Boedi Oetomo dan OSVIA
OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) pada tahun 1908 diragukan apa ikut menyemarakkan lahirnya Boedi Oetomo (BO) dan secara tersirat Kebangunan Nasional ? (selanjutnya sejak tahun 1950 bernama Kebangkitan Nasional). Para pemuda dalam foto adalah para siswa OSVIA Probolinggo. Merekalah selanjutnya setelah lulus merupakan potensi penghubung (schakel) antara tuan-tuan pejabat tinggi pemerintah Hindia Belanda dengan rakyat jelata. Kadang memulai karir sebagai juru tulis sampai menjadi Regent (Bupati). Sebenarnya pada tahun 1908 dengan terbentuknya BO mereka bereaksi juga. Atas kekuasaan politik tingkat tinggi dalam Kongres BO Oktober 1908, bahkan Bupati Karanganyar, Tirtokoesoemo menjadi ketua BO, Dr Wahidin hanya jadi wakilnya. Selanjutnya BO menjadi organisasi Priayi. Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Ernest Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata "politik" ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya "tanah air api udara" (Indonesia) adalah di atas segala-galanya. Tahun ini Museum Kebangkitan Nasional Jakarta memperingati Hari Kebangkitan Nasional fokus pada Indische Partij, sebuah organisasi yang 100 tahun yang lalu tanpa ragu menyatakan "Menuju Kemerdekaan Hindia (atau Indonesia)". Sumber foto: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title (OSVIA)_Probolinggo_