhasil merumuskan persoalan tersebut. Rumusan ini adalah merupakan satu rumusan usul yang akan diajukan dalam pertemuan-pertemuan di Delhi. Garis besar rumusan usul itu adalah sebagai berikut :

1. Pakistan akan mempergunakan segala pengaruhnya dalam membujuk pemberontakan pasukan Azad Kashmir untuk menghentikan perang dan suku-suku bangsa dan penyerang-penyerang lainnya untuk mengundurkan diri segera dari wilayah Kashmir.

2. India akan menarik kembali induk pasukannya, yang tinggal hanyalah kecil dengan kekuatan minimum untuk menjaga keamanan.

3. Perserikatan Bangsa-Bangsa akan diminta supaya mengirimka suatu komisi untuk mengadakan plebisit di Kashmir dan member nasihat kepada India, Pakistan, dan Kashmir, sebelum plebisit diadakan. Plebisit yang bebas dan adil.

4. Untuk mencapai plebisit yang benar-benar bebas dan adil, tahanan-tahanan politik harus dibebaskan, pengungsi-pengungsi harus dikembalikan dan hokum harus ditegakkan.13
Atas bantuan posisi Ismay akhirnya tercapailah pembicaraan antara pemerintah India dan Pakistan di New Delhi pada tanggal 11 Desember 1947.

Namun, tiba-tiba Nehru mengadakan kritik yang terperinci dan tidak menyetujui diadakannya plebisit di Kashmir. Penolakan ini dikarenakan adanya laporan bahwa belum lama berselang Liaquat memberi semangat kepada penterang suku bangsa untuk menyerang Kahsmir dan berita tentang konsentrasi-konsentrasi besar dari para penyerang. Hal ini menyebabkan keruwetan yang akhirnya menemui jalan buntu dalam setiap pembicaraan-pembicaraan yang diadakan.

Untuk mengatasinya, Perserikatan Bangsa-Bangsa kembali dipanggil oleh Mountbatten. Pada 20 Desember 1047 Kabinet India memutuskan akan menyerahkan persoalan Kashmir kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa serta menuduh Pakistan memberi bantuan kepada penyerang-penyerang. Nehru pun membuat surat resmi tentang tuduhannya dan dikirim kepada Perdana Menteri Pakistan, Liaquat Ali Khan pada 22 Desember 1947. Namun tidak ada jawaban dari pemerintah Pakistan, Pemerintah India menyerahkan masalah Kashmir kepada Dewan Keamanan Perserikatan bangsa-Bangsa pada tanggal 31 Desember 1947, serta menuduh Pakistan sesuai pasal 35 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.15
Karena hal-hal diatas, pemerintah India mengusulkan pada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya Pemerintah Pakistan :

1. Mencegah pegawai Pemerintahan Pakistan baik militer maupun sipil turut serta dalam atau membantu penyerang menyerang Negara Yammu Kashmir.

2. Menyerukan kepada para sukarelawan Pakistan untuk menghentikan ikut sertanya dalam bertempur di Kashmir.

3. Menolak penyerang-penyerang masuk ke wilayah-wilayah Pakistan dan menggunakannya sebagai basis operasi-operasi untuk menyerang Kashmir.

4. Menghentikan segala macam bantuan kepada penyerang, seperti bantuan militer, perlengkapan-perlengkapan dan jenis bantuan lainnya, yang bias mengarah kepada perpanjangan peperangan yang sedang berlangsung.




Senin, 27 Juni 2011

Pergerakan Kebangsaan India

Seperti kebanyakan bangsa-bangsa lain, bangsa India dan Pakistan juga tidak senang dijajah oleh Inggris. Mereka berusaha keras untuk mematahkan tali penjajahan yang melilit diri mereka. Dalam penderitaannya, mereka banyak melakukan kegiatan-kegiatan politik dan gerakan-gerakan kebangsaan guna merebut kemerdekaan dari tangan penjajahan Inggris. Pada dasarnya kedua Negara ini merupakan satu bangsa. Namun diantara kedua golongan yaitu golongan Hindu dan golongan Muslim terjadi perselisihan paham yang mengakibatkan terciptanya dua negara berbeda. Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonialisme dan penderitaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme atau penjajahan.


A. REVOLUSI SEPOY
Antara 1857 – 1859 rakyat India mengadakan revolusi bersenjata untuk mengganyang Inggris. Revolusi itu sering disebut dengan pemberontakan Sepoy atau juga Indian Mutiny. Sebab utama perlawanan yaitu pemerintah Inggris memaksa melumuri senjata tentara Sepoy dengan minyak yang kemudian menyuruhnya untuk menjilati sehingga menjadi perdebatan mengenai hal itu. Para tentara Sepoy membunuh orang-orang Eropa dan menobatkan Sultan Bahadhursyah sebagai pemimpinnya. Meskipun bersifat anti penjajahan, revolusi tadi merupakan gerakan yang kolot. Karena bertujuan memulihkan kekuasaan dan kebesaran Negara feodal Moghol. Maka dari itu tidak disokong oleh seluruh lapisan rakyat. Orang-orang Hindhu dan Sikh menganggap pemulihan kerajaan Moghol berarti kembalinya penindasan penguasa Islam terhadap diri mereka. Akhirnya revolusi bersenjata itu mengalami kegagalan. Sepoy banyak yang ditahan, Sultan Bahadhursyah dibuang ke Birma. Kesultanan Moghul dihapuskan dan pemerintah Inggris mengambil alih EIC di India.


B. GERAKAN SOSIAL KEAGAMAAN

1. Brahma Samaj
Didirikan oleh Ramahon Roy, tokoh Hindhu yang diberi gelar Bapak India Modern. Gerakan dapat dipandang sebagai perpaduan antara semangat Hindhu dan budaya barat.

Tujuan :
•Menyebarkan paham keesaan Tuhan yang disebut Brahman.
•Meninggikan derajat rakyat India dengan mengambil kebudayaan Barat sebaliknya membrantas budaya-budaya dan tradisi-tradisi kolot India , seperti sati, perkawinan anak-anak dll.


2. Arya Samaj
Didirikan oleh Dayananda Saraswati.
Tujuan :
Menyebarkan faham keesaan Tuhan dengan berlandaskan kitab suci Hindu yaitu Veda. Mereka berpendapat bahwa masyarakat modern dapat diatur dan diselenggarakan dengan Veda. Veda dianggap sebagai sumber kebenaran.

3. Misi Rama Krishna.
Didirikan oleh Svami Vivekananda (murid Rama Krishna).
Tujuan :
•Menyebarkan ajaran gurunya yang antara lain mengatakan bahwa Tuhan itu hanya satu, meskipun bermacam-macam namanya.
•Memperbaiki taraf hidup rakyat India yang amat rendah.
jadi gerakan-gerakan tersebut brtujuan untuk memperkuat ketahanan lahir dan batin, ketahanan materiil dan spiritual rakyat India, agar lama-kelamaan mampu mengusir Inggris dari India. Dengan kata lain usaha melawan penjajahan secara damai dan tidak langsung.

bendera india
Gambar : Bendera India



C. PARTAI KONGGRES
Berbeda dengan gerakan-gerakan tersebut tadi, pada tahun 1885 berdiri organisasi politik yang pertama di India yaitu : All India National Congress. Kongres didirikan oleh oarng Inggris bernama Octavian Hume (mengapa justru orang Inggris). Sedangkan motor penggeraknya yang mula-mula yaitu kaum Borjuis India. Tujuan Kongres pada mulanya hanya sekedar menghendaki perubahan-perubahan dibidang tatakenegaraan, dengan mengikutsertakan bangsa India dalam dewan-dewan pemerintahan Inggris di India. Jadi , tidak menuntut kemerdekaan hanya perbaikan saja.(Indianisasi).

Pembagian Benggala dan Akibatnya
Pada tahun 1905 raja muda Lord Curzon membagi propinsi Benggala menjadi 2. alasan resmi pembagian ini untuk memudahkan administrasi Pemerintahan mengingat propinsi Benggala sangat luas. Tetapi sebenarnya merupakan pelaksanaan dari politik devide et impera.

Pembagian Propinsi Benggala itu membawa akibat sebagai berikut :
•Partai Congres bersikap keras terhadap Inggris.
Atas anjuran Tilak, kongres mengadakan sabotase dan boikot terhadap barang-barang buatan Inggris. Ada anggota-anggota Konggres yang tidak menyetujui perbuatan-perbuatan itu. Mereka termasuk golongan moderate. Sedang anggota-anggota Konggres yang mendukung sikap keras terhadap Inggris, termasuk golongan extrimis. Dengan demikian partai Konggres terpecah menjadi 2 golongan yaitu moderate dan extrimis.

•Hubungan orang Hindu dengan orang Islam menjadi tegang.
Sebab :
a.Orang Hindu menentang pembagian Benggala.
b.Orang Islam menyetujui pembagian Benggala. Dengan pembagian propinsi Benggala menjadi 2 propinsi orang-orang Islam di Benggala Timur merasa bebas dari tekanannya oaring Hindu di Benggala Timur.


D. LIGA MUSLIM
Berhubung dengan runcingnya keadaan maka pada 1906 orang-orang Islam di India membentuk Organisasi bernama Liga Muslimin atas anjuran Aga Khan. Bila partai Konggres dimaksudkan untuk menghimpun seluruh rakyat India tanpa memandang Agama maka Liga Muslimin hanya menghimpun orang-orang Islam saja. Tokoh-tokoh Liga Muslim yang terkenal meliputi : Moh. Ali Jinnah dan Liaqual Ali Khan.


E. HUBUNGAN KONGGRES - LIGA MUSLIM
Hubungan antara Konggres dan Liga Muslim kadang-kadang baik kadang-kadang juga buruk, tergantung pada keadaan politik. Dalam PD. I hubungannya baik. Keduanya menghadapi persoalan yang sama yaitu : Inggris meminta bantuan kepada seluruh bangsa India, dengan janji setelah perang selesai India akan diberi status Dominion. Kedua organisasi itu mengadakan pertemuan di Lucknow dan menghasilkan Lucknow Pact. Pemerintah Inggris diterima dan seluruh rakyat India Membantu Inggris. Banyak tentara Inggris yang dikirim ke Timur Tengah.

1. Rowlatt-act
Setelah Perang Dunia I berakhir, ternyata janji status dominion tidak ditepati oleh Inggris. Hal ini menyebabkan terjadi banyak kerusuhan di India. Untuk meredakan pergolakan itu, pemerintah Inggris mengeluarkan suatu Undang-Undang yang bernama Rowlatt-act pada tahun 1919. isi pokok undang-undang itu adalah : “mengancam dengan hukuman berat terhadap rakyat yang berani mengadakan keonaran politik“, namun demikian semangat rakyat menentang penjajahan tidak menjadi kendor, bahkan menghebat.

2. Amritsar-massacre
Pada 13 April 1919 sejumlah rakyat berkumpul di kota Amritsar, dengan maksud mengadakan rapat untuk memprotes Rowlatt-act dan untuk mendengarkan wejangan Gandhi. Rakyat yang tidak berdosa itu dianggap melanggar Rowlatt-act. Atas perintah panglima tentara Inggris di Amritsar, Jendral Dyer, rakyat yang sedang berkumpul tadi ditembaki. Banyak rakyat yang mati atau luka-luka. Peristiwa Amritsar sangat menusuk perasaan bangsa India.


F. MAHATMA GANDHI SEBAGAI PEMIMPIN PARTAI KONGGRES
Setelah terjadi Amritsar Massacre pada tahun 1919 gerak perjuangan Mahatma Gandhi yang mula-muala bersifat sosial lalu berubah menjadi politik. Sepeninggal Lokamaya Tiak, Gandhi memegang kepemimpinan partai konggres. Beliau berhasil menjiwai perjuangan konggres dengan ajaran-ajarannya, dengan cara perjuangan yang belum pernah dilakukan partai itu.

mahatma gandhi
Gambar : Mahatma Gandhi


Adapun dasar-dasar ajaran perjuangan Mahatma Gandhi ialah :
1. Ahimsa
Tanpa berbuat apa-apa, tanpa menggunakan kekerasan, musuh akhirnya akan kalah.

2. Hartal
Meletakkan pekerjaan sebagai tanda protes terhadap peraturan yang dianggap kurang adil atau sebagai tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan. Hal tersebut dilakukan berdasarkan ajaran agama, tanpa kekerasan dan tanpa senjata. Hartal semacam pemogokan.

3. Satyagraha
Pelaksanaan satyagraha dengan gerakan non-cooperation. Yaitu menolak kerja sama dengan pemerintah Inggris karena merasa berdiri dengan kebenaran, keadilan dan perikemanusiaan.

4. Swadeshi
Bangsa India harus mampu mencukupi kebutuhannya sendiri dengan hasil dan usaha sendiri. Pelaksanaan gerakan swadeshi antara lain dengan gerakan khaddar, yaitu memintal dan menenun sendiri.


G. KEMERDEKAAN INDIA DAN PAKISTAN
Mengingat makin kerasnya gerakan dan tuntutan Kongres, pemerintah Inggris pada tahun 1928 mengadakan panitia perubahan ketatanegaraan yg dikirim ke India dibawah pimpinan Simon. Konggres mengemukakan usulan kepada komisi Simon. Konggres bersedia menerima status dominion, asalkan dibentuk dengan segera, selambat-lambatnya akhir tahun 1929. ketika usul tersebut tidak diwujudkan oleh Inggris, Konggres memproklamasikan kemerdekaan India. Tanggal 26 Januari 1930 dinyatakan sebagai hari kemerdekaan dan dirayakan di seluruh India, hingga sekarang.

1. India Act tahun 1935
Pada tahun 1935 pemerintah Inggris mengeluarkan India Act yang baru berlaku tahun 1937. dalam India Act antara lain disebutkan bahwa :

a. Birma dipisahkan dari India
b. India dibentuk sebagai negara federasi
c. propinsi-propinsi mendapat otonomi yang luas

2. Sikap rakyat terhadap India Act 1935
Baik Liga Muslim maupun National Liberal Federation dapat menerimanya. Liga Muslim dapat menerima karena isinya menjamin hak-hak golongan minoritas. NFL menerima karena isinya membuka jalan bagi tercapainya tujuan partai ini ialah dominion. Meskipun raja-raja India mula-mula menyetujuimya, tetapi pada akhirnya tidak. Mereka takut kalau-kalau kekuasaannya akan lenyap, jika Pemerintah Federal berhak ikut campur tangan di dalam kerajaan. Konggres tidak menyetujui. Cara pembentukan tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Akan tetapi ketika India Act itu benar-benar dilaksanakan pada tahun 1937, konggres sendiri ikut serta dalam pemilihan dewan propinsi. Tujuannya untuk mengadakan oposisi, sehingga India Act tidak dapat berjalan dengan sempurna. Dari pemilihan itu konggres memperoleh 7 dari 11 propinsi.

3. Liga Muslim bersikap tegas
Sejak kemenangannya, Konggres menjadi sombong. Ketika Liga mengajk kerja sama dengan Konggres ditolak dengan keras. Ia menganjurkan agar Liga dilebur saja ke dalam Konggres. Sejak Konggres bersikap sombong Ali Jinah menuntut berdirinya Negara Islam yang tersendiri 1937. apabila nanti India diberi kemerdekaan. Jinah terus berjuang untuk Negara Islam itu, dan akhirnya tercapai pada tahun 1947. maka oleh rakyat ia diberi gelar Bapak Pakistan.


H. INDIA MENJELANG KEMERDEKAAN
Setelah PD II berakhir Inggris melihat makin menghebatnya gerakan nasionalisme India bermaksud memberikan kemerdekaan berstatus dominion. Tetapi baik Liga maupun Konggres menolaknya. Karena menurut Liga tawaran ini tidak menjamin terbentuknya Negara Islam. Sedang Konggres bukan dominion yang dikehendaki melainkan purna-swaraj. Meskipun mengalami tantangan yang maksud pemberian kemerdekaan status dominion akan dilaksanakan juga. Pad 1946 oleh Raja Muda Lord Wavel dibentuk pemerintahan sementara yang dipimpinnya sendiri, sedang Nehru disngkat sebagai Perdana Menteri. Dengan demikian berarti Konggres mengorbankan perjuangannya sendiri. Liga muslim tidak diperkenankan duduk di dalam pemerintahan sementara. Tuntutan Liga tetap tidak berubah, yaitu “ orang Islam harus diberi Negara tersendiri yang lepas sama sekali dari Negara orang Hindhu “. Akhirnya Konggres terpaksa menyetujui tuntutan itu (Juli 1947). Dengan adanya kompromi Konggres-Liga, maka pada hakekatnya Pakistan telah berdiri.

Janji kemerdekaan India, oleh Raja Muda Mounbatten dilaksanakan pada 15-8-1947. India merdeka, tetapi wilayahnya dibelah menjadi dua, yaitu dominion India dan Pakistan. Pembagian India sebetulnya kurang memuaskan baik Pakistan maupun Konggres. Konggres menginginkan Negara yang bulat, sedang Pakistan menginginkan daerah yang merupakan kesatuan.
Pada tanggal 26-1-1950 India mengubah bentuk pemerintahan dari dominion menjadi Republik dengan presiden Rajendra Prasad dan perdana menterinya J. Nehru. Tampuk pemerintahan India sepenuhnya ditangan Konggres, yang merupakan partai terbesar. Pakistan baru mengubah dirinya pada tahun 1956. persidennya yang pertama ialah Iskandar Mirza. Baik India maupun Pakistan hubungannya dengan Inggris sangatkah baik. Keduannya menjadi anggota British Commonwealth of Nations. Sedang hubungan antara India dan Pakistan hingga sekarang ini kurang serasi. Hal ini disebabkan oleh masalah Khasmir (perbatasan).


Kamis, 23 Juni 2011

Bangsa Arya dan Pengaruhnya

Nama arya berarti bangsawan atau tuan, yang terdapat dalam bahasa persia dan india. Perpindahan Bangsa Arya di India terjadi bertahap-tahap, dan tidak terjadi langsung dengan gelombang besar. Waktu yang dibutuhkan juga membutuhkan waktu yang berabad-abad, itupun sambil membawa keluarga mereka. Pada masa tertentu, ada sekelompok yang nampaknya begitu kuat yang memasuki India. Hal ini dibuktikan pada penggalian di Harappa yang menyatakan bahwa kota Harappa takluk dengan kekerasan, karena banyak ditemukan tumpukan mayat di Harappa. Selain itu kerusakan di dinding kota, yang semuanya disinyalir Harappa di hancurkan oleh Bangsa yang gagah berani. Pendirian ini juga diperkuat dengan pernyataan buku Weda yang mengatakan bahwa bangsa Hariyupuja yang dikalahkan oleh orang-orang Arya dengan bantuan, dan tentu haruyupura itu dapat kita anggap sama dengan budaya Harappa.

Perpindahan bangsa Arya ke India berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan kalau dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang terkemudian. Penyelidikan ini menyatakan bahwa mula-mulanya sungai Indus dianggap oleh orang Arya sebagai sungai yang keramat dan menjadi sumber dari sekalian kebaikan bagi orang Arya. Tetapi pada masa Doab Gangga-Jumna menjadi pusat kebudayaan brahma, maka ternyata bahwa seluruh daerah Indus dan Punjab sudah dilupakan oleh orang-orang Arya, dan bhakan buku-buku seperti Weda dan Upanisad seakan-akan melupakan kesucian sungai Indus. Orang-orang Arya merupakan bangsa yang suka yang berpetualang pada saat itu. Nampaknya kedatangan bangsa Arya berbarengan dengan lansung berkembangnya kerajaan-kerajaan bangsa Arya. Dalam beberapa berita-berita peperangan raja Persia menaklukan Punjab dan Sindh tahun 516 SM, dan raja tersebut mempunyai beberapa prajurit dari kalangan orang-orang India. Sedangkan kita tahu bahwa bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari Asia Barat.


A. PENGARUH BANGSA ARYA
Kedatangan bangsa Arya di India telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri. Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar. Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, yang kemudian melahirkan budaya baru. Fokus peneitian para ilmuan sejarah masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral lainnya. Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang menjadi agama terbersar di India sampai sekarang.

peta kota harappa dan mohenjodaro
Gambar : Peta Kota Harappa dan Mohenjodaro


Untuk saat ini orang-orang dari bangsa Arya mendiami daerah-daerah sekitar di sebelag utara garis perbatasan yang terletak antara Goa dan Orissa selatan. Ada juga sebagian terletak di sebelah selatan garis tersebut, seperti Hiderabad. Sebagai bangsa pendatang, Arya memandang orang-orang Dravida adalah sebagai penduduk yang lebih rendah dari bangsa Arya. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan Bangsa Arya mengakui bahwa Bangsa Dravida merupakan Bangsa yang kaya yang telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang cukup tinggi. Jika dilihat kembali, sistem kepercayaan telah menjadi dasar utama dalam kultur masyarakat India dalam sistem sosial. Eksistensi kasta sebagai pembagian kelas masyarakat India merupakan bentuk nyata yang tidak terhapus begitu saja hingga saat ini. Brahmana sebagai kasta tertinggi di India tetap dipegang oleh bangsa Arya sendiri, sementara Ksatria, Waisya, dan S0udra adalah kelompok sosial yang mesti mengikuti hukum yang telah dibuat oleh para Brahmana.

Pengaruh yang signifikan dari bangsa Arya yang selama ini banyak dikaji adalah munculnya banyak kerajaan bercorak Arya. Proses kultural yang berlangsung hingga abad ke-7 sebelum masehi kemudian melahirkan sejarah politk bangsa India yang sangat panjang. Pada periode ini suber sejarah India semakin terang dengan perlbagai iniformasi tertulis dari dalam India maupun dari catatan asing. Beberapa kerajaan penting pada masa awal perkembagnan Arya adalah Gandhara, Kosala, Kasi dan Maghada. Tetapi sampai sekarang hanya kerajaan-kerajaan yang mempunyai pengaruh besar saja yang dapat diakses dan dikaji. Hal karena terbatasnya sumber sejarah yang menerangkan perihal tersebut. Selain itu kita tahu India mempunyai wilayah yang cukup luas, dan tidak memungkinkan dikaji kerajaan-kerajaan yang terseban seantero India. Dari sekian banyak kerajaan, mungkin yang dapat diakses dan dikaji karena mempunyai peranan penting dalam perkembangan peradaban di India. Salah satunya adalah Maghada. Konon pengembangan dan penyebarab agama Budha juga terjadi di daerah Maghada. Tepatnya Benares . Meskipun agama Budha belum sepenuhnya di kenal oleh masyrakat luas.

peninggalan kota mohenjodaro
Gambar : Peninggalan Kota Mohenjodaro


Pada masa kerajaan Maghada terdapat beberapa dinasti yang bergiliran memegang tampuk kepemimpinan di India/Maghada.

1. Dinasti Sisunaga
Dinasti Sisunaga merupakan dinasti pertama yang memegang tampuk kepemimpinan di kerajaan Maghada. Dinasti ini setidaknya pernah dipimpin oleh sembilan raja yaitu: Saisunaga, Kakavarna, Kshemadarman, Kshemajit, Bimbisara, Ayatasatru, Darsuka, Udaya, Nandivadana.


2. Dinasti Nanda
Dinasti Nanda juga pernah berkuasa atas kerajaan Maghada, tepatnya pada 413-322 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa pada dinasti Nanda juga berjumlah sembilan orang, seperti halnya dinasti Sisunaga. Pada masa dinasti ini banyak sekali ketidakstabilan pada pemerintahan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya raja pada kurun waktu yang kurang dari satu abad. Sehingga pada akhirnya dinasti ini berhasil dikudeta oleh Chandragupta dari Maurya, yang kemudian mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Maurya.


3. Dinasti Maurya
Pada masa dinasti Maurya merupakan dinasti yang mampu membawa India pada masa kejayaannya. Pada 322 SM Chandrgupta naik tahta dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kea rah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke barat (Eropa).

Seperti halnya daerah-daerah timur yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme. Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya barat. Sejak masa tersebut semakin terbuka hubungan barat dengan dunia timur. Hal inilah yang kemudian mendorong India semakin menjelma menjadi pusat peradaban penting dunia. Banyak ilmuan yang kemudian datang dan pergi di India. Hal yang juga patut dicermati adalah pada masa itu sejarah India telah ditulis oleh salah satu kaki tangan Alexander the great yang selalu mengirinya kemanapun dan kapanpun ia pergi.

Chandragupta naik tahta pada masa dan saat yang penting. Yaitu beberapa saat pasca kematian Alexander the great, sehingga dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil menguasa daerah-daerah yang tadinya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan Chandragupta berhasil menjalin hubungan dengan musuh Iskandar Zulkarnain, Seloucos Nicator (penguasa Yunani di Asia Barat). Persahabatan ini memberi peran penting dalam menggambarkan situasi Maghada pada saat Chandragupta. Penguasa yunani tersebut banyak membantu Chandragupta dalam menulis sejarah India. Penulis hasil bantuan penguasa Yunani tersebut banyak menggambarkan keindahan dan keelokan Maghada yang terletak pada lembah sungai Gangga.

Akhir hayat Chandragupta diakhiri dengan bebrapa catatan penting. Ia merupakan raja yang disegani kawan maupun lawan, rakyat dan juga umum. Sebagi para umumnya raja, dia mempunyai Bayangkari, yaitu pasukan khusus pengawal raja yang terdiri dari wanita-wanita asing yang berenjata lengkap, yang selalu mengiringi Chandargupta sebagi pasukan berkuda. Selain itu dia juga membuat jalur dari Takshosila kedaerah Bactria. Jalan itu digunakan sebagai jalur perdagangan dan ketentaraan. Pada masanya perdagangan memang sangat maju, bahkan uang Persia dan uang Yunani lebih banyak melihatan di kerajaannya dari pada uang Chandragupta (India). Dia juga telah mengembangkan pedagangan di laut, meskipun hanya di bagian teluk Persia dan laut Aden saja.

Selain mempunyai pasukan pengawal pribadi, lascar Chadnrgupta merupakan elemen penting bagi kuatnya kerajaan Maghada. Laskar ini mempunyai jumlah kereta dan gajah yang sangat banyak. Jumlah gajah laskar ini berkisar antara 9000 untuk jumah gajahnya dan 30000 untuk jumlah keretanya. Selain pasukan gajah dan kereta, dia juga mengembangkan jumlah infatrinya yaitu sekitar 60000 orang. Laskar-laskar perang berasal dari satu kasta tersendiri. Ketika tidak ada perang, pekerjaan mereka hanya makan dan tidur semata. Tatepi mereka tidak diperkenankan untuk mempunyai banyak harta benda. Ini bermaksud untuk menjadikan laskar-laskar tersebut selalu siap sedia katika di butuhkan kapanpun dan dimanapun.

Chandragupta juga semakin memperkut eksistensi kasta sebagai pola sosial di India pada saat itu. Dia melarang keras perkawinan yang melibatkan kasta yang berbeda. Walaupun banyak kasta yang berkembang di India pada saat itu, Chandragupta dianggap sebagai raja yang giat dan juga adil. Walaupun hukuman yang dijatuhkan cenderung keras, tetapi dia tidak banyak menjatuhkan hukuman. Hukuman sebatas dijatuhkan bagi mereka yang benar-benar melanggar aturan kerajaan. Chandragupta juga melakukan penaklukan terhadap daerah-daerah seperti Archosia (Kandahar), Paropanisadae (Kabul), Asia (heart), Gedrosia (Baluchistan) dan meminta daerah-daerah tersebut untuk mengembalikan gajah-gajah perang India yang berjumlah sekitar 500 gajah.

Masa kejayaan kerajaan maghada adalah pada mas pemerintahan Asoka. Ashoka vardhana memerintah India (maghada) tahun 272-232 SM. Ashoka mempunyai ketrampilan memimpin kerajaan yang luar biasa hebatnya. Masa Ashoka yang menjadi titik sentral kekuatan kerajaan adalah angkatan perang. Dengan kuatnya angkatan perang Maghada maka Maghada menjadi kerajaan yang disegani kawan maupun lawan. Ashoka juga banyak menakulukan di daerah-daerah sekitar India, seperti Gandara, Kabul, Jonas, Kamboja, Godavari, Krisna, Mysore, Supara dan Girnar, dan daerah-daerah lainnya. Luas kerajaan Maghada saat itu melebihi luas negara India pada saat sekarang.

Selain banyak melakukan penaklukan, Ashoka juga banyak meninggalkan jejak sejarah yang berbentuk tulisan yang kemudian menjadi sumber sejarah yang cukup penting hingga sekarang. Banyak prasasti yang ditinggalkan pada dinding-dinding dan tiang batu yang berisi tentang peristiwa, undang-undang, pesan perdamaian, maupun ajaran dan pesan-pesan ashoka.

Hal menarik yang perlu dikaji pada masa Ashoka adalah berkembangnya agama Budha. Padahal nenek moyang Sshoka adalah penganut setia Hindu. Ia adalah satu-satunya raja yang sangat berperan atas berkembangnya Agama Budha. Dia seakan-akan melawan nenek moyangnya yang selalu menjadikan Agama Hindu sebagai alat untuk melegitimasi kekuasaannya. Namun pada akhirnya eksistensi Budha berhasil disingkirkan karena banyaknya aliran yang menolak Budha, terutama dari kalangan Brahmana. Puncaknya adalah kematian raja terakhir dinasti Maurya, Buhadratha, di tangan Sungha pada 185 SM.

Pada masa Ashoka terdapat peristiwa besar yang sulit dilupakan oleh para sejarawan. Peristiwa tersebutlah yang akhirnya merubah haluan jalan hidup Ashoka dari penganut Hindu menjadi seorang yang memeluk Agama Budha. Peristiwa tersebut adalah perang Kalingga. Menurut sumber yang ada, Ashoka memipin sendiri perang tersebut. Sebanyak kurang lebih 100.000 nyawa orang Kalingga melayang dan dijadikan budak. Sedangkan masih banyak lagi yang akhirnya mati karena kelaparan. Sejak saat ia berubah haluan, dan tidak mau lagi memakai kekerasan dalam hidupnya. Ia mulai mementingkan Agama Budha seperti yang telah disinggung sebelumnya.

Meskipun hanya sebagi Upasa (pengikiut atau penganut biasa) saja, dia juga sudah menerapkan larangan berburu hewan, dan tidak boleh menyembelih burung merak dan rusa. Dia juga berusaha menyiarkan hukum Dharma. Salah satuinya adalah dengan mengangkat pegawai-pegawai tinggi yang dinamakan Dharmamahamatra yang harus berkeliling diseluruh kerajaan sekali dalam lima tahun. Tugas ini dianjurkan guna melakukan urusan agama pada kalangan rakyat yang meliputi putra-putra raja, kaum bawah dan bahkan mereka yang masih berada dalam penjara. Selain Dharmamahamatra ada juga pegawai yang dinamakan Rajuka. Tugas mereka terutama terletak pada lapangan kemasyarakatan, sebab mereka harus memajukan mutu kesusilaan rakyat, kamakmuran, dan merekapun bertindak sebagai hakim pada daerah-daerah tertentu. Selain itu ada juga pegawai yang diangkat bertindak sebagai penagih pajak dan sekertaris, mereka semua dari kalangan Budha.

Ashoka sendiri juga sering melakukan perjalanan-perjalanan panjang. Yaitu sekali dalam 10 tahun. Perjalan ini dinamakan Dharmayatra, yang dalam satu kali perjalanan biasanya memerlukan 256 hari.


4. Dinasti Sungha
Dapat dikatakan bahwa Dinasti Sungha actor yang berperan penting dalam mengembalikan keberadaan Agama Hindu yang sempat tenggelam pada masa raja Ashoka, dengan keberhasilannya membunuh Buhadratha tahun 185 SM. Mulai saat itu sampai tahun 1875, Sungha dan keturunannya berhasil menguasai Maghada. Seperti yang telah disinggung, bahwa Sungha kembali memberi angin segar kepada pemeluk Hindu dan khususnya Brahmana untuk kembali mengembangkan Agama Hindu.


5. Dinasti Kanya
Setelah berakhirnya kekuasaan Sungha atas Maghada, maka kekuasaan sesudahnya diambil alih oleh Dinasti Kanya. Dinasti Kanya memerintah dalam kurun waktu antara 175- 128 SM. Sejak masa Kanya berkuasa muncul kerajaan-kerajaan kecil semisal Andhra, Parthi, dan Kushan.
Selain perkembangan politik yang kuat di India, hal penting yang patut dicermati adalah lahir dan berkembangnya Agama Hindu yang nanti akan banyak dibahas pada BAB IV. Peninggalan-peninggalan selain pemerintahan/politik dan Hindu, yang menjadi cirri khas, juga masih banyak peninggalan yang lain, meliputi seni kesusastraan dan juga Jainisme dan tentunya Agama Budha.
Dalam bidang kesustraan terdapat beberapa buku catatan perjalanan. Ada dua buku penting yang muncul pada masa Arya. Buku tersebut adalah Aranyaka (Kitab Hutan) dan Upashisad, yang merupakan hasil kerja dari teosofi yang berisi renungan mistik bagi para murid lanjutan. Buku tersebut dibuat guna memudahkan tafsir terhadap kitab suci Weda yang membingungkan. Untuk menafsirkan weda diperlukan buku-buku yang digunakan untuk menafsirkan. Ada dua kelompok jenis buku yang digolongkan sebagai tafsir weda. Pertama adalah sruti. Yaitu kitab yang dianggap sebagai wahyi dari Brahma sang pencipta. Kedua adalah smerti. Yaitu hasil ingatan ataupun kebiasaan para pendeta yang juga disebut sebagai wedangga atau anggota weda.

Selain berkembangnya agama Hindu, di India, terutama pada masa Arya, juga berkembang Jinisme dan Agama Budha. Pada abad 6 SM proses pembaharuan dalam bidang agama terus berlangsung dan terus berlanjut. Tidak hanya sekedar kecil-kecilan tetapi langsung besar. Muncul dua tokoh penting dalam perombakan bidang keagamaan, yaitu Budha Gautama dan Vardamana Mahavira. Keudanya mempunyai banyak persamaan. Diantaranya adalah; pertama keduanya berasal dari masa yang bersuasana Samkya yang nantinya memberikan pengaruh besar terhadap sifat ajaran rohani yang mereka ajarkan nanti. Kedua, mereka berasal dari kalangan yang sama, yaitu ksatria atau prajurit, yang dalam status sosial merasa disepelekan oleh kalangan Brahmana. Ketiga, mereka mendirikan perkulmpulan-perkumpulan atau biara-biara agama yang di dalamnya terdapat pengikutnya yang hidup dalam cinta kasih, tidak mencuri, dan tidak berdusta. Satu lagi bahwa Vardaman merupakan salah satu anak dari Budha Gautama.

Peromabakan yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut adalah Jainisme dan Buhda. Agama Jina (Jainisme) atau agama bagi para penakluk itu disebarluaskan oleh seorang anak dari Budha Gautama yang bernama Vardamana. Jina lebih menekankan pada semedi, dan cenderung ekftrim ketimbang Budha. Konsep alam raya menurut Jainesme adalah abadi, tidak ada hari kiamat yang memusnahkan jagad raya tersebut. Para dewa tidak berperan dalam penciptaan maupun pemusnahan alam semesta. Jagad raya berfungsi dengan sendirinya sesuai hukum alam. Keberadaannya terbagi menjadi sejumlah daur terttentu, yang masing-masing mencakup fase perkembangan dan kehancuran. Setiap masa dikawal oleh dua puluh empat kaesar jagad raya, menjadi tigapuluh tiga orang-orang besar, yang hidup dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada masa puncak zaman manusia hidup dengan ukuran badan yang amat besar dan umur yang panjang, serta tidak membutuhkan undang-undang ataupun pranata, sebab semua kebutuhan manusia telah dicukupi oleh pohon pengharapan. Jainisem beranggapan bahwa proses kehancuran jagad raya membutuhkan kurun waktu kurang lebih 40.000 tahun lamanya. Pada saat itu manusia menjadi sangat kerdil, dan hanya mencapai umur 20 tahun, hidup di dalam gua-gua, dan menjadi lupa akan segala peradaban. Bahkan mereka pun tidak mengenal api, sampai pada saatnya air pasang melanda bumi. Tetapi kiamat tidak ada, karena setelah itu muncul kembali kehidupan yang baru secara abadi. Namun demikian jainisme tetap percaya dengan adanya hukum karma.

Kedua adalah Budha. Budha didirikan oleh Budha Gautama. Yaitu seorang yang diaanggap begitu bijaksana keturunan Sakya. Putra seorang kepala daerah di kapilawastu, kira-kira 200 Km sebelah utara Benares. Pada umur 29 dia memutuskan untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan dunia. Ia memilih meninggalkan istana dan melakukan pengembaraan dengan pakaian yang serba kuning. Sampai pada suatu ketika ia berhenti pada sebuah pohon pipala, dan ia mendengarkan suara, penerangan atau bodhi. Semula dia ragu untuk menyebarkan apa yang dia dapatkan ketika melakukan pengembaraan. Namun pada akhirnya Brahma sendiri yang turun untuk memberikan kemantapan pada Gautama. Akhirnya Khutbah perdana Gautama dilaksanakan di taman rusa, Benares dihadapan lima orang pengikutnya. Khutbah perdananya berisikan ajaran, tentang empat kenyataan, yaitu bahwa hidup pada dasarnya merupakan suatu kesengsaraan, bahwa kesengsaraan itu timbul karena suatu sebab, bahwa kesengsaraan itu dapat dihilangkan, dan bahwa ada cara-cara yang dapat menghilangkan kesengsaraan tersebut, yaitu delapan langkah kebenaran.delapan langkah kebenaran itu adalah berpandangan benar, berketetapan benar, berbicara benar, bertingkah benar, hidup benar, berusaha benar, beringatan benar, dan bersemadi benar. Ajaran agama lainnya berhasil dikumpulkan menjadi tiga keranjang atau pitaka. Keranjang tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Pertama berisi aturan mengenai tingkah laku. Kedua berisi kumpulan khotbah Budha Gautama. Ketiga berisi ajaran mengenai metafisika.

Pada muktamar ke tiga, Budha terpecah menjadi dua kelompok besar. Pertama Mahayana dan Hinayana. Perbedaan mendasar dari kedua aliran tersebut adalah kontek nirvana dan prosedur yang dilalui untuk mencapai nirvana. Mahayana beranggapan bahwa setiap pemeluk Budha dapat mencapai nirvana kalau mendapat bantuan para orang suci yang telah mendahului mereka dan telah menempati kedudukanbaik di nirvana tersebut. Sementara aliran Hinayana beranggapan bahwa keberhasilan umat Budha mencapai nirvana hanya karena usaha sendiri, tanpa bantuan fisik dari apapun.
Baik Jainisme dan Budhisme pada dasarnya bersifat ateistik, dalam artian tidak menolak keberadaan dewa-dewa, namun tidak mengakui campur tangan mereka dalam kegiatan jagat raya maupun nasib manusia .

peninggalan kota harappa
Gambar : Peninggalan Kota Harappa



B. HINDUISME DAN INTI AJARANNYA

1. Fase Perkembangan Agama Hindu
Sebagai dampak dari berkembangnya budaya Indo-arya adalah munculnya Agama Hindu. Menurut sejarahnya, Agama Hindu mempunyai usia yang cukup tua dan panjang, dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh umat manusia. Kami mencoba mendefinisikan kapan dan dimana Hindu di sebarkan dan berkembang. Agama Hindu pada kelanjutannya telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks baik dalam bidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat, dan ilmu-ilmu yang lain. Sehingga kadang ada kesan rumit ketika kita berniat memahami ajaran Agama Hindu.

Agama Hindu adalah agama yang mencoba memberi kebebasan kepada pemeluknya untuk melakukan peribadatannya. Tetapi hal ini bahkan menimbulkan permasalahan di kalangan sejarawan, dan mengklaim bahwa Agama Hindu tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Sebagai contoh, banyak sejarawan yang masih menulis bahwa Hindu masih menganut paham Polytheisme, karena ada beberapa dewa yang mengatur aspek kehidupan pemeluknya. Tetapi pada kenyataannya, Hindu telah menganut Monotheisme. Prinsip ketuhanan Hindu adalah “trimurti”. Selain itu, kalangan umat Hindu sendiri juga masih banyak pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan.

Perkembangan Agama Hindu di India pada dasarnya terjadi selama empat fase. Jaman Weda, jaman Bharmana, jaman Upanisad dan jaman Budha. Jaman Weda disinyalir telah berkembang pada masa perdaban Mohenjodaro dan Harappa. Bukti yang menunjukan fase ini adalah adanya patung yang menyerupai perwujudan Siwa. Selain itu pada masa ini masyarakat India kuno juga telah menyembah dewa-dewa. Tetapi kepastian dimulainya fase Weda adalah pada masa Bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai Indus. Sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum masehi. Setelah terdesak bangsa Dravida akhirnya hijrah ke arah Selatan di dataran tinggi Dekkan, dan sebagian ada yang membaur dan berasimilasi dengan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya sendiri telah menyembah beberapa dewa, diantaranya: Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Tetapi tuhan-tuhan tersebut hanyalah manifestasi dari perwujudan tuhan yang Maha Esa, yang mengatur dan berkuasa atas alam semesta yang disebut “Rta”.

Pada fase tersebut masyarakat India telah dibagi menjadi beberapa kelompok lapisan masyarakat yang meliputi Brahmana, Ksatria, Waisa dan Sudra. Pada masa Brahmana, kekuasaan amat besar pada kehidupan keagamaan. Kaum Brahmana lah yang mengantarkan persembahan orang kepada para dewa. Jaman Brahmana ditandai dengan mulai tersusunnya tata cara upacara agama. Penyusunan tata cara upacara telah tertulis semua dalam kitab suci Weda.

Berbeda dengan masa Upanisad. Tata cara beragama tidak hanya dipentingkan pada upacara dan sesaji saja, tetapi juga bagaimana meningkatkan pngetahuan batin yang lebih tinggi yang dapat membuka tabir ke alam ghoib. Pada masa inilah penyusunan dan pengembangan filsafat agama. Yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Kemudian munculah ajaran filsafar yang tinggi, yang kemudian dikembangkan pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana. Ajaran filsafar tersebut pada akhirnya menyebarkan ajaran Tri murti.

Fase ke empat adalah Fase Budha. Fase ini dimulai ketika putra raja Sudhodana yang bernama Sidarta menafsirkan Weda dari sudut Logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan ubntuk menghubungkan diri dengan tuhan.


2. Inti Ajaran Agama Hindu
Inti ajaran Agama Hindu terdapat pada tiga kerangka dasar ajaran agama hindu. Tiga kerangka dasar tersebut berperan kuat dalam mengatur peribadatan pemeluk-pemeluknya. Tiga kerangka dasar agama adalah Tattwa, Susila dan Yadnya.

Tattwa. Konsep pencarian kebenaran hakiki di dalam hidnu diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Tattwa merupakan filsafat yang diserap sepenuhnya oleh pikiran manusia melalui beberapa cara dan pendakatan yang disebut Pranama. Ada tiga cara penyerapan pokok yang disebut Tri prnama. Tri panama ini menyebabkan akal budi dan pengertian manusia dapat menerima kebenaran hakiki dalam Tattwa, sehingga berkembang menjadi keyakinan dan kepercayaan. Kepercayaan dan keyakinan dalam Hindu disebut Sradha. Ada lima Sradha dalam Hindu yang kemudian disebut Panca sradha. Berbekal Panca sradha yang diserap menggunakan Tri panama ini, perjalanan hidup seorang Hindu menuju ke satu tujuan yang pasti. Kearah kesempmurnaan lahir dan batin.

Susila. Merupakan kerangka daras agama setelah Tattwa. Seperti halnya makna umum Susila, susila dalam ajaran agama hindu juga berperan penting dalam mengatur tingkah laku pemeluk agama hindu dalam kehidupan sehari-hari. Pola interaksi manusia pada kehidupan sehari-hari akan memperlihatkan sejauh mana kadar susila dan akhlak manusia. Seorang akan memperoleh rasa hormat dan simpatik dari orang lain tatkala dia dapat mempertahankan kelakukan dan susilanya ketika melakukan sebuah interaksi. Telah disinggung pada tattwa, bahwa hindu berusaha membimbing manusia kearah kesempurnaan sifat, dan susila lah yang kemudian menjadi titik sentral ajaran tattwa.

Merunut arti kata ”susila”, su berarti baik, indah, harmonis. Sila berarti perilaku, perbuatan, tingkah laku dan kelakuan. Jadi susila adalah perbuatan baik manusia yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari baik dalam bertutur dan berbuat. Susila menurut agama Hindu adalah tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antar sesama manusia dengan alam semesta yang berlandaskan atas keikhlasan dan kasih sayang.
Pola hubungan dalam susila berprinsip pada ajaran Tat Twam Asi (ia adalah engkau) mengandung makna bahwa segala makhluk adalah sama. Menolong orang lain sama halnya menolong diri sendiri, begitu pula sebaliknya, menyakiti orang lain berarti menyakiti diri sendiri. Dalam hubungan ajaran susila beberapa aspek ajaran sebagai upaya penerapannya sehari-hari, dan diuraikan secara terperinci sebagai berikut:

-Tria Kaya Parisudha, merupakan tiga jenis perbuatan yang merupakan landasan ajaran etika agama Hindu yang dipedomani oleh setiap individu guna mencapai kesempurnaan dan kesucian hidup.

-Panca Yama dan Niyama Brata, yang merupakan lima kebaikan yang harus di lakukan dan lima hal yang harus dihindari.

-Tri Mala. Tiga keburukan yang meracuni budi pekerti manusia yang harus diwaspadai dan diredam sampai sekecil-kecilnya.

-Sad Ripu adalah enam musuh di dalam diri manusia yang selalu menggoda, yang pada akhirnya dapat mengganggu emosi manusia.

-Catur Asrama. Empat tingkat kehidupan manusia dalam agama hindu, disesuaikan dengan tahapan-tahapan jenjang kehidupan yang mempengaruhi prioritas kewajiban menunaikan dharmanya.

-Catur Purusa Artha. Yaitu empat dasar tujuan manusia.

-Catur Warna. Yaitu empat pilihan hidup manusia yang berlandaskan tujuan, bakat dan ketrampilan.

-Catur Guru. Empat kepribadian yang harus dihormati oleh pemeluk agama Hindu.
Yadnya. inti ajaran agama Hindu yang ketiga adalah Yadnya, yang merupakan suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa dalam keidupan yang sesuai dengan inti ajaran kitab suci Weda. Yadnya juga dapat diartkan sebagai pemujaan, penghormatan, pengorbanan, pengabdian, pemberian yang penuh dengan kerelaan. Yadnya mengandung tiga aspek penting yaitu:

-Rasa tulus ikhlas dan kesucian.

-Rasa bakti dan memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi Wasa, Dewa, Bhatara, Leluhur, Negara dan Bangsa, dan kemanusiaan.

-Di dalam pelaksaannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing menurut tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan (patra)

-Suatu ajaran dan Catur Weda yang merupakan sumber ilmu pengetahuan suci dan kebenaran yang abadi.