Jumat, 17 Februari 2012
Sejarawan Asvi Marwan Adam: Ilyas Karim berbohong mengaku kibarkan bendera
Sabtu, 03-September-2011 (16:19:39 WIB) Khresna Guntarto (http://m.gresnews.com/baca/161939-sejarawan-ilyas-karim-berbohong-mengaku-kibarkan-bendera)
Jakarta - Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Marwan Adam, membenarkan pendapat Sekjen DPP Legiun Veteran, Laksamana Muda TNI (Purn) Wahyono S K, yang menyebut Ilyas Karim (84) bukanlah pengibar bendera merah putih pada 17 Agutus 1945, di Pegangsaan Timur No.56, Jakarta, setelah Bung Karno membacakan teks proklamasi.
"Iya, saya sependapat dengan Sekjen Legiun Veteran ini. Saya sudah pernah tampil dalam suatu acara di Jak TV bersama dengan Ilyas Karim. Saya meragukan apa yang disampaikan Ilyas Karim ini," kata Asvi saat dihubungi gresnews.com, Sabtu (3/9).
Menurut Asvi, pendapatnya itu sudah disampaikan sekitar satu atau dua tahun lalu di stasiun televisi swasta lokal itu. Namun, Asvi mengaku heran, belakangan ini Ilyas Karim kembali diangkat oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.
"Saya heran tiba-tiba salah satu televisi, yakni TV One pada 17 Agustus menampilkan Ilyas Karim sebagai tokoh acara 17 Agutus di Tugu Proklamasi. Itu yang menyebabkan dia mendapatkan hadiah," tutur Asvi.
Asvi menilai, Ilyas telah berbohong karena beberapa pernyataan-pernyataannya kurang tepat. Misalnya, pengakuan Ilyas yang ikut membawa Soekarno ke Rengas Dengklok.
"Sepengetahuan saya nama Ilyas Karim itu tidak ada. Tidak ada pemuda bernama Ilyas Karim. Itu kan pengakuan baru muncul setelah semua saksi mata meninggal," kata Asvi.
Selain itu, sambung Asvi, kejanggalan juga terletak pada pengakuan Ilyas yang tinggal di Asrama Menteng bersama Dari Laskar Hizbullah. "Setahu saya tidak ada Laskar Hizbullah yang tinggal di sana," katanya.
Lalu, mengenai pengakuan Ilyas yang menyebut pengibaran bendera dibantu oleh Singgih. Menurut Asvi nama Singgih memang tercatat dalam jajaran pasukan PETA (Pembela Tanah Air). Tapi, Singgih bukan pengibar bendera.
"Memang ada tapi bukan pengibar bendera," kata Asvi.
Oleh sebab itu, disimpulkan Asvi, keterangan Ilyas Karim tidaklah tepat. Kendati demikian, sambungnya, ketidaktepatan ini untungnya sudah pernah diungkap ke publik oleh televisi swasta yang mengangkat kehadiran Ilyas.
"TV One sudah meralat dengan menghadirkan keluarga Soehoed dan Latief (Soehoed dan Abdul Latief Hendraningrat dari Barisan Pelopor). Mereka protes," ungkap Asvi.
Rubrik Surat Pembaca Kompas hari ini (hal 7) ada surat dari Sekjen DPP Legiun Veteran RI, Wahyono, bahwa Ilyas Karim (84) yang mengaku sebagai pengibar bendera merah-putih 17 Agstus 1945 di Pegangsaan Timur No.56, Jakarta, setelah Bung Karno membacakan teks proklamasi, berbohong. Pengibar yang benar adalah Abdul Latief Hendraningrat dan Soehoed dari Barisan Pelopor. Sementara Ilyas Karim pada 17 Agustus 2011 mendapat apartemen dari PT. Pradani Sukses Abadi di Kalibata City.
Foto: Asvi Warman Adam peneliti sejarah LIPI (kiri), Ilyas Karim dalam seragam TNI dengan pangkat Let.Kol (kanan)