Minggu, 29 April 2012

Historiografi Indonesia Masa Revolusi

Historiografi pada masa revolusi terdapat banyak sekali tulisan-tulisan yang berkembang dan ditulis oleh sejarawan-sejarawan nasional pada masa itu. Penulisan-penulisan tersebut dilakukan, salah satunya ialah untuk meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia yang saat itu sedang menginjak masa-masa kebebasan dari belenggu penjajajah. Sehingga tidak aneh jika pada historiografi Indonesia masa revolusi begitu banyak penulisan tentang pahlawan-pahlawan dan tokoh-tokoh nasional. Tokoh-tokoh nasional ini dijadikan simbol nasionalisme dan identitas bangsa.

Penulisan pada masa revolusi ini merupakan historiografi peralihan dari historiografi tradisional ke historiografi modern. Pada historiografi masa revolusi ini penulisannya sudah bukan lagi berbicara tentang mitos-mitos dan religius, akan tetapi sudah mulai memasuki babakan penulisan ke arah penulisan modern. Peralihan historiografi ini menunjukkkan bahwa dari bangsa Indonesia sendiri memiliki orang-orang yang mau menulis peristiwa sejarah yang benar sesuai fakta.

A. CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI MASA REVOLUSI
Dalam setiap perkembangannya Historiografi di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri baik dalam tulisan maupun tata cara penulisannya, begitu juga yang terjadi dalam penulisan sejarah pasca revolusi. Menurut Sartono Kartodirjo dalam bukunya Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia (1982:23. Literatur sejarah sejak Proklamasi mengalami “booming period”, hal yang belum pernah terjadi dalam sejarah historiografi Indonesia.

Historiografi pada masa revolusi memiliki banyak ciri yang membedakannya dengan historiografi pada masa sebelumnya maupun sesesudahnya. Adapun ciri historiografi pada masa revolusi ialah sebagai berikut:
1. Penulisannya bersifat Indonesiasentris bukan Eropasentris.

2. Banyak biografi dari tokoh maupun pahlawan nasional yang diterbitkan, seperti Teuku umar, Imam Bonjol, Patimura, Diponegoro, dan masih banyak lainnya.

3. Tulisan merupakan ekspresi dalam semangat nasionalistis yang berkobar-kobar dalam periode post revolusi.

4. Tokoh-tokoh nasional menjadi simbol kenasionalan serta menjadi indentitas bangsa yang menghilang pada masa kolonial. (Kartodirjo, 1982:23)


Jenis penulisan-penulisan pada masa revolusi perlu kita hargai dalam hubungannya dengan fungsi sosio-politik, yaitu untuk membangkitkan rasa nasionalisme pada masa itu.

Sementara menurut Danar Widayanto mengatakan bahwa ciri-ciri historiografi pada masa revolusi ialah:
1. Dalam penulisannya telah menggunakan metodolog yang bener

2. Hasil tulisan sejarahnya runtut.maksudnya tidak hanya menceritakan alur cerita yang panjang lebar tapi menuliskan sebab-akibat dari suatu peristiwa sesuai dengan fakta yang ada.

a.h. nasution
Gambar: A.H. Nasution



B. KARYA-KARYA PENULISAN MASA REVOLUSI
Pada masa revolusi muncul karangan yang menunjukkan betapa ciri-ciri nasionalisme mendominasi karangan pada masa itu (Kartodirjo, 1982: 23). Karangan-karangan yang ada pada masa revolusi diantaranya sebagai berikut:

1. Nasution “Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia”













2. Nasution “Pokok-Pokok Perang Gerilya”
















3. Mohammad Yamin “6000 Tahun Sang Merah Putih”
















4. Mohammad Yamin “Gajah Mada”
















5. Mohammad Yamin “Diponegoro”


















C. PENGARUH HISTORIOGRAFI MASA REVOLUSI TERHADAP HISTORIOGRAFI MODERN INDONESIA
Sejak tercapainya kemerdekaan Indonesia, Sejarah Nasional menjadi keperluan yang sangat penting terutama dalam bidang pendidikan karena Sejarah Nasional memegang peranan penting dalam menggalang kesadaran nasional kepada pelajar (Kartodirjo, 1982: 29). Historiografi kolonial tidak relevan lagi dengan cerita tentang masa lampau bangsa Indonesia, maka pemikiran baik sebelum maupun sesudah Seminar Sejarah Nasional pertama di Yogyakarta pada akhir tahun 1957 telah brhasil menerobos kerangka kolonial dari dari Sejarah Indonesia serta mengganti pandangan Eropasentris ke Indonesiasentris.

muhammad yamin
Gambar: Muhammad Yamin


Penulis sejarah pada masa pergerakan ini adalah dalam rangka pencarian subyektifitas dari peristiwa sejarah masa lampau. Masa lampau dipelajari bukan hanya untuk pengetahuan semata, tapi juga demi suatu peristiwa yang bisa dijadikan pelajaran pada masa sekarang. Karena peristiwa sejarah itu memiliki keistimewaan yaitu peristiwanya terjadi hanya satu kali saja. Jadi dalam menggali kembali sejarah masa lampau harus benar-benar teliti supaya tidak terjadi kerancauan di kemudian hari. Sejarah pada zaman revolusi ini terjadi ketika Indonesia mulai adanya pergerakan untuk mencapi suatu kemerdekaan. Penulisan ini dilakukan hanya untuk mendapatkan kebenaran akan kejadian masa lampau dengan adanya metodologi dalam penulisannya.


Description: historiografi indonesia masa revolusi, historiografi masa revolusi, historiografi masa revolusi indonesia

Sejarah Berdiri BoyBand Super Junior (SUJU)

Sejarah Berdiri BoyBand Super Junior (SUJU)Sejarah Berdiri BoyBand Super Junior (SUJU)- Super Junior, biasa disingkat SJ atau kadang SuJu, adalah sebuah boyband asal Korea Selatan jebolan SM Entertainment (punya Lee Soo Man). Jumlah personelnya ada banyak, yaitu 13 orang.

Awalnya grup ini cuma beranggotakan 12 orang, yaitu Leeteuk (leader), Heechul, Hankyung (satu-satunya dari China), Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Shiwon, Ryeowook dan Kibum, namun sejak bulan Mei 2006, ditambah lagi satu anggota yaitu Kyuhyun, hingga Super Junior kini berjumlah 13 orang.

Semua member SuJu ini masuk ke SM lewat audisi-audisi yang dilakukan oleh SM. Setelah menjalani pelatihan-pelatihan yang lama, akhirnya mereka debut pada tahun 2005 (tanpa Kyuhyun) dengan membawakan single pertama mereka TWINS (Knock Out) pada tanggal 6 November 2005 di SBS Ingigayo. Hingga sekarang tanggal 6 November jadi disebut sebagai Hari Super Junior, dan tiap tahunnya dirayakan bersama fans.

Fans? Kalau sebutan fans Dong Bang Shin Ki ialah Cassiopeian, maka sebutan bagi fans SuJu adalah E.L.F, kependekan dari Ever Lasting Friends... Fanclub resmi didirikan pada tahun 2006.

Dan warna perwakilannya adalah Mutiara Biru Safir... atau Pearl Sapphire Blue... jadi jangan heran kalo ada SuJu, lautan biru safir akan terlihat....

Tadinya grup ini mau dibikin sebagai grup rotasi, jadi nantinya akan ada member baru, dan member yang lama keluar, bahkan Super Junior dulunya bernama Super Junior 05, nanti ada Super Junior 06 dan seterusnya, tapi setelah penambahan Kyuhyun itu, Super Junior akhirnya jadi grup tetap, beranggotakan 13 orang dan embel-embel 05 dihilangkan. Dan sampai sekarang nama mereka tetap Super Junior

Tahun 2005.

Pada tanggal 8 November 2005, dirilis sebuah single digital berisi lagu TWINS, You Are the One, dan 3 track tambahan. Dan pada tanggal 5 Desember 2005 dirilis album lengkap yang diberi nama Super Junior 05 (TWINS). Album debut pertama mereka ini terjual 28.536 copy dan menduduki posisi ke-3 di chart Desember 2005. Di bulan yang sama, SuJu berkolaborasi dengan grup "se-pabrik" mereka, Dong Bang Shin Ki (DBSK) membawakan lagu Show Me Your Love...
Show Me Your Love merupakan lagu untuk menyambut Natal, dan menjadi lagu paling laris selama Desember, dan single ini terjual nyaris 50.000 copy dalam kurun waktu kurang dari 30 hari.

Setelah promo TWINS dan Show Me Your Love selesai, mereka melanjutkan dengan single kedua, Miracle, di bulan Februari 2006 (masih tanpa Kyuhyun). Video musik lagu ini dibuat pada saat musim dingin loh... disaat cuaca dingin, dan bibir pun terasa beku... SuJu memakai pakaian yang tipis, dan tetap berjingkrak-jingkrak happy, menari dan menyanyi. Dalam MV, gak keliatan banget kalo mereka lagi kedinginan.... bener-bener hebat!! Profesional... ^^
Single Miracle ini berhasil menduduki posisi pertama di berbagai chart musik Korea dan chart musik Thailand. Single ini juga merupakan single terakhir bagi Super Junior dengan embel-embel 05.

Tahun 2006

Bulan Mei 2006, tanggal 23, Kyuhyun resmi ditambahkan sebagai anggota ke-13 dan bersama-sama dengan 12 member lainnya, mereka merilis single terbaru yaitu U. Single tersebut dirilis secara online dan dapat didownload secara gratis pada tanggal 25 Mei 2006. U telah didownload sebanyak 400.000 kali dalam waktu 5 jam setelah dirilis dan akhirnya melebihi 1,7 juta kali download, sampai-sampai server situs tersebut menjadi gangguan.

Lalu versi CD dari U ini dirilis tanggal 6 Juni 2006 dan terjual lebih dari 81.000 copy hingga tahun 2007.

U berada di posisi pertama selama 5 minggu berturut-turut di dua acara musik top Korea. Lagu U itu kemudian mendapat Mutizen Award di SBS Ingigayo pada minggu kedua perilisannya dan bertahan selama 3 minggu berturut-turut dapet Mutizen Award. Selain itu dapat penghargaan lain di M.Net's M! Countdown... selama dua minggu.

Setelah promo U berakhir, SuJu lalu merilis single Dancing Out pada tanggal 20 Juli 2006. Single ini merupakan single musim panas yang dimasukkan dalam album 06 Summer SM Town. Single ini juga mendapat dua penghargaan begitu dirilis.

Super Junior total mendapat lebih dari 7 penghargaan di 5 ajang penghargaan musik top di Korea, salah satunya Best New Group.

Mendekati tahun 2007, subgrup pertama dibentuk.

Subgrup Super Junior K.R.Y (Kyuhyun, Ryeowook, Yesung) dibentuk pada tanggal 5 November 2006. 3 orang member yang tergabung dalam subgrup ini dikenal memiliki kemampuan vokal paling baik... Aliran musiknya ballad, RnB. Subgrup ini tidak punya album resmi, mereka hanya berpartisipasi dalam album kolaborasi atau soundtrack drama.

Tahun 2007

Februari 2007, subgrup kedua dibentuk, Super Junior T (Trot). Dengan jumlah personel 6 orang, yaitu Leeteuk, Heechul, Kangin, Shindong, Sungmin, dan Eunhyuk, mereka membawakan lagu-lagu beraliran trot. Dibentuknya grup ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Super Junior mampu membawakan lagu jenis lain selain pop yang biasa mereka bawakan, juga untuk mengajak kembali anak muda untuk menikmati musik jenis trot...

Sugbgrup ini merilis single Rokkugo pada tanggal 23 Februari 2007. Tanggal 25-nya, mereka resmi debut di SBS Ingigayo, membawakan lagu Rokkugo dan Chot Cha bersama dengan penyanyi trot Bang Shilyi. Debut subgrup mereka ini juga menandai kembalinya Kim Hee Chul setelah kecelakaan mobil yang menimpanya pada tanggal 10 Agustus 2006 setelah Heechul menghadiri pemakaman Ayah Donghae di Mokpo.

Rokkugo menduduki posisi pertama di chart musik tiga hari setelah dirilis. Dan dua bulan kemudian menduduki posisi pertama di stasiun musik berbasis Tahiland dan bertahan selama beberapa minggu.
Single ini terjual hampir 46.000 copy dan menjadi single terlaris di Korea tahun itu.

Car Accident
Tanggal 19 April 2007, 4 member Super Junior mengalami kecelakaan hebat setelah melakukan program radio Super Junior Kiss the Radio, pada pukul 1 pagi... Mobil yang mereka tumpangi terguling karena mengalami ban pecah setelah supir mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

Kyuhyun, anggota termuda dan terbaru yang duduk tepat dibelakang pak supir, mengalami luka paling parah, dia mengalami patah tulang pinggul, patah tulang iga, dan beberapa luka memar dan luka gores di wajah, bahkan saat dibawa ke rumah sakit pun dia perlu bantuan oksigen, karena paru-parunya mengalami pendarahan. Kyuhyun bahkan sempat mengalami koma. Kyuhyun di rawat selama 78 hari, masuk rumah sakit tanggal 19 April dan keluar tanggal 5 Juli.

Leeteuk, leader dan juga anggota tertua mengalami luka yang parah juga, tapi tidak separah Kyuhyun. Teukky terkena pecahan kaca di seluruh punggungnya dan di sekitar matanya. Total Teukky harus mendapat 170 jahitan. Teukky keluar dari rumah sakit pada tanggal 30 April, sementara Eunhyuk dan Shindong boleh pulang pada tanggal 23 April.

Karena kondisi Kyuhyun yang tidak memungkinkan, Kyuhyun jadi tidak ikut berpartisipasi dalam lagu Haengbok (Full of Happiness) yang dimasukkan dalam album 07 Summer SM Town.

Super Junior juga merilis film perdana mereka berjudul Attack on the Pin Up Boys, sebuah film bergenre komedi remaja... Ceritanya tentang pria-pria cantik yang diserang teroris. Karena sudah ada 3 korban, maka anak-anak sekolah jadi berharap mereka diserang teroris juga. Kalau diserang teroris berarti mereka diakui kalau mereka pria cantik (OK).

Karena Kyuhyun masih sakit, maka dia juga tidak ikut berpartisipasi dalam film pertama mereka. Leeteuk juga hanya tampil dalam MV Wonder Boys nya saja... total penampilan Leeteuk yang wajahnya nongol ke permukaan cuma 5 detik. Untuk membuktikan kalau dia adalah si panda. Padahal sebenarnya panda itu dimainkan oleh Ryeowook.

Film ini terbilang gagal di pasaran, kalo gak salah saat itu ditayangkan bersamaan dengan film D-War, dan film-film berbudget tinggi, sementara film ini cuma film sederhana.

Versi DVD yang dirilis SM justru laris di Korea dan di mancanegara, bahkan penjualannya lebih dari cukup untuk menutupi kerugian 8.500.000.000 Won.

Setelah proyek film selesai, SuJu lalu melanjutkan dengan proyek album ke-2 mereka. Harusnya album ini dirilis setahun yang lalau, berhubung Heechul kecelakaan ditambah kecelakaan yang menimpa 4 member, akhirnya album ini tertunda.

Album ke-2 ini diberi judul Don't Don, sama dengan judul lagu andalan mereka. Dirilis tanggal 21 September 2007. Super Junior kembali tampil lengkap ber-13 di KBS MUsic Bank. Dan dalam 3 hari sejak dirilis, album Don't Don ini berhasil melampaui angka penjualan 11.000 copy dan debut di posisi pertama bersaing ketat dengan Lee Soo Young. Don't Don jadi album terlaris sepanjang bulan September. Sejumlah 60.000 copy album dikirim minggu pertama dan kemudian dicetak ulang. Setelah 3 bulan dipasarkan, Don't Don terjual 164.058 copy, membuatnya jadi album terlaris.

Namun untuk album terlaris sepanjang tahun 2007 hanya menduduki urutan ke-2, kalah dari SG Wannabe dengan The Sentimental Chord-nya.

Penampilan mereka di album ke-2 ini cukup membuat shock... gaya mereka berubah drastis dari awalnya TWINS bergaya rock, pindah ke Miracle jadi lucu-lucu dan imut, beralih lagi ke gaya dewasa di U, pindah ke Don't Don jadi gaya-gaya punk atau apa itu?? Rambutnya banyak yang dicat agak-agak putih, baju-bajunya juga, kesannya gelap lah pokoknya!! Tapi emang, lagunya yang berisi tentang issue-issue sosial, dengan paduan musik dan tarian mereka... jadi lagu favorit gw sepanjang masa.... Hot!!!

Baru sebentar promo, Super Junior mengalihkan promo mereka ke single berikutnya, Marry U yang bergenre ballad dan RnB... Dengan balutan jas putih.... semuanya tampil manis dan romantis, jauh dari kesan garang di lagu Don't Don.

Super Junior memperoleh 3 dari 7 nominasi di ajang penghargaan M.Net/KM Music Festival (MKMF). SuJu juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Artist of the Year (Daesang Award) yang merupakan penghargaan tertinggi di ajang tersebut.

Oh iya, di lagu Don't Don itu ada seorang pemain biola yang ikut tampil. Namanya Henry Lau, E.L.F heboh saat itu, bertanya-tanya apakah ada penambahan member ke-14?? E.L.F menentang keras adanya penambahan member. Dengan membawa slogan "Only 13", E.L.F kompakan buat demo di depan kantor SM Entertainment. E.L.F bahkan bekerja sama buat patungan beli saham SM Entertainment. Namun, karena rata-rata E.L.F adalah anak sekolahan, saham mereka hanya sekitar 0,3%, tidak cukup kuat untuk memberi pengaruh bagi SM.

Akhirnya SM mengumumkan dibentuknya sub grup baru, Super Junior M yang nantinya dikhususkan untuk menembus pasar China, dan SM mengumumkan adanya penambahan member lagi, member ke-15, Zhou Mi. Dibentuknya subgrup baru ini, ditambah dengan adanya member lain, menimbulkan kontroversi di antara fans. Terlepas dari itu semua, SuJu M kini sukses-sukses saja di China, bahkan jadi boyband paling populer di China. SuJu M ini terdiri dari Hankyung (yang China itu, dia jadi leader), Shiwon, Ryeowook, Donghae, Kyuhyun, dan 2 member baru, Henry Lau dan Zhou Mi. Grup ini resmi dibentuk tangal 2 Oktober 2007 membawakan lagu andalan, Me.

Tahun 2008

5 orang member aktif di China, agar member yang masih di Korea gak kehilangan job, maka subgrup dibentuk lagi, Super Junior Happy, biasa disebut Supi atau SuJu- H. Terdiri dari Leeteuk (jadi leader juga), Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin dan Eunhyuk. Hampir sama dengan SuJu-T, cuma posisi Heechul diganti ma Yesung. Subgrup ini membawakan lagu-lagu dengan jenis musik Bubblegum-pop yang ceria, membawa kebahagiaan bagi yang mendengarkannya...

SuJu-H ini tampil pertama kali di Dream Concert tanggal 3 Mei 2008, namun perkenalan resmi sebagai sebuah subgrup dilakukan pada tanggal 30 Mei 2008 oleh SM lewat website Newsen. Mini albumnya, Cooking? Cooking!, dirilis tanggal 5 Juni 2008.

Setelah Super Junior mengalami kesuksesan selama kurang lebih 3 tahun, Super Junior menggelar tur Asia pertama mereka bertajuk Super Show the 1st Asia Tour. Tur mereka ini dimulai dari tanggal 22 Mei 2008. Digelar di beberapa kota di Asia, seperti Seoul, Beijing, Bangkok, Shanghai, Nanjing, dll. Tiap konsernya sukses besar... Bahkan kabarnya, putri Thailand juga ikut nonton Super Show di Bangkok...

Tanggal 8 dan 9 Juli, ekspansi Super Junior ke Jepang dilakukan dengan menggelar Premium Live Event di Nippon Budokan, Tokyo, sebagai perayaan atas dibukanya fansite Jepang resmi tanggal 1 April 2008. Tiket 12.000 untuk penonton, terjual habis!!!

Tanggal 2 Agustus, Super Junior datang ke Genting, Malaysia untuk menghadiri MTV Music Award (MAA --> yang bikin gw jadi dewas!! ckckckc....). SuJu datang sebagai tamu istimewa bersama-sama dengan The Pussycat Dolls, One Republic, dll, dan satu-satunya perwakilan dari Korea. Mereka menenangkan Favorite Artist Korea disana...

Tahun 2009

Selesai menggelar Super Show di semua negara tujuan, dan setelah Super Show Encore di bulan Januari 2009, Super Junior bersiap untuk meluncurkan album ke-3 mereka...
Album ketiga ini dirilis tanggal 12 Maret 2009 dengan lagu andalan Sorry, Sorry yang tariannya kini jadi trend, mulai dari pemain sepakbola, bapak-bapak kantoran, pemain volley wanita, juga menarikan Sorry, Sorry.

Sorry, Sorry mendapatkan 4 Mutizen Award di SBS Ingigayo dan 6 dari KBS Music Bank... Setelah sukses dengan Sorry, Sorry, Super Junior mengeluarkan album Repackage nya dengan 4 lagu tambahan, dan Neorago (It's You) lagu andalannya... Neorago hanya mendapat 2 Mutizen di SBS dan KBS....

Sukses dengan album ketiga mereka, Super Show 2 digelar di Olympic Stadium Seoul selama 3 hari dari tanggal 17 Juli hingga 19 Juli 2009...

Tak ada bangku kosong yang E.L.F sisakan di tiap konser Super Junior...

Selang 2 minggu, Premium Live Event ke-2 juga digelar di Jepang...

Tanggal 18 September lalu, Super Junior sukses juga menggelar SuShow 2 nya di Hongkong (pertama kali di HK, tahun lalu HK tak masuk list kota tujuan SuShow). Dan esok harinya, tanggal 19 September mereka kemballi ke Seoul untuk tampil di Asia Song Festival... (yang bikin heboh, cuz E.L.F Indonesia pada ngiri ma Agnes... ckckckc...). Super Junior memenangkan Best Asian Singer di ASF itu...

SuShow 2 akan digelar lagi tanggal 18 Oktober nanti di Shanghai..

Kritikan

Sebagai sebuah grup dan artis, Super Junior tak lepas dari kritikan. Banyak yang mengatakan kalo Super Junior kurang memiliki kualitas vokal... Kritik parah mereka peroleh saat tampil di MBC Music Core pada bulan Juli 2006. Di acara itu dipastikan semua tampil Live, tapi Super Junior tampil lipsync... Fans mencoba membela SuJu dengan mengatakan kalo Heechul sedang sakit. Namun yang mengkritik gak bisa nerima gitu aja, SuJu kan ada 13 member, 1 orang sakit gak perlu mereka semua jadi lipsync.

Walaupn banyak yang mengkritik, Super Junior tetap aja populer, fansnya makin banyak dan makin banyak lagi.... Dan untuk membuktikan kalo Super Junior itu bisa menyanyi, Super Junior comeback dengan membawakan lagu Don't Don secara LIVE!!! (di KBS Music Bank) Wooowww... lagu bertempo cepat tapi dibawakan dengan Live, walau gw sendiri liat Sungmin agak kehabisan napas, overall bagusss.... SuJu jjang! SuJu jjang! SuJu jjang!!

Dari 30 lagu yang mereka bawakan saat konser pun, hanya 6 lagu yang dibikin lipsync, sisanya LIVE.... membuat Super Junior dapat sambutan positif atas konser mereka....


Awards

2006.06.25 SBS Inkigayo Mutizen Song
2006.07.06 Mnet M!Countdown 1st Place
2006.07.09 SBS Inkigayo Mutizen Song
2006.07.16 SBS Inkigayo Mutizen Song
2006.07.20 Mnet M!Countdown 1st Place
2006.08.20 SBS Inkigayo Mutizen Song
2006.08.31 Mnet M!Countdown 1st Place
2006.10.31 The 13th Korean Television Arts Festival - Male Group Award
2006.11.08 The 7th Korean Visual Arts Festival - Photogenic Group Award
2006.11.25 2006 Mnet KM Music Festival (MKMF) - Best New Group
2006.12.01 The 16th MTV Seoul Gayo Daesang - Best New Group
2006.12.01 The 16th MTV Seoul Gayo Daesang - Mobile Popularity Award
2006.12.14 The 21st M.net Golden Disk Awards - Best New Group
2006.12.14 The 21st M.net Golden Disk Awards - PAVV Most Popular Music Video
2006.12.22 Jukeon Digital Music Awards - Best New Group
2006.12.29 SBS Gayo Daejeon - Best New Male Group

2007.01.31 The 2nd Asia SEED Awards (Thailand) - Best New Asian Artist
2007.08.21 2007 Mnet 20's Choice - Most Popular Group
2007.08.21 2007 Mnet 20's Choice - Best Performance
2007.08.21 2007 Mnet 20's Choice - Best Good Looking Guy (HeeChul)
2007.08.21 070821 2007 Mnet 20's Choice – Best Bad Guy (KangIn)
2007.08.21 070821 2007 Mnet 20's Choice - Best Dresser On The Blue Carpet
2007.11.17 071117 2007 MKMF - Auction Popularity Award
2007.11.17 071117 2007 MKMF - Mobile Popularity Award
2007.11.17 071117 2007 MKMF - Artist Of The Year
2007.12.14 2007 Golden Disk Award - Best New Group
2007.12.14 2007 Golden Disk Award - Golden Awards
2007.12.17 2007 QQ Tencent (China) - Asian Best Group

2008.01.18 2007 Asian Model Award - Asian Special Arts Department
2008.01.31 2008 Gayo Daejeon - Mobile Popularity Award
2008.01.31 2008 Gayo Daejeon - Artist of the Year

2009.03.27 KBS Music Bank Mutizen Song
2009.03.29 SBS Inkigayo Mutizen Song
2009.04.05 SBS Inkigayo Mutizen Song
2009.04.09 Mnet M!countdown 1st place
2009.04.12 SBS Inkigayo Mutizen Song
2009.04.23 Mnet M!countdown 1st place
2009.04.24 KBS Music Bank Mutizen Song
2009.04.26 Channel V The best of Asian Pop
2009.05.01 KBS Music Bank Mutizen Song
2009.05.08 KBS Music Bank Mutizen Song
2009.05.15 KBS Music Bank Mutizen Song
2009.05.22 KBS Music Bank Mutizen Song
2009.06.07 SBS Inkigayo Mutizen Song
2009.09.19 Asian Music Festival - Asian Best Singer

Referensi:
http://mydelusion.multiply.com/journal/item/79/Sejarah_Singkat_Nan_Panjang_Super_Junior?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Jumat, 27 April 2012

Hari Boeroeh 1 Mei 1946


Perayaan 1 Mei 1946 (sumber tulisan bagian dari http://indoprogress.com/2011/04/28/bagaimana-1-mei-dirayakan-pada-masa-lalu-ii/)
Perayaan 1 Mei 1946 adalah perayaan pertama dalam alam kemerdekaan. Saat itu adalah masa Kabinet Sjahrir Kedua (Maret 1946 – Oktober 1946). Dengan membuka keran demokrasi parlementer, kabinet Sjahrir memastikan keleluasaan gerakan buruh. Sjahrir adalah seorang demokrat-sosialis yang mementingkan hak-hak buruh, setidaknya atas dua dasar: pembacaannya akan sistem negara Indonesia yang ia cita-citakan sebagai negara kesejahteraan, dan sokongannya terhadap gerakan buruh sebagai sumber mobilisasi massa. Karenanya, Kementerian Sosial yang dipimpin oleh Maria Ulfah, memberikan dukungan besar dalam pelaksanaan perayaan 1 Mei.  Kementerian Sosial mengeluarkan satu Makloemat, yang isinya:
Kepada boeroeh harian jg. ikoet merajakan hari 1 Mei diberi gadjih teroes oentoek hari itoe. Kepada kantor2 Djawatan2 dan peroesahaan2 tsb diatas diperkenankan mengibarkan Bendera Merah disamping Sang Merah Poetih.
Secara strategis, Makloemat Kementerian Sosial itu sesungguhnya disusun sebagai jawaban positif pemerintah atas tuntutan dari gerakan buruh sebelumnya. Beberapa minggu sebelum 1 Mei, Barisan Boeroeh Indonesia (BBI) telah mengajukan tuntutan terbuka kepada Presiden agar 1 Mei dijadikan hari raya (sebab hari 1 Mei 1946 memang jatuh pada hari Rabu), dan “sekolah2 dan kantor2 soepaja ditoetoep oentoek menghormati hari itoe dan kepada kaoem boeroeh seoemoemnja diberikan kesempatan seloeas2nja oentoek merajakan hari kemenangan.”Jadi, inisiatif perayaan 1 Mei datang dari gerakan buruh, dan oleh karenanya, mereka mengajukan tuntutan kepentingan kepada negara. Negara memberikan jawaban positif atas tuntutan tersebut, dan bahkan selangkah maju mendukung 1 Mei agar dirayakan secara besar-besaran oleh gerakan buruh, dengan memberikan jaminan ekonomis pembayaran upah bagi buruh yang ikut merayakannya dan memperkenankan pengibaran bendera merah (yaitu, bendera simbol perjuangan buruh). Jawaban positif negara atas tuntutan dari  gerakan buruh, bukanlah hal yang mengherankan. Dalam konteks negara yang baru merdeka, negara Indonesia hendak membangun citra yang membedakan dirinya dari negara kolonial yang dilawannya, yaitu dengan melindungi dan mendukung gerakan rakyat. Seperti yang terjadi juga di banyak tempat di Asia dan Afrika yang membebaskan dari cengkeraman kolonialisme Eropa, negara Indonesia yang akan dibangun bukanlah seperti negara kolonial yang menindas dan menyengsarakan rakyat (pribumi), melainkan berupaya mengakomodir sebisa mungkin segala kepentingan rakyatnya. Gerakan buruh, yang walaupun jumlahnya tidaklah besar di negara-negara yang baru merdeka ini, mempunyai peran sentral sebagai penggerak mobilisasi massa, sehingga dukungan sosial-politik gerakan buruh menjadi salah satu kunci utama bagaimana pondasi negara yang baru merdeka itu akan disusun. Dalam konteks demikian, Makloemat Kementerian Sosial dapat dipahami sebagai bentuk relasi simbiosis mutualis politik antara negara muda Indonesia dengan gerakan buruh. Tidak ada data sejarah yang menceritakan bagaimana pelaksanaan isi Makloemat Kementerian Sosial tersebut di dalam kenyataannya di lapangan. Apakah benar semua buruh yang “ikoet merajakan hari 1 Mei diberi gadjih teroes oentoek hari itoe”? Apakah sungguh terjadi diperkenankannya pengibaran “Bendera Merah disamping Sang Merah Poetih” di kantor-kantor pemerintah? Kita tidak dapat menjawab secara positif dua pertanyaan penting ini. Dengan demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa tidak ada pelanggaran atas isi Makloemat itu. Walau begitu, penelusuran beberapa koran utama sepanjang tahun 1946, tidak menemukan adanya berita keluhan dari gerakan buruh atas perayaan 1 Mei 1946, sehingga kita cukup mengetahui bahwa perayaan 1 Mei 1946, sekalipun terjadi pelanggaran atas isi Makloemat, telah berjalan lancar. Patut diketahui pula bahwa persiapan perayaan 1 Mei 1946 telah dimulai beberapa hari sebelumnya. Jauh hari sebelumnya, Barisan Boeroeh Indonesia sudah membentuk “Panita Peringatan hari 1 Mei”. Tugas Panitia ini lebih berupa “penerangan-penerangan” – atau dalam kosakata kekinian: kampanye – perihal sejarah dan arti penting perayaan 1 Mei bagi buruh dan masyarakat umumnya. Maka itu, dapatlah kita ketahui konteks sosial-politik penulisan buku saku “Satoe Mei: Hari Kemenangan Boeroeh Sedoenia” karangan Sandra – yang mencoba menerjemahkan perayaan 1 Mei bagi buruh dalam alam kemerdekaan yang baru dinikmati rakyat Indonesia. Jadi, “penerangan” ditempuh lewat terbitan buruh. Selain itu, “penerangan-penerangan” ini juga dilakukan dengan memanfaatkan media utama pada jaman itu, yaitu: radio. Radio adalah media massa terpenting pada masa 1940-an – 1950-an yang dapat menjangkau masyarakat luas, dan perayaan 1 Mei (dianggap) sebagai hal penting yang perlu disiarkan dan diketahui rakyat umum. Gerakan buruh memberikan “penerangan-penerangan” lewat radio dalam siaran berita Antara. Kegiatan apa yang disusun, juga jadwal acara perayaan 1 Mei disebarkan ke masyarakat umum lewat radio. Menteri Sosial juga memberikan pidatonya lewat radio dalam perayaan 1 Mei 1946. Pidatonya berintikan dua hal, yaitu tentang “sedjarah sarekat kerdja di lain negeri”, dan juga harapan agar gerakan buruh “memberi bantoean dengan ikoet membangoenkan negara Indonesia jang merdeka.” Menariknya, Menteri Sosial juga menyebut program kerja Kementerian dalam menyusun satu “Oendang-oendang Sosial jang ditoejoekan kepada perbaikan nasib rakjat Indonesia seoemoemnja.”  Oendang-oendang sosial ini dalam perkembangannya di kemudian hari menjadi UU No. 12/1948 tentang Kerdja. Selain “penerangan-penerangan”, BBI juga mengadakan “pertemoean dimana kaoem boeroeh laki-laki dan perempoean djoega isteri boeroeh, ditoenggoe kedatangannja”. Pertemuan umum lebih berupa ajang sosialisasi di antara rekan-rekan aktivis buruh di tingkat nasional. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan lagu perjuangan buruh “Internasionale” diputar berturut-turut. Juga diperkenalkan lagu “Satoe Mei” sebagai lagu perjuangan buruh Indonesia dari kelompok progresif . Sementara itu di tingkat lokal, perayaan 1 Mei 1946 mengambil bentuk lain. Sebagaimana diberitakan, gerakan buruh di Pati mengadakan “rapat raksasa” yang berupa upacara (yang dimulai pukul 7 pagi) dan dilanjutkan dengan “arak-arakan setjara demonstrasi dengan membawa sembojan-sembojan”. Juga diadakan “gerakan pengoempoelan bahan pakaian, obat-obatan dan lain-lain oentoek menolong fakir miskin dan bekas roomoesha.” Keprihatinan gerakan buruh terhadap fakir miskin dan bekas rõmusha merupakan bentuk solidaritas yang dipusatkan bagi kesejahteraan masyarakat umum. Gerakan buruh (sudah) menyadari bahwa kesejahteraan rakyat seluruhnya adalah bagian dari cita-cita perjuangannya juga. Sebagai kelompok masyarakat yang “cukup” beruntung memiliki pekerjaan dan memperoleh upah atas pekerjaannya itu, gerakan buruh melakukan kerja-kerja konkret tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi bagi kaum rendahan keseluruhan. Kerja konkret ini didasarkan pada fakta bahwa bahan makanan pada masa-masa awal kemerdekaan sangatlah sulit didapat – dan harga beras di tanah Jawa melonjak drastis dalam masa kurun 1946-1947, sehingga beberapa serikat buruh menuntut pembayaran upah berupa beras. Dengan demikian, jelaslah bahwa bagi gerakan buruh Indonesia perayaan 1 Mei bukan semata-mata merupakan euforia sukacita perayaan kemenangan kelompok buruh atas pencapaian-pencapaiannya secara eksklusif, namun ekspresi keprihatinan yang bertujuan mendorong keadilan sosial bagi masyarakat umum. Ini adalah salah butir penting perayaan 1 Mei 1946, yang bisa kita simpulkan. Lagu “Satoe Mei” yang dijadikan lagu utama perjuangan buruh tahun 1946. Sumber: Boeroeh, 29 April 1946. Perpustakaan Nasional, Jakarta. Foto kiri: Bung Karno berpidato di muka massa buruh di alun-alun Yogyakarta. Foto kanan: Lagu 1 Mei yang mulai dinyanyikan sejak tahun 1946

Sejarah Dan Perkembangan Web Joomla

Sejarah Dan Perkembangan Web JoomlaSejarah Dan Perkembangan Web Joomla - Joomla merupakan perangkat lunak untuk manajemen konten web atau sering juga di sebut dengan CMS ( Content Management System ). Konten yang bisa di tangani Joomla antara lain publikasi web, mengedit web, menghapus web dan lain-lain. CMS saat ini semakin populer kemudahan dalam menggunakannya.

Dahulu jika kita ingin membuat web, kita harus bersusah payah belajar bahasa pemrograman web seperti ASP, PHP, dan Java. Dengan adanya CMS khususnya Joomla, orang awam dapat membuat web dengan mudah dan cepat. CMS yang sejenis Joomla banyak, antara lain Mamboo, PHPNuke, AuraCMS dan masih banyak yang lainnya.

Asal kata Joomla sendiri berasal dari kata Swahili yang mengandung arti "kebersamaan".

Secara garis besar dan gamblang, Joomla! terdiri dari 3 elemen dasar, yaitu server web (webserver), skrip PHP dan basisdata MySQL. Server web diasumsikan terhubung dengan Internet/Intranet yang berfungsi sebagai penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP dan basisdata merupakan tempat penyimpanan konten. Joomla menggunakan Apache sebagai server web dan MySQL untuk basisdatanya.

Pertamakali, pengguna meminta akses terhadap halaman Joomla dengan mengeksekusi URL pada browser web yang kemudian terhubung dengan server web. Permintaan ini yang dalam istilah teknis lebih dikenal dengan query string selain terdapat URL juga mengandung parameter konten (section, category, ID article dan lain-lain). Berdasarkan parameter tersebut, sistem skrip Joomla melakukan kontak dengan basisdata dan mengambil konten yang dimaksud berdasarkan parameternya. Terakhir, konten dan templat (template) digabung bersama dan kembali sebagai halaman html, gambar, css dan javascript.

Paket Joomla! terdiri dari beberapa bagian yang terpisah dan termodul yang sangat fleksibel, dapat dengan mudah dikembangkan dan diintegrasikan. Sebagai contoh "plugins" WikiBot yang memperbolehkan penulis di Joomla menggunakan "Wikitags" pada bagian artikel yang fungsinya secara otomatis membuat pranala dinamis ke artikel Wikipedia pada saat ditampilkan. Ada lebih tersedia 1,700 "plugins" yang secara resmi didelegasikan oleh OpenSourceMatters tersedia di http://extensions.joomla.org/ dan saat ini secara resmi dipindahkan ke http://joomlacode.org dengan dukungan server yang lebih lengkap.

17 September 2005 adalah sejarah awal diluncurkannya Joomla pertama kali. versi
awal ditetapkan 1.0.0 yang sangat mirip dengan mambo 4.5.2.3

Andrew Eddie saat itu sebagai Pimpinan Tim Inti Pengembang Mambo hingga agustus
2005 memilih meninggalkan Mambo dengan menulis surat terbuka di komunitas dan
diumumkan di forum mamboserver.com. Selanjutnya Tim pengembang ini membuat situs
opensourcematters.com untuk mendistribusikan informasi ke seluruh pengembang,
desain web dan komunitas.

Pengembangan Joomla sejak versi 1.0.0 sampai ke versi 1.0.15 mengalami laju
pertumbuhan yang luar biasa sampai menjadi kiblat pengembangan website yang
paling mudah dan paling banyak didukung oleh pengembang pihak ke-3. sampai pada
sekitar tahun 2007 Tim memutuskan pengembangan joomla 1.5.x yang memiliki
persamaan dan perbedaan yang cukup jauh. Dan saat ini versi Joomla sudah mencapai 2.5.4

Referensi:
http://www.kudaliar.com/sejarah-joomla-dan-perkembangannya/
http://www.ahmadyunus.com/section-blog/43-membuat-website-dengan-joomla-15/66-sejarah-jomla.html

Jumat, 20 April 2012

Sejarah Awal Kendaraan Mobil Ferrari

Sejarah Awal Kendaraan Mobil Ferrari  Sejarah Awal Kendaraan Mobil Ferrari - FERRARI S.p.A., adalah sebuah pabrikan/produsen mobil sport yang bermarkas di Maranello, Italia. Didirikan oleh Enzo Ferrari pada 1928 dengan nama Scuderia Ferrari. Perusahaan ini awalnya hanya berkonsentrasi untuk mengontrak pembalap dan memproduksi mobil balapan. Akan tetapi, sejak tahun 1947 mulai memproduksi mobil jalanan mewah untuk konsumsi umum. Sepanjang sejarahnya, Ferrari terkenal mengikuti beberapa kontes balapan, terutama Formula Satu, ajang di mana mereka telah meraih kesuksesan besar.

Setelah melalui tahun-tahun perjuangannya, Enzo Ferrari menjual divisi mobil sport Ferrari ke grup Fiat pada 1969 untuk kelangsungan perusahaannya. Namun, Enzo Ferrari tetap mengontrol divisi balapnya sampai ia meninggal pada tahun 1988 di usia 90. Sebelum meninggal ia masih sempat meluncurkan mobil Ferrari F40, yang dikenal sebagai salah satu mobil terbaik yang diproduksi Ferrari.

Perusahaan Ferrari juga mengelola divisi merchandising yang mengizinkan merek dagangnya ditempelkan di sejumlah produk seperti kacamata sunblock, pena, peralatan elektronik, parfum, busana, sepeda canggih, arloji, ponsel sampai komputer jinjing.

Pada tahun 2007, suratkabar Financial Times menempatkan Ferrari di puncak teratas daftar 100 perusahaan terbaik Eropa.

Referensi:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7504107

Rabu, 18 April 2012

Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia

Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam sejarah kawasan ini. Pada abad XV bangsa Portugis merupakan salah satu bangsa yang mencapai kemajuan-kemajuan di bidang teknologi. Bangsa Portugis telah dapat membuat kapal-kapal yang lebih layak dan canggih di bandingkan dengan kapal-kapal sebelumnya memungkinkan mereka melakukan sebuah pelayaran dan melebarkan kekuasaaan ke seberang lautan. Dengan alasan untuk menguasai impor rempah-rempah di kawasan Eropa, bangsa Portugis mencari daerah kawasan penghasil rempah-rempah terbaik. Rempah-rempah di kawasan Eropa merupakan kebutuhan dan juga cita rasa. Selama musim dingin di Eropa, tidak ada salah satu cara pun yang dapat di jalankan untuk mempertahankan agar semua hewan-hewan ternak dapat tetap hidup. Kerena itu banyak hewan ternak yang disembelih dan dagingnya kemudian harus di awetkan. Untuk itulah diperlukan sekali banyak garam dan rempah-rempah.

Cengkih dari Indonesia Timur adalah yang paling berharga. Indonesia juga menghasilkan lada, buah pala, dan bunga pala. Kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah termasuk dalam tanaman rempah-rempah menjadi alasan Portugis ingin menguasai daerah Indonesia sekaligus menguasai pasaran Eropa.


A. AWAL PROSES KEDATANGAN BANGSA PORTUGIS KE INDONESIA
Tahun 1847, Bartolomeus Dias mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Selanjutnya pada tahun 1947, Vasco da Gama sampai di India. Namun, orang-orang Portugis ini segera mengetahui bahwa barang-barang dagangan yang hendak mereka jual tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan barang-barang yang mengalir melalui jaringan perdagangan Asia. Karena itu, mereka sadar harus melakukan peperangan di laut untuk mengukuhkan diri.

bartolomeus diaz
Gambar: Bartolomeus Diaz


Alfonso de Albuquerque merupakan panglima angkatan laut terbesar pada masa itu. Pada tahun 1503 Albuquerque berangkat menuju India, dan pada tahun 1510 dia menaklukan Goa di pantai barat yang kemudian menjadi pangkalan tetap portugis. Pada waktu itu telah dibangun pangkalan-pangkalan di tempat-tempat yang agak ke barat, yaitu di Ormuzdan Sokotra. Rencananya ialah untuk mendominasi perdagangan laut di Asia dengan cara membangun pangkalan tetap di tempat-tempat krusial yang dapat digunakan untuk mengarahkan teknologi militer Portugis yang tinggi. Pada tahun 1510, setelah mengalami banyak pertempuran, penderitaan, dan kekacauan internal, tampaknya Portugis hampir mencapai tujuannya. Sasaran yang paling penting adalah menyerang ujung timur perdagangan Asia di Maluku.

vasco da gama
Gambar: Vasco da Gama


Setelah mendengar laporan-laporan pertama dari para pedagang Asia mengenai kekayaan Malaka yang sangat besar, Raja Portugis mengutus Diogo Lopez de Sequiera untuk menekan Malaka, menjalin hubungan persahabatan dengan penguasanya, dan menetap disana sebagai wakil Portugis di sebelah timur India. Tugas Sequiera tersebut tidak mungkin terlaksana seluruhnya ketika dia tiba di Maluku pada tahun 1509. Pada mulanya dia disambut dengan baik oleh Sultan Mahmud Syah (1488-1528), tetapi kemudian komunitas dagang internasional yang ada di kota itu meyakinkan Mahmud bahwa Portugis merupakan ancaman besar baginya. Akhirnya, Sultan Mahmud melawan Sequiera, menawan beberapa orang anak buahnya, dan membunuh beberapa yang lain. Ia juga mencoba menyerang empat kapal Portugis, tetapi keempat kapal tersebut berhasil berlayar ke laut lepas. Seperti yang telah terjadi di tempat-tempat yang lebih ke barat, tampak jelas bahwa penaklukan adalah satu-satunya cara yang tersedia bagi Portugis untuk memperkokoh diri.

alfonso de albuquerque
Gambar: Alfonso de Albuquerque


Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa Purtugis menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan pecah segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus secara sporadis sepanjang bulan Juli hingga awal Agustus. Pihak Malaka terhambat oleh pertikaian antara Sultan Mahmud dan putranya, Sultan Ahmad yang baru saja diserahi kekuasaan atas negara namun dibunuh atas perintah ayahnya.

Malaka akhirnya berhasil ditaklukan oleh Portugis. Albuquerque menetap di Malaka sampai bulan November 1511, dan selama itu dia mempersiapkan pertahanan Malaka untuk menahan setiap serangan balasan orang-orang Melayu. Dia juga memerintahkan kapal-kapal yang pertama untuk mencari Kepulauan Rempah. Sesudah itu dia berangkat ke India dengan kapal besar, dia berhasil meloloskan diri ketika kapal itu karam di lepas pantai Sumatera beserta semua barang rampasan yang dijarah di Malaka.

Setelah satu kapal layar lagi tenggelam, sisa armada itu tiba di Ternate pada tahun itu juga. Dengan susah payah ekspedisi pertama itu tiba di Ternate dan berhasil mengadakan hubungan dengan Sultan Aby Lais. Sultan Ternate itu berjanji akan menyediakan cengkeh bagi Portugis setiap tahun dengan syarat dibangunnya sebuah benteng di pulau Ternate.

Hubungan dagang yang tetap baru dapat dirintis oleh Antonio de Abrito. Hubungannya dengan Sultan Ternate yang masih anak-anak, Kacili Abu Hayat, dan pengasuhnya yaitu Kacili Darwis berlangsung sangat baik. Pihak Ternate tanpa ragu mengizinkan De Brito membangun benteng pertama Portugis di Pulau Ternate (Sao Joao Bautista atau Nossa Seighora de Rossario) pada tahun 1522. Penduduk Ternate menggunakan istilah Kastela untuk benteng itu, bahkan kemudian benteng itu lebih dikenal dengan nama benteng Gamalama. Sejak tahun 1522 hingga tahun 1570 terjalin suatu hubungan dagang (cengkih) antara Portugis dan Ternate.

Portugis yang sedang menguasai Malaka, terbukti bahwa mereka tidak menguasai perdagangan Asia yang berpusat disana. Portugis tidak pernah dapat mencukupi kebutuhannya sendiri dan sangat tergantung kepada para pemasok bahan makanan dari Asia seperti halnya para penguasa Melayu sebelum mereka di Malaka. Mereka kekurangan dana dan sumber daya manusia. Organisasi mereka ditandai dengan perintah-perintah yang saling tumpang tindih dan membingungkan, ketidakefisienan, dan korupsi. Bahkan gubernur-gubernur mereka di Malaka turut berdagang demi keuntungan pribadi di pelabuhan Malaya, Johor, pajak dan harga barang-barangnya lebih rendah, dan hal tersebut telah merusak monopoli yang seharusnya mereka jaga. Para pedagang Asia mengalihkan sebagian besar perdagangan mereka ke pelabuhan-pelabuhan lain dan menghindari monopoli Portugis yang mudah.


peta selat malaka
Gambar: Selat Malaka


Begitu cepat Portugis tidak lagi menjadi suatu kekuatan yang revolusioner. Keunggulan teknologi mereka yang terdiri atas teknik-teknik pelayaran dan militer berhasil dipelajari dengan cepat oleh saingan-saingan mereka dari Indonesia, meriam Portugis dengan cepet direbut oleh orang-orang Indonesia. Portugis menjadi suatu bagian dari jaringan konflik di selat Malaka, dimana Johor dan Aceh berlomba-lomba untuk saling mengalahkan Portugis agar bisa menguasai Malaka.

Kota Malaka mulai sekarat sebagai pelabuhan dagang selama berada dibawah cengkeraman Portugis. Mereka tidak pernah berhasil memonopoli perdagangan Asia. Portugis hanya mempunyai sedikit pengaruh terhadap kebudayaan orang-orang Indonesia yang tinggal di nusantara bagian barat, dan segera menjadi bagian yang aneh di dalam lingkungan Indonesia. Portugis telah mengacaukan secara mendasar organisasi sistem perdagangan Asia. Tidak ada lagi satu pelabuhan pusat dimana kekayaan Asia dapat saling dipertukarkan, tidak ada lagi negara Malaya yang menjaga ketertiban selat Malaka dan membuatnya aman bagi lalu lintas perdagangan. Sebaliknya komunitas dagang telah menyebar ke beberapa pelabuhan dan pertempuran sengit meletus di Selat.

Segera setelah Malaka ditaklukan, dikirimlah misi penyelidikan yang pertama ke arah timur dibawah pimpinan Francisco Serrao. Pada tahun 1512, kapalnya mengalami kerusakan, tetapi dia berhasil mencapai Hitu (Ambon sebelah utara). Disana dia mempertunjukkan keterampilan perang melawan suatu pasukan penyerang yang membuat dirinya disukai oleh penguasa setempat. Hal ini mendorong kedua penguasa setempat yang bersaing (Ternate dan Tidore) untuk menjajaki kemungkinan memperoleh bantuan Portugis. Portugis disambut baik di daerah itu juga karena mereka juga dapat membawa bahan pangan dan membeli rempah-rempah. Akan tetapi perdagangan Asia segera bangkit kembali, sehingga Portugis tidak pernah dapat melakukan suatu monopoli yang efektif dalam perdagangan rempah-rempah.

Sultan Ternate, Abu Lais (1522) membujuk orang Portugis untuk mendukungnya dan pada tahun 1522, mereka mulai membangun sebuah benteng disana. Sultan Mansur dari Tidore mengambil keuntungan dari kedatangan sisa-sisa ekspedisi pelayaran keliling dunia Magellan di tahun 1521 untuk membentuk suatu persekutuan dengan bangsa Spanyol yang tidak memberikan banyak hasil dalam periode ini.

Hubungan Ternate dan Portugis berubah menjadi tegang karena upaya yang lemah Portugis melakukan kristenisasi dan karena perilaku orang-orang Portugis yang tidak sopan. Pada tahun 1535, orang-orang Portugis di Ternate menurunkan Raja Tabariji (1523-1535) dari singgasananya dan mengirimnya ke Goa yang dikuasai Portugis. Disana dia masuk Kristen dan memakai nama Dom Manuel, dan setelah dinyatakan tidak terbukti melakukan hal-hal yang dituduhkan kepadanya, dia dikirim kembali ke Ternate untuk menduduki singgasananya lagi. Akan tetapi dalam perjalanannya dia wafat di Malaka pada tahun 1545. Namun sebelum wafat, dia menyerahkan Pulau Ambon kepada orang Portugis yang menjadi ayah baptisnya, Jordao de Freitas.

Akhirnya orang-orang Portugis yang membunuh Sultan Ternate, Hairun (1535-1570) pada tahun 1570, diusir dari Ternate pada tahun 1575 setelah terjadi pengepungan selama 5 tahun, mereka kemudian pindah ke Tidore dan membangun benteng baru pada tahun 1578. Akan tetapi Ambonlah yang kemudian menjadi pusat utama kegiatan-kegiatan Portugis di Maluku sesudah itu. Ternate sementara itu menjadi sebuah negara yang gigih menganut Islam dan anti Portugis dibawah pemerintahan Sultan Baabullah (1570-1583) dan putranya Sultan Said ad-Din Berkat Syah (1584-1606).

Pada waktu itu juga Portugis terlibat perang di Solor. Pada tahun 1562, para pendeta Dominik membangun benteng dari batang kelapa disana, yang pada tahun berikutnnya dibakar para penyerang beragama Islam dari Jawa. Namun orang-orang Dominik tetap bertahan dan segera membangun ulang benteng dari bahan yang lebih kuat dan mulai melakukan kristenisasi pada penduduk lokal.

Pada tahun sesudahnya, muncul serangan-serangan dari Jawa. Masyarakat Solor sendiri pun tidak secara keseluruhan senang terhadap orang-orang Portugis dan agama mereka, sehingga seringkali muncul perlawanan. Pada tahun 1598-1599, pemberontakan besar-besaran dari orang Solor memaksa pihak Portugis mengirimkan sebuah armada yang terdiri dari 90 kapal untuk menundukkan para pemberontak itu. Namun Portugis tetap menduduki benteng-benteng mereka di Solor sampai diusir oleh Belanda pada tahun 1613 dan setelah itu Portugis melakukan pendudukan kembali pada tahun 1636.

Diantara para petualang Portugis tersebut ada seorang Eropa yang tugasnya memprakarsai suatu perubahan yang tetap di Indonesia Timur. Orang ini bernama Francis Xavier (1506-1552) dan Santo Ignaius Loyola yang mendirikan orde Jesuit. Pada tahun 1546-1547, Xavier bekerja di tengah-tengah orang Ambon, Ternate, dan Moro untuk meletakkan dasar-dasar bagi suatu misi yang tetap disana. Pada tahun 1560-an terdapat sekitar 10.000 orang katolik di wilayah itu dan pada tahun 1590-an terdapat 50.000an orang. Orang-orang Dominik juga cukup sukses mengkristenkan Solor. Pada tahun 1590-an orang-orang Portugis dan penduduk lokal yang beragama Kristen di sana diperkirakan mencapai 25.000 orang.


B. PENGARUH BANGSA PORTUGIS DI INDONESIA
Selama berada di Maluku, orang-orang Portugis meninggalkan beberapa pengaruh kebudayaan mereka seperti balada-balada keroncong romantis yang dinyanyikan dengan iringan gitar berasal dari kebudayaan Portugis. Kosa kata Bahasa Indonesia juga ada yang berasal dari bahasa Portugis yaitu pesta, sabun, bendera, meja, Minggu, dll. Hal ini mencerminkan peranan bahasa Portugis disamping bahasa Melayu sebagai lingua franca di seluruh pelosok nusantara sampai awal abad XIX. Bahkan di Ambon masih banyak ditemukan nama-nama keluarga yang berasal dari Portugis seperti da Costa, Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendoza, Rodriguez, da Silva, dll. Pengaruh besar lain dari orang-orang Portugis di Indonesia yaitu penanaman agama Katolik di beberapa daerah timur di Indonesia.


Description: kedatangan bangsa portugis ke indonesia, bangsa portugis ke indonesia, awal kedatangan bangsa portugis

Senin, 16 April 2012

Sejarah Berdiri Stadion St James Park (Sports Direct Arena)

Sejarah Berdiri Stadion St James Park (Sports Direct Arena) - Stadion St James Park (Sports Direct Arena) salah satu kebanggan bagi rakyat nya Newcastle. Ini merupakan stadion kebanggaan warga Newcastle yang menjadi stadion terbesar keenam di Inggris. St James Park ini pertama kali di buka pada tahun 1892 dan diperluas lagi pada tahun 1998-2000.

Stadion dengan kapasitas 52,387 ribu kursi ini menjadi saksi sejarah sepak bola Inggris dan juga perjalanan klub kebangaan Goerdie, Newcastle United. Pada 2006, di sini digelar pertandingan Piala Eropa. Olimpiade 2012 juga akan mengambil tempat di St James Park. Seperti stadion-stadion besar lainnya di Inggris, St James Park memiliki fasilitas lengkap dan posisi sangat strategis.

St James Park yang sekarang diubah namanya menjadi Sports Direct Arena mudah dijangkau berbagai alat transportasi. Dia memiliki stasiun kereta bawah tanah atau disebut Metro. Hampir semua jurusan bis melewati rute ini.

Referensi:
http://www.ridhosannak.web.id/2012/01/st-james-park-kebanggaan-warga.html
www.rileks.com/details/1308/st-james-park-bidadari-dari-utara-inggris

Jumat, 13 April 2012

Historiografi Indonesia Modern

Historiografi Indonesia Modern dapat diartikan sebagai penulisan sejarah Indonesia yang lebih modern dari pada historiografi Indonesia yang terdahulu yaitu historiografi tradisional, historiografi masa kolonial atau masa reformasi. Tumbuhnya historiografi Indonesia modern merupakan suatu tuntutan akan ketepatan teknik dalam usaha untuk mendapatkan fakta sejarah secermat mungkin dan mengadakan rekonstruksi sebaik mungkin serta menerangkannya setepat mungkin. Historiografi modern yang tumbuh dari Eropa baru dikembangkan di Indonesia dan Asia Tenggara pada paruh kedua abad ke-19. Perluasan kekuasaan bangsa Eropa yang tidak merata di seluruh wilayah dan sumber bahan yang sedikit tidak memungkinkan adanya perkembangan historiografi modern, maka tulisan yang dihasilkan orang–orang Eropa pada abad ke 16 sampai ke 19 tidak mempengaruhi penulisan orang–orang Asia khususnya Indonesia.

Historiografi Indonesia Modern dimulai pada tanggal 14-18 Desember 1957, ketika itu kementrian pendidikan mengadakan Seminar Nasional Sejarah yang pertama di Yogyakarta untuk merancang sejarah nasional yang resmi. Pembangunan nasional adalah salah satu tema utama pada tahun 1950-an dan penulisan sejarah nasional adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses ini. Seminar itu membicarakan tentang usaha penulisan sejarah nasional yang berpandangan Indonesia sentris. Sejarah nasional diharapkan menjadi alat pemersatu dengan memberikan penjelasan tentang keberadaaan bangsa Indonesia melalui jejak sejarahnya. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia ditulis oleh orang Indonesia sendiri, dengan demikian tentu objektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan karena yang menulis sejarah adalah orang yang berada pada saat peristiwa tersebut terjadi atau setidaknya adalah orang Indonesia asli.

muhammad yamin
Gambar: Muhammad Yamin


Pada saat Seminar Nasional Sejarah yang pertama muncul perselisihan pendapat antara Muhammad Yamin dan Soedjatmoko. Yamin berpendapat bahwa penelitian ilmiah seharusnya mengarah pada interpretasi nasionalis yang dapat berguna untuk memperkuat kesadaran nasional. Sodjatmoko berpendapat nasionalisme mengesampingkan pendekatan ilmiah murni, karena itu ia menjunjung tinggi tanggung jawab perorangan dan semacam universalisme abstrak. Soedjatmoko kalah suara dikarenakan pendekatannya tidak sesuai dengan kondisi masyarakat tahun 1950-an, saat rakyat di Indonesia didorong untuk menjadi orang Indonesia.

soedjatmoko
Gambar: Soedjatmoko


Para sejarawan baru membangun sejarah nasioanl mereka diatas basis kolonial. Meskipun demikian asal usul Indonesia tetap dipancang kuat–kuat pada masa imperialisme Majapahit yang berpusat di Jawa. Kaum intelektual seperti Muhammad Hatta, Takdir Alisjahbana, dan para pemuka politik diluar Jawa menentang imperialism Majapahit baru yang terpusat di Jawa. Roeslan Abdul Gani mengemukakan sejarah yang diilhami Marxisme yang menunjukan antithesis antara kekuatan terang dan kekuatan gelap pada akhirnya membuahkan kebebasan bagi rakyat jelata, sementara Hatta menekankan bahwa historiografi sejati Indonesia berkaitan dengan wujudnya manusia pancasila.

Menjelang akhir tahun 1950-an upaya untuk membentuk lembaga–lembaga demokrasi dan otonomi daerah mengalami kegagalan akibat nasionalisme otoriter Soekarno. Indonesia masih menjadi negara tanpa sejarah karena niat konstituante 1957 untuk menulis sejarah nasional yang baru tidak terwujud. Menurut Pramodya Anata Toer yang mempunyai pandangan sama dengan Yamin dan lain–lain beranggapan bahwa meskipun historiografi Indonesia sebaiknya menggunakan metode modern penulisan sejarah yang berkembang di barat, tetapi historiografi Indonesia harus membedakan diri dari yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia. Sementara itu disisi lain, para wakil militer juga ikut serta menulis ulang sejarah nasional dan memasukannya ke dalam mata pelajaran sejarah. Nugroho Notosusanto pada tahun 1970-an berhasil melakukan militerisasi historiografi Indonesia terutama menyoroti peranan militer dalam menjaga keselamatan negara.


A. HISTORIOGRAFI INDONESIA MODERN ERA ORDE BARU
Setelah dilaksanakan Seminar Nasional Sejarah yang kedua pada tahun 1970, buku sejarah nasional akhirnya terbit pada tahun 1975. Buku yang berisi penetapan periode sejarah Indonesia berisi enam jilid yang semuanya mencakup prasejarah, periode kerajaan kerajaan lama hindu, kerajaan–kerajaan Islam, pemerintahan kolonial abad ke 19, nasionalisme dan akhir pemerintahan kolonial, pendudukan Jepang, revolusi, demokrasi liberal, dan demokrasi terpimpin sampai peristiwa G30S/PKI.

Historiografi Indonesia Modern saat itu juga menekankan arsip negara sebagai fakta–fakta yang dapat dipercaya berbeda dengan historiografi lokal yang dimasukkan kedalam kategori dongeng rakyat. Buku–buku pelajaran sekolah merupakan dasar untuk mengembangkan kesadaran sejarah dan kesadaran nasional sebagaimana dilihat oleh negara. Sebagian besar sejarawan selama periode orde baru berhasil menghindarkan diri dari fokus kepada negara sebagai penindas dan peranannya dalam penulis dan sejarah nasional dan lokal. Dengan demikian sejarawan professional di Indonesia lebih memusatkan perhatiannya pada topik–topik penelitian yang tidak terlalu peka yang seringkali disponsori pemerintah.


B. PENGARUH HISTORIOGRAFI TRADISIONAL DAN HISTORIOGRAFI INDONESIA MASA REVOLUSI
Historiografi modern yang tumbuh dari Eropa, baru dapat berkembang di Asia Tenggara pada paruh kedua abad ke 19, setelah ilmu pengetahuan dan kebudayaan barat secara sadar diajarkan dan dipelajari di beberapa tempat di Asia Tenggara. Pada abad ke 16 sampai abad ke 19 tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh orang-orang Indonesia tidak dipengaruhi oleh tulisan-tulisan yang dihasilkan orang Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Pada abad ke 18 penelitian sejarah masih bersifat terbatas yaitu dengan pembentukan Bataviaach Genootschap voor kunsten en Wetenshappen (Perhimpunan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan) di Jakarta tahun 1778. Buku yang diterbitkan pada tahun 1783 yaitu "History of Sumatra" yang ditulis oleh William Marsden dan buku "History of Java" (1817) juga masih belum terlalu menarik orang untuk meneliti sejarah. Kemudian baru pada akhir abad ke 19, dengan dihidupkannya kembali Perhimpunan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan serta dibentuknya Straits Branch of Royal Asiatic pada tahun 1878 kegiatan ilmiah yang sungguh-sungguh mulai terjadi. Tradisi penulisan babad dan sejarah juga masih tetap hidup.

Pada abad ke-19 dan paruh pertama abad ke-20, terdapat tiga bidang historiografi Asia Tenggara yang berbeda-beda. Tiga bidang historiografi tersebut yaitu:
1. Sejarah Kuno, yang tidak dikenal atau kurang dikenal oleh penduduk asli, diungkapkan oleh para fiolog, epigraf, dan para arkeolog. Misalnya N.J. Krom mengenai Sejarah Kuno Indonesia.

2. Sejarah Kolonial, yang mencakup-perdagangan, perang, perjanjian-perjanjian dan adinistrasi orang Eropa, adalah perhatian khusus dari orang-orang Eropa sendiri, dan kurang sekali menarik perhatian khusus dari orang-orang Eropa sendiri, dan kurang sekali menarik perhatian-perhatian sarjana-sarjana setempat.

3. Periode Tengah, yang berkisar antara empat sampai sepuluh abad sebelum abad ke 19, adalah zaman penulisan sejarah penduduk asli, metode-metode modern bisa digunakan untuk mengatur, menentukan tanggal-tanggal secara tepat, dan malah mengintepretasikan kembali tulisan dari periode-periode itu.

Sejak merdeka bangsa Indonesia mulai mengambil langkah-langkah baru dalam historiografi yaitu:
1. Diterbitkannya karya D.G.E. Hall, A History of Southeast Asia, tahun 1955, telah berhasil memantapkan pandangan bahwa seluruh perkembangan sejarah dari jaman kuno sampai modern bagi Asia Tenggara adalah suatu unit sejarah yang jelas.

a history of south east asia
Gambar: A History of South East Asia


2. Hasil penelitian J.C.Van Leur tentang pelayaran niaga di Asia pada masa kuno, telah menimbulkan perdebatan-perdebatan mengenai sifat dan karya-karya orang Eropa mengenai Asia Tenggara. Sebagian kecil dari artikel dan disertasinya telah diterjemahkan oleh W.F. Wertheim, Indonesian Trade and Society: Essay in Asian and Social Economic History, terbit tahun 1960. Sebagai akibatnya, Asia Tenggara diberikan tempat khusus dalam konferensi penulisan sejarah Asia di London pada tahun 1956. Hal ini merangsang timbulnya sejumlah karangan mengenai historiografi Indonesia yang dicetuskan dalam Seminar Sejarah Nasional di Yogyakarta tahun 1957.

3. Usaha bersama yang melahirkan pertemuan International Association of Historians of Asia (Perhimpunan International dari Sejarawan Asia) yang berkongres dalam waktu tiga atau empat tahun sekali.


C. KECENDERUNGAN HISTORIOGRAFI INDONESIA MODERN
Historiografi Modern memgunakan metode yang kritis dan menerapkan penghalusan teknik penelitian dan memakai ilmu-ilmu bantu baru yang bermunculan. Secara bertahap berbagai ilmu bantu baru dalam pengerjaan sejarah berkembang mulai dari penguasaan bahasa, epigrafi (membaca tulisan kuno), numismatik (mempelajari mata uang kuno), dan arkeologi yang mempelajari permasalahan arsip-arsip. Jadi ketepatan pengujian bahan harus selalu diperhalus dan metode pengumpulan sumber (heuristik) harus dikembangkan.

Pada masa historiografi modern terdapat suatu terobosan baru yaitu munculnya peranan-peranan rakyat kecil (wong cilik) sebagai pelaku sejarah yang bisa dibilang diperopori oleh Prof. Sartono kartodirdjo. Penulisan sejarah selama ini boleh dikatakan didominasi oleh para tokoh-tokoh besar seperti para pahlawan kemerdekaan, ataupun tokoh politik yang berpengaruh. Hal tersebut tentu saja tidak jelek, karena pada masa sekitar kemerdekaan, historiografi dipakai sebagai pemicu rasa nasionalisme ditengah-tengah masyarakat yang baru tumbuh. Oleh karena itu pada masa itu historiografi hanya berisi mengenai biografi dan penulisan tentang tokoh-tokoh besar saja.

sartono kartodirdjo
Gambar: Sartono Kartodirdjo


Perubahan pandangan penulisan sejarah yang semula Eropa-sentris menuju Indonesia-sentris mempengaruhi perkembangan historiografi selanjutnya. Karena pada masa penjajahan Belanda historiografi Indonesia memiliki ciri Eropa-sentris yaitu lebih memadang bangsa Eropa sebagai yang paling baik, dan bangsa diluar tersebut adalah tidak baik. Tetapi dengan adanya perubahan pandangan Indonesia Sentris ini bangsa Indonesia tidak lagi dipandang sebagai bangsa rendahan. Perkembangan yang terlihat pada penulisan sejarah Indonesia adalah kata-kata "pemberontakan" yang dahulu sering ditulis oleh para sejarawan Eropa kini berganti menjadi "perlawanan" atau "perjuangan" hal tersebut logis karena sebagai bangsa yang terjajah tentu saja harus melawan untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan.

Perubahan-perubahan historiografi yang terjadi setelah tahun 1970 tidak saja dalam arti pemikiran tentang bagaimana sejarah ditulis, tetapi juga kegiatan dalam arti yang kongkret, seperti diwujudkan dalam perkembangan kelembagaan, ideologi, dan substansi sejarah. Tren kecenderungan historiografi Indonesia modern dilihat dari 3 kategori yaitu ideologi untuk meperkuat, sejarah pewarisan 1980-1990an yaitu orang-orang yang menuliskan biografi sendiri, dan sejarah ilmiah yang ditulis oleh akademisi. Pada masa historiografi modern banyak buku-buku luar yang disempurnakan dan tokoh-tokoh kecil banyak berperan misalnya pemberontakan petani.


Description: historiografi modern indonesia, historiografi modern, historiografi indonesia

Sejarah Awal Minuman Cappucino Cincau

Sejarah Awal Minuman Cappucino CincauSejarah Awal Minuman Cappucino Cincau - Cappucino adalah kopi yang dibuat oleh orang Indonesia yang dibawa oleh George Walker Bush setelah membeli kopi di warung seberang. Kopi ini dicampur dengan Alkohol sehingga peminumnya seperti habis minum minuman bersoda.

Cincau (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao) adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.

Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini.

Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Cincau
http://tolololpedia.wikia.com/wiki/Cappucino

Kamis, 12 April 2012

Sejarah Awal Berdiri Stadion Mestalla - Valencia

Sejarah Awal Berdiri Stadion Mestalla - Valencia  Sejarah Awal Berdiri Stadion Mestalla - Stadion Mestalla merupakan nama stadion sepak bola di Valencia, Spanyol. Stadion ini merupakan markas tim sepak bola Valencia. Berkapasitas 55.000 kursi. Dibangun pada tahun 1923.

Sebelum itu pada Desember 1919, Valencia memiliki stadion pertama, Algiros, yang dipakai hingga empat tahun kemudian. Sejak 1923 hingga kini, Valencia menggunakan stadion Mestalla. Sedikit demi sedikit klub pun berkembang. Setelah menjadi juara regional yang membuat mereka berhak mengikuti Copa del Rey pada tahun yang sama, Valencia mulai berlaga di Divisi Segunda. Tiga musim berkiprah, Valencia meraih promosi ke Primera Liga. Pasca-Perang Saudara, Valencia memasuki periode keemasan ketika presiden Luis Casanova memimpin klub menggaet tiga gelar liga dan dua Piala.

Referensi:
http://www.goal.com/id-ID/teams/spain/126/valencia/info
http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Mestalla

Historiografi Masa Kolonial Hindia Belanda

Bagi para sejarawan Indonesia, pengetahuan tentang bahasa Belanda dan sumber-sumber Belanda mutlak diperlukan. Hampir semua dokumen resmi dan sebagian besar memoar pribadi serta gambaran mengenai negeri ini, yang muncul selama lima puluh tahun terakhir, tertulis dalam bahasa tersebut. Namun dilihat sepintas lalu, sebagian besar sumber-sumber Belanda mungkin tampak tidak penting kaitannya dengan sejarah Indonesia. Laporan-laporan resmi Belanda pasti melukiskan kehidupan serta tindakan orang Belanda, dan bukan orang Indonesia. Laporan itu ditulis dengan sudut pandang Eropa, bukan Asia.

Semua itu merupakan keberatan yang meyakinkan, namun jawabannya dapat ditemukan. Pertama-tama, seluruh sumber Belanda saja, yang bersifat naskah dalam tulisan tangan maupun cetakan harus ditekankan artinya. Berjilid-jilid buku bersampul kulit dari berita-berita VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) yang dijajarkan dalam almari arsip negara di Den Haag saja sudah berjumlah lebih dari dua belas ribu buah. Berita-berita dari pengganti kompeni, yaitu pemerintah Hindia-Belanda sebagian dari antaranya sudah berjilid, sebagian lainnya masih dalam berkas-berkasnya yang asli sepuluh kali lebih banyak dari jumlah itu. Kedua, para pegawai Belanda di Indonesia sejak masa yang paling awal, mempunyai banyak kepentingan dan tanggung jawab di luar kegiatan-kegiatan perdagangan dan tata usaha sehari-hari. Pada abad ke-17, ketika ketidaktahuan Eropa tentang Asia, para pegawai VOC harus menyiapkan laporan-laporan yang teliti mengenai keadaan di Indonesia, bagi para tuannya di Belanda dengan sedikit gambaran tentang keadaan Indonesia, sehingga keputusan yang diambil di Belanda mempunyai dasar yang lebih kokoh daripada dugaan semata.

Kemudian, ketika pemerintah Hindia Belanda memerintah di seluruh Indonesia, para pegawainya diharuskan memberikan laporan tentang seluruh negeri dan setiap rincian tentang hukum dan kebiasaan setempat yang menarik perhatiannya. Sekali lagi, tujuannya adalah agar kebijakan pemerintah dapat disesuaikan dengan tuntutan tampat dan waktu. Umumnya tugas itu dilaksanakan secara lebih cakap oleh para pegawai Belanda di timur daripada para pegawai kolonial mana pun.


A. PENULISAN SEJARAH MASA KOLONIAL HINDIA BELANDA
Penulisan sejarah Hindia Belanda yang tertua dapat disebut pada buku-buku harian kapal yang pada zaman keemasan dicetak dalam jumlah yang besar dan banyak dibaca. Kini buku-buku tersebut diterbitkan kembali dengan lengkap oleh Van Linschoten Vereeniging. Suatu kisah umum yang pertama tentang kegiatan-kegiatan VOC pada masa permulaan terdapat dalam buku Begin ende voortganck van de vereenigde Nederlandsche Geoctroyeerde Oost-Indische Compagnie. Walaupun pelajar-pelajar ke Hindia (Oostinjevaarders) tidak datang untuk belajar melainkan untuk berdagang, sebagian besar dari mereka tidak bisa menghindarkan diri dari mencatat beberapa keterangan tentang berbagai hal yang aneh yang mereka lihat dan dengar. Sangatlah menarik perhatian betapa ekstensifnya surat-surat resmi kompeni dan penuh dengan keterangan-keterangan etnografis dan historis. Tetapi sayang sekali dokumen ini kebanyakan berada dalam arsip. Hanya beberapa dokumen saja yang dikeluarkan dalam zaman Campagnie itu juga seperti buku Van Goen tentang pulau Jawa. Buku yang pertama dalam jenisnya ini justru menceritakan pegawai kompeni yang sejati, penuh perhatian pada masyarakat pribumi yang menakjubkan.


B. KARAKTERISTIK HISTORIOGRAFI MASA KOLONIAL
Historiografi kolonial memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan historiografi pada periode yang lainnya. Historiografi kolonial ditulis oleh sejarawan atau orang-orang pemerintah kolonial yang intinya bahwa yang membuat adalah orang barat. Pembuatan historiografi ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai bahan laporan pada pemerintah kerajaan Belanda, sebagai bahan evaluasi menentukan kebijakan pada daerah kolonial. Oleh karena itu motivasinya adalah sebagai bahan laporan maka yang ditulisnya pun adalah sejarah dan perkembangan orang-orang asing di daerah kolonial khususnya Indonesia. Sangat sedikit hasil historiografi kolonial yang menceritakan tentang kondisi rakyat jajahan, atau bahkan mungkin tidak ada. Toh, kalau pun tercatat, orang pribumi itu sangat dekat hubungannya dengan orang asing dan yang telah berjasa pada pemerintah kolonial.

Historiografi kolonial dengan sendirinya menonjolkan peranan bangsa Belanda dan memberi tekanan pada aspek politis, ekonomis dan institusional. Hal ini merupakan perkembangan secara logis dari situasi kolonial dimana penulisan sejarah terutama mewujudkan sejarah dari golongan yang dominan beserta lembaga-lembaganya. Interpretasi dari jaman kolonial cenderung untuk membuat mitologisasi dari dominasi itu, dengan menyebut perang-perang kolonial sebagai usaha pasifikasi daerah-daerah, yang sesungguhnya mengadakan perlawanan untuk survival masyarakat serta kebudayaannya.

Ciri dari historiografi kolonial masa Hindia Belanda adalah memiliki sifat Eropa Sentris atau yang lebih fokusnya adalah Belanda Sentris. Boleh dikatakan bahwa sifat ini memusatkan perhatiannya kepada sejarah bangsa Belanda dalam perantauannya, baik dalam pelayarannya maupun permukimannya di benua lain. Jadi yang primer ialah riwayat perantauan atau kolonisasi bangsa Belanda, sedangkan peristiwa-peristiwa sekitar bangsa Indonesia sendiri menjadi sekunder. Sumber-sumber yang dipergunakan ialah dari arsip negara di negeri Belanda dan di Jakarta (Batavia). Pada umumnya tidak menggunakan atau mengabaikan sumber-sumber Indonesia. Fokus pembicaraannya adalah bangsa Belanda, bukanlah kehidupan rakyat atau kiprah bangsa Indonesia di masa penjajahan Belanda. Itulah sebabnya sifat pokok dari historiografi kolonial ialah Eropa sentries atau Belanda sentris. Uraian utama yang dibentangkan secara panjang lebar adalah aktivitas bangsa Belanda, pemerintahan kolonial, aktivitas para pegawai kompeni (orang-orang kulit putih), seluk beluk kegiatan para gubernur jenderal dalam menjalankan tugasnya di tanah jajahan, yakni Indonesia. Aktivitas rakyat tanah jajahan (rakyat Indonesia) diabaikan sama sekali. Contoh historigrafi kolonial, antara lain sebagai berikut:
1. Indonesian Trade and Society karangan Y.C. Van Leur.
2. Indonesian Sociological Studies karangan Schrieke.
3. Indonesian Society in Transition karangan Wertheim.


C. SEJARAWAN MASA KOLONIAL
1. Valentjin (1666-1727)
Suatu ikhtisar yang besar mengenai segala sesuatu yang dikenal tentang kompeni dan kepulauan ini pada permulaan abad ke 18 adalah “Oud en Nieuw Oost Indien” karangan de F. Valentjin. Ensiklopedia Hindia Belanda dari masa Campagnie ini adalah suatu karya yang sangat dalam 8 jilid buku, dan dihias dengan gambar-gambar yang tidak menarik. Sebenarnya karya itu merupakan suatu kompilasi yang mengagumkan dari pengumumaan, dokumen-dokumen pribadi dan fragmen-fragmen yang dicuri dari karya orang lain yang dikumpulkan oleh sesorang yang mengenal Hindia-Belanda dengan baik.

Valentijn kiranya sangat senang dengan suasana Hindia, dia sendiri juga tidak lepas dari kesalahan. Dia menaruh hati pada kebesaran Campagnie dan pertumbuhan gereja Hindia akan tetapi ia juga mengkritik sejarah Hindia tentang orang-orang tertentu. Dalam karyanya tentang sejarah Maluku ia berdiam bertahun-tahun untuk menulis karya tersebut. Dari banyak peninggalan Jawa kuno yang tercatat dalam babad, interpretasi pertama dan tertua adalah miliki Valentijn.

2. Van Dam
Karyanya lebih resmi dan kurang pribadi sifatnya daripada karya Valentijn. Akan tetapi karya ini kurang berarti karena Van Dam melihatnya melalui kacamata Campagnie dan Hindia yang hanya dikenalnya dari surat-surat dan buku-buku. Van Dam menulis dari Belanda. Anehnya pada masa itu buku Van Dam dirahasiakan. Baru sekarang buku itu diterbitkan dalam Rijks Geschiedkundige Publicatien oleh Dr. F. W. Stapel. Inilah titik puncak dalam penulisan sejarah Compagnie.

3. Thomas Stamford Raffles (1781-1826)
Raffles melihat Hindia dari segi yang lain sama sekali. Dalam buku karyanya yaitu History of Java, dia banyak banyak menggunakan sumber-sumber pribumi yang dibuka oleh temannya Panembahan dari Sumenep.

thomas stamford raffles
Gambar: Thomas Stamford Raffles


4. J. Hageman (1817-1872)
Hageman merupakan seoarang pencari, pengumpul, pemeriksa, dan seorang yang berpengetahuan luas yang sangat bersemangat dan tidak kenal lelah dan juga karena kurangnya pendidikan, bekerja sangat tidak kritis dan karena itu memberikan banyak kesempatan untuk dikritik. Dia adalah orang Belanda pertamayang telah berusaha menulis sejarah nasional pulau Jawa.

5. De Jonge (1828-1879)
De Jonge sendiri sejak tahun 1854 bekerja pada Arsip Kerajaan. Mulai tahun 1862 ia menerbitkan suatu seri dokumen dalam 10 jilid yang dilengkapi dengan pengantar-pengantar historis.


D. MAZHAB PENULISAN MASA KOLONIAL
1. Mazhab Batavia
Dalam Arsip Negara di Batavia terbentuk suatu mazhab sejarawan-sejarawan Hindia yang mencurahkan perhatiannya pada penerbitan sumber. Antara lain dengan diterbitkannya N.I. Plakkaatboek dan Dagregister (1682) oleh Mr. J.A van der Chije yang disimpan di Kasteel di Batavia. Kepala arsip Negara, F. de Haan, memperkaya Hindia dengan banyak naskah orisinil. Kita hanya tahu karyanya yaitu “Priangan” dan “Oud Batavia” yang popular pada saat itu. Mereka menulis karya-karyanya hanya mengenal Hindia dan penduduk-penduduk Eropa saja melalui pengamatanya sendiri, sehingga penilaian mereka tentang orang-orang Eropa itu tidak lebih baik, paling tidak miliki alasan yang kuat. Sedangkan perhatian mereka pada orang-orang pribumi hanya insidentil saja. Mereka hanya melihat dari sumber buku-buku Campagnie. Tidak ada seorang pun yang bisa mempelajari sumber-sumber pribumi yang asli. Dengan demikian corak penulisan mereka lebih kepada ciri Nasionalistis Nederland, sedangkan sejarah Batavia dan perkumpulan Oud-Batavia telah menjadi kombinasi museum dan Coen-mausoleum.

2. Mazhab Utrecht
Sejak 10 tahun akhirnya Prof. Gerretson melakukan suatu perjuangan terhadap pengertian-pengertian tentang keadaan kolonial yang tidak bisa dikatakan tidak berhasil sama sekali, agar mendapatkan pandangan yang lebih baik dalam hak-hak dan kewajiban kolonial. Dengan demikian mazhab ini beraliran konservatif yang diperkenalkan oleh Gubernur Jendral van der Capellen dan bahkan membela cultur stelsel yang bertentangan dengan kaum kolonial-liberalisme dan etis pada saat itu.

Mazhab Utrecht menggali masalah-masalah kolonial lebih mendalam dari pada yang pernah dilakukan dan mazhab batavia memperlihatkan perhatiannya kepada orang-orang kolonial. Dibandingkan dengan aliran yang sebelumnya, maka terlihat perbedaan dalam tujuan yang hanya membahas mengenai kegiatan-kegiatan kolonisator. Akan tetapi dalam metodenya tidak memilki perbedaan yaitu sama-sama menggunakan sumber dari peninggalan-peninggalan tertulis maupun lisan dari orang-orang pribumi. Seperti pada tahun 1600, hanya sedikit yang menceritakan tentang periode Hindu Jawa dan Islam tetapi lebih banyak mengungkapkan hal-hal pada masa Campagnie.


E. KELEBIHAN HISTORIOGRAFI MASA KOLONIAL
Tidak disangkal bahwa historiografi masa kolonial turut memperkuat proses naturalisasi historiografi Indonesia. Terlepas dari subyektifitas yang melekat, sejarawan kolonial berorientasikan fakta-fakta dan kejadian-kejadian. Kekayaan akan fakta-fakta sungguh mencolok. Pembicaraan mengenai perkembangan historiografi Indonesia tidak dapat mengabaikan literatur historiografis yang dihasilkan oleh sejarawan kolonial.


F. KELEMAHAN HISTORIOGRAFI MASA KOLONIAL
1. Subyektifitas Tinggi Terhadap Belanda
Subyektifitas begitu melekat pada historiografi masa kolonial. Sejarawan kolonial pada umumnya deskripsinya berorientasikan pada kejadian-kejadian yang menyangkut orang-orang Belanda, misalnya dalam sejarah VOC. Banyak kupasan-kupasan yang menekankan ciri yang menonjol yaitu Nederlandosentrime pada khususnya dan Eropasentrisme pada umumnya.

Apabila kita mengingat banyaknya perlawanan selama abad 19, baik yang berupa perang bersekala besar (Perang Padri, Perang Diponegoro, dan Perang Aceh) maupun yang bersekala kecil yang dilakukan oleh rakyat disebut rusuh atau brandalan. Seperti pemberontakan di Cilegon, Gedangan, Jambi, Cimareme. Sejarah perang kolonial terutama menguraikan berbagai operasi militer secara mendetail, sedangkan bangsa Indonesia hanya disebut sebgai obyek dari aksi militer itu.

2. Kekurangan Kualitatif dari Sejarawan-Sejarawan Kolonial
Kebanyakan buku tentang sejarah kolonial mempunyai hal-hal yang kaku dan dibuat-buat. Buku-buku yang seluruhnya ditulis dari ruang studi di Belanda dan hampir seluruhnya membahas Gubernemen dan pejabat-pejabatnya dan orang-orang pribumi yang kebetulan dijumpai. Hanya sedikit dibicarakan tentang rakyat yang berfikir, yang merasa dan bertindak dan hampir tidak seorang pun yang berusaha meneliti syair-syair, hikayat, babad, dan sejarah. Apa yang menjadi pertimbangan dan pendapat mereka karena kebanyakan sejarawan Campagnie hampir tidak menceritakan akan adanya tulisan-tulisan pribumi atau menilainya terlalu rendah. Mereka malu akan bahan-bahannya baik orang Eropa maupun orang pribumi dikritik. Bahwa keadaannya jauh lebih baik dan hal ini membenarkan kehadiran orang-orang Eropa sekarang.

3. Kekurangan Kuantitatif
Setelah masa kompeni relatif sedikit karya-karya yang diterbitkan yang disebabkan oleh sistem kerahasian yang fatal dan yang berlaku pada masa itu dan pergawasan yang menurun terhadap jajahan pada abad ke-18. Berdasarkan jumlah bahan arsip yang banyak, hanya sedikit saja yang merupakan sumber terbuka. Cukup besar keuntungan kita apabila mempunyai penerbit dari Generalie Missiven atau laporan-laporan kolonial yang dititipkan setiap tahun, satu atau beberapa exemplar pada kapal-kapal yang berlayar pulang. Tidak hanya mengenai sejarah Hindia Belanda melainkan juga tentang sejarah Asia dan Afrika. Kita saat ini hanya memiliki suatu penerbitan yang sangat tidak lengkap dari missiven yang dikumpulkan oleh ahli arsip kerajaan, de Jonge memiliki hubungan Indonesia. Penerbit ini dicetak atas kertas yang buruk sekali, sehingga penerbit ini tidak akan bertahan lama hal ini merupakan salah satu contoh kesulitan yang di hadapi seorang sejarahwan kompeni. Jumlah buku tentang sejarah Indonesia sangatlah minim.


G. SARANA BANTU PENELITIAN
Ada dua terbitan yang bersama-sama memberi uraian yang boleh dikatakan lengkap tentang sumber-sumber tercetak mengenai sejarah Indonesia yang ada dalam bahasa Belanda. Keduanya mendaftar bahan sekunder maupun primer, tetapi referensi yang diberikan cukup terinci sehingga pada umumnya memungkinkan kita untuk membedakan yang satu dari yang lainnya. Pertama adalah Catalogus der Koloniale Bibliotheek van het Koninklijk Instituut voor de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indie en het Indisch Genootschap (4 jilid, 1908-1937). Dalam katalog ini disebut hampir seluruh terbitan sejarah tentang jajahan Belanda yang muncul sampai tahun 1935. Karena itu katalog ini dapat dianggap sebagai bibliografi sejarah Indonesia yang hampir lengkap yang ditulis sampai tahun itu.

Alat bantu penelitian tambahan yang bernilai adalah J.C Hooykaas dan lain-lain, ed., Repertorium op de Koloniale Litteratuur (11 jilid, 1877-1935). Karya ini merupakan catalogue raisonne dari semua artikel dalam berbagai majalah, jurnal, dan transaksi perkumpulan-perkumpulan ilmiah yang berkenaan dengan wilayah Belanda di seberang lautan. Karya ini diterbitkan di negeri Belanda antara tahun 1595-1932. Kepustakaan majalah Belanda memuat bahan-bahan rujukan asli secara melimpah ruah. Dalam majalah ilmiah yang daftar namanya terdapat di dalam repertorium, terdapat banyak terjemahan kronik Indonesia, berbagai kumpulan dokumen, dan laporan serta notulen asli dari banyak konperensi dan komisi penyelidik pemerintah.


Description: historiografi indonesia masa kolonial hindia belanda, historiografi masa kolonial, historiografi masa hindia belanda

Senin, 09 April 2012

Sejarah Awal Makanan Kebab di Dunia

Sejarah Awal Makanan Kebab di DuniaSejarah Awal Makanan Kebab di Dunia - Makanan Kebab terbuat dari daging sapi, digiling kasar lantas diolah dengan bumbu-bumbu khusus. Diproses melalui tiga tahapan, yakni pencampuran bumbu, pencetakan, dan pemasakan.

Makanan khas Timur Tengah ini menurut sejarahnya berasal dari Turki. Namun ada juga yang mengatakan dari Arab yang dikenal dengan Kabbeh. Makanan khas ini mulai meluas ketika para pedagang Turki mengadakan kontak dengan masyarakat kota Berlin, Jerman sekitar abad 18. Aslinya daging kebab dipanggang, disajikan dengan roti pita, paprika, dan saus.

Dalam perkembangannya mengalami penyesuaian dan pencampuran dengan kebiasaan masyarakat Jerman. Di mana Kebab disajikan juga dengan aneka roti dan salad. Pola pemanggangan daging Kebab pun mulai berkembang dari tradisional ke pola modern menggunakan pemanggangan elektrik maupun gas. Di Jerman sendiri saat ini Kebab mampu menyaingi Hamburger yang sudah lama mereka kenal.

Dewasa ini Kebab telah merambah berbagai belahan dunia, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika, Kanada, Australia, Jepang, Cina, Malaysia, Indonesia. Makanan ini sudah tidak asing lagi buat mereka. Mahasiswa dari Ubekistan yang kuliah di Indonesia, misalnya, akan langsung menunjuk Kebab sebagai pilihan makanan ringan mereka tanpa bertanya-tanya lagi apa itu Kebab. Bahkan ketika melihat cara penyajiannya pun mereka tidak merasa heran kendati polanya berbeda dengan negara asalnya.

Memang cara penyajian Kebab antara satu negara dengan negara lainnya berbeda-beda, karena biasanya diadaptasikan dengan kebiasaan setempat atau disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Di Indonesia saat ini, Kebab mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan. Menggunakan counter bergerak para penjaja menyajikan Kebab dengan versinya masing-masing. Umumnya menggunakan alat pemanggang atau burner yang ukurannya sudah dimodifikasi. Lebih kecil dari pada ukuran aslinya. Daging giling yang sudah berbumbu dipanggang dan dipotong tipis-tipis disajikan dengan sayuran dan sauce dibungkus roti pita atau sejenisnya.

Sedangkan pada Kebab Crush Zone memilih pendekatan lain. Yakni daging yang telah berbumbu dicetak lantas dipotong memanjang dengan ukuran yang lebih tebal. Dipanggang dengan alat panggangan anti lengket dan disajikan dengan sayuran, irisan timun, tomat dan aneka sauce pilihan, serta dibungkus roti Tortila, khas Meksiko. Hasilnya, Kebab Crush Zone akan lebih terasa dagingnya dan penuh aroma.

Referensi:
http://www.crushzonefunfood.com/index/kebab.htm